Reksadana 101

Reksadana pasar uang berisi deposito dan surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan/pemerintah dengan masa jatuh tempo kurang dari satu tahun. Oleh karena itu risikonya relatif lebih rendah.

Kelebihan reksadana pasar uang dibanding deposito:

1. Potensi keuntungan lebih tinggi karena dana kelolaan reksadana yang besar, sehingga manajer investasi bisa dapat penawaran bunga yang lebih tinggi dari bank, dibanding bunga deposito perseorangan.

2. Dana bisa dicairkan kapan saja. Ketika kita menjual RDPU, dana kita bisa cair dalam 2 hari kerja. Berbeda dengan deposito yang harus mengikuti ketentuan jatuh tempo dari bank untuk mencairkannya.

3. Keuntungan RDPU sudah bersih dari pajak, berbeda dengan deposito yang masih terkena pajak 20%

Cara memilih RDPU yang baik salah satunya dengan melihat pengelolaannya. Pastikan Manajer Investasi berinvestasi di surat utang dengan peringkat yang baik, katakan ratingnya minimal BBB atau A yang risikonya relatif rendah. Lihat juga dana kelolaannya, semakin besar semakin bagus.

Lump Sum VS DCA di RDPU:

Bila kita punya dana cukup besar dan belum dibutuhkan dalam waktu dekat, disarankan untuk investasi secara lump sum (investasi sekaligus). tapi jika uang kita terbatas, maka bisa terapkan DCA (investasi secara rutin).

Dua metode investasi:

1. Metode Market Timing (Menentukan waktu yang tepat untuk investasi)

Total unit = 4.833,33

Harga per unit saat ini = Rp1.200

Nilai investasi saat ini = Rp5.800.000

2. Metode Dollar Cost Averaging (Investasi secara rutin bulanan)

Total unit = 5.102,56

Harga per unit saat ini = Rp1.200

Nilai investasi saat ini = Rp6.123.077

Reksadana index fund adalah salah satu jenis reksadana yang isinya hanya saham atau obligasi unggulan dan terdaftar di dalam suatu index (IDX30, LQ45, ABF Indonesia Index). Tujuannya agar kinerjanya mirip dengan index yang jadi acuan. Reksadana indeks dikelola lebih pasif sehingga biaya pengelolaannya cenderung lebih murah daripada reksadana pada umumnya.

Keunggulan reksadana indeks

- Kinerja reksadana indeks bisa dikatakan semakin baik bila selisih kinerjanya semakin kecil dari indeks acuannya.

- Investasi terdiversifikasi namun terjangkau. Bila kita membeli reksadana Indeks IDX30 sama seperti membeli 30 saham yang ada dalam indeks itu, namun dengan minimum pembelian yang lebih terjangkau mulai dari Rp10.000

Compound interest adalah bunga dari investasi yang akan berbunga lagi. Jadi, hasil investasi kita akan terakumulasi terus menerus. Contoh: modal investasi Rp100.000 dengan return 10% setiap tahun. Tahun pertama, Rp100.000 + Rp10.000 = Rp110.000. Tahun kedua, Rp110.000 + Rp11.000 = Rp121.000.

Reksadana syariah dikelola dengan prinsip syariah berdasarkan fatwa MUI. Manajer Investasi reksadana syariah hanya boleh membeli efek yang masuk Daftar Efek Syariah yang diupdate oleh OJK setiap 6 bulan sekali (Mei dan November).

Kriteria Daftar Efek Syariah:

- Kegiatan usaha yang sifatnya mudharat dan haram tidak boleh masuk DES

- Bebas dari unsur riba, gharar (ketidakjelasan), dan masyir (judi)

- Total utang berbasis bunga tidak boleh lebih dari 45% dari total aset

- Total pendapatan bunga & pendapatan non halal tidak boleh lebih dari 10% dari total pendapatan

Kalau dilihat dalam satu tahun terakhir, performa Indeks JII (Jakarta Islamic Index) lebih unggul daripada Indeks LQ45. Saham di Indeks JII cenderung lebih defensive karena berisi saham yang memiliki rasio utang lebih rendah.

Apakah reksadana membagikan dividen?

Ya. Reksadana biasanya membagikan dividen dalam bentuk unit. Jadi investor dapat unit lebih banyak di saat dividen dibagikan. Berbeda dengan cashback, investor sebenarnya tidak untung tidak rugi ketika dividen dibagikan. Karena meskipun kita dapat tambahan unit lebih banyak tapi di sisi lain harga reksadana kita juga akan turun. Sehingga nilai investasi akan tetap sama. Ketika reksadana menerima dividen dari saham yang dibeli, dividen tersebut akan menambah aset reksadana. Jadi secara tidak langsung investor akan tetap mendapatkan dividen.