Sedikit Wawasan Tentang Shot dalam Film

Zchool Sharing Media
Zchool Sharing Media
3 min readJan 5, 2021

Jenis-jenis shot:

· Extreme Long Shot (ELS)

· Long Shot (LS)

· Medium Shot (MS)

· Medium Close Up (MCU)

· Close Up (CU)

· Extreme Close Up (ECU)

Penjelasan lebih lengkap bisa disimak di youtube.com/watch?v=CFCAaWPZqpg

Tambahan macam-macam shot:

· Insert Shot. Menampilkan bagian detail lain dari subyek / obyek yang diselipkan di tengah jenis shot yang lebih lebar.

· Cutaway. Shot lain selain subjek, biasanya digunakan sebagai transisi.

· Two-shot. Dalam satu shot terdapat dua subjek yang saling berinteraksi.

· Over Shoulder Shot (OSS/ OTS). Shot yang diambil dari belakang bahu lawan mainnya.

· Reverse Shot. Shot balasan dari shot sebelumnya. Misalnya pada shot sebelumnya, karakter A sedang berbicara dengan karakter B. Reverse shot diambil untuk mengambil reaksi lawan mainnya, yaitu karakter B.

· Point of View (POV). Shot yang di ambil dari perspektif subjek.

Jenis-jenis transisi:

· Dissolve. Gambar pertama menghilang, gambar kedua semakin jelas.

· Wipe. Ada garis yang jelas ‘menghapus’ gambar sebelumnya dan digantikan oleh gambar berikutnya.

· Cut Away. Memasukkan gambar lain di satu adegan yang sama dan masih berhubungan dengan gambar sebelumnya.

· Split. Biasa disebut L J Cut, potongan gambar dan suara terjadi di waktu yang berbeda.

· Fade In/Out. Transisi dengan gambar yang memudar menjadi warna hitam atau putih.

· Digital Effect. Efek digital berupa efek animasi, pencahayaan, penggantian warna, dll.

Penjelasan lebih lengkap bisa disimak di youtube.com/watch?v=OAH0MoAv2CI

Jenis-jenis angle:

· Bird’s Eye View. Diambil dari atas subyek. Biasa dipakai untuk menggambarkan posisi subyek dalam setting.

· High Angle. Kamera dari atas subyek. Memberikan efek kecil dan lemah pada subyek.

· Eye Level. Kamera sejajar dengan subyek, membuat penonton merasa ada di dalam ruang yang sama dengan subyek.

· Low Angle. Kamera dari bawah subyek. Memberikan efek besar dan gagah pada subyek.

· Frog’s Eye View. Memberikan efek raksasa. Biasa juga digunakan untuk mengambil pergerakan (melompat, dsb.)

Penjelasan lebih lengkap bisa disimak di youtube.com/watch?v=AJpdrutN2J4

Ragam pergerakan gambar / kamera:

· Pan. Berasal dari kata panorama. Kamera digerakkan secara horizontal, namun posisi kamera tetap di tempat. Biasa digunakan untuk menunjukkan ruang & informasi geografis tertentu.

· Tilt. Pergerakan kamera secara vertikal, tetapi posisi kamera tidak berubah. Biasanya digunakan untuk memperlihatkan obyek yang tinggi atau raksasa.

· Dolly. Kamera mendekati atau menjauhi obyek menggunakan dolly track.

· Truck. Mirip dengan dolly, bedanya truck bergerak kea rah kiri atau kanan.

· Zoom. Mirip dengan dolly hanya saja kamera diam di tempat. Obyek dibuat terlihat menjauh atau mendekat dengan menggunakan lensa.

· Pedestal. Menggerakkan keseluruhan kamera secara vertikal.

· Crane. Alat yang mampu mengangkat kamera dalam ketinggian tertentu. Biasa digunakan untuk memperlihatkan sesuatu dari angle berbeda.

Penjelasan lebih lengkap bisa disimak di youtube.com/watch?v=GbnYBmqBbKA

Dasar Pencahayaan:

· Key Light: Cahaya terkuat dan paling penting. Biasa membentuk sudut 45 derajat. Diarahkan dari sisi depan samping obyek. Jika syuting outdoor, maka matahari adalah key light.

· Backlight: Digunakan untuk pencahayaan dari belakang subyek. Fungsinya untuk memisahkan subyek dengan background dan menambah kedalaman gambar.

· Fill Light: Cahaya sekunder yang berguna untuk mengisi bayangan yang dihasilkan Key Light. Diletakkan berlawanan dengan Key Light.

· Butterfly Lighting: Cahaya utama di atas dan posisi di belakang kamera. Tujuannya untuk mendapatkan bayangan kupu-kupu di bawah hidung.

· Chiaroscuro Lighting: Menggunakan lampu yang lebih redup dan lebih terang. Teknik lighting ini untuk menciptakan kontras terang atau gelap.

Penjelasan lebih lengkap bisa disimak di youtube.com/watch?v=fg9VBLuzHGI

Aturan Framing:

· Rule of Third — Konsep framing dimana 1 frame dibagi menjadi 9 bagian lalu subjek di letakkan di garis horizontal/ vertical pada bagian frame yang dipilih (salah satu dari 9 bagian tersebut).

· One Point Perspective — Subyek diletakkan pada tengah frame.

· Head Room — Jarak antara bagian paling atas subjek dengan bagian paling atas frame.

· Looking / Leading Room — Ruang kosong antara mata subjek dan tepi dari frame yang besebrangan. Biasanya komposisi frame ini digunakan untuk menentukan frame selanjutnya melalui ruang kosong dalam frame.

Itu tadi sedikit wawasan yang berupa rangkuman dari beberapa materi Studio Antelope. Kalau kalian ingin membaca atau mendapatkan informasi-informasi menarik lainnya seputar film, baca blog Zinema di medium.com/zinema-id atau bisa juga cek instagramnya di akun zinema_id

--

--