Tutorial XAMPP + WordPress #2

Part 2— Pembuatan Database dan Pengaturan WordPress

Almantera Tiantana Al Faruqi
5 min readMay 22, 2018
Photo by rawpixel on Unsplash

Setelah melalui proses instalasi sampai selesai dalam artikel Part 1, sekarang saatnya pembuatan database agar WordPress dapat terinstall dengan benar, sehingga dapat diakses tentunya.

Tutorial yang ditulis akan berlanjut sampai dengan publikasi WordPress ke salah satu penyedia layanan hosting. Index tutorial akan diperbarui dikemudian hari.

Sebelum memulai tutorial lebih lanjut, penulis sampaikan bahwa Medium tidak mendukung pemberian gambar per langkah, sehingga gambar penjelas diberikan setelah langkah-langkah selesai ditulis.

Sebelum membuat database, pastikan kondisi Apache dan MySQL dalam keadaan berjalan. Status ini dapat dilihat dari XAMPP Control Panel. Apabila belum terbuka dan jalan, buka XAMPP Control Panel melalui Start Menu (windows) atau arahkan File Explorer ke folder C:\xampp, lalu jalankan xampp-control.exe. Jalankan Apache dan MySQL dengan menekan tombol “Start”. Pastikan tulisan Apache dan MySQL berubah menjadi warna hijau seperti gambar di bawah ini.

Apache dan MySQL berhasil dijalankan

MySQL dan PHPMyAdmin

MySQL sendiri merupakan database open-source yang biasa digunakan dalam pembuatan website skala kecil-menengah. WordPress dibuat menggunakan database ini, sehingga MySQL harus dijalankan juga saat akan mengakses website berbasis WordPress.

PHPMyAdmin adalah alat untuk mengolah database berbasis MySQL secara lebih mudah. Pengelolaan database menggunakan PHPMyAdmin berbasis UI, bukan berbasis text, sehingga pengguna tidak perlu menghafalkan syntax SQL untuk mengolah MySQL. Kedua alat ini sudah terinstall bersamaan ketika instalasi XAMPP dilakukan.

Langkah-langkah pembuatan database menggunakan PHPMyAdmin sebagai berikut:

Langkah 1: Membuat User MySQL

User ini akan digunakan sebagai pengguna yang dapat memanipulasi database dari WordPress.

  1. Melalui browser yang biasa anda gunakan, buka http://localhost/phpmyadmin lalu navigasikan ke dalam tab User accounts.
  2. Click Add user account
  3. Masukkan user name dengan username yang anda inginkan. Pilih Host name dengan pilihan lokal. Lalu masukkan kata sandi dan ketik ulang kata sandi. Pastikan ingat kata sandi, karena akan digunakan dalam konfigurasi WordPress nantinya.
  4. Berikan tanda centang (check) pada pilihan Check All di bagian Hak akses global.
  5. Scroll halaman ke bawah, lalu klik Kirim.
  6. Apabila berhasil, akan muncul notifikasi bahwa user telah ditambahkan.

Untuk lebih jelasnya, silakan lihat gambar yang ada di bawah ini.

Langkah 1–1
Langkah 1–2
Langkah 1–3
Langkah 1–4
Langkah 1–5
Langkah 1–6

Langkah 2: Membuat Database MySQL

Database yang dibuat akan digunakan untuk penyimpanan data WordPress. Tentunya, database ini disimpan secara offline, sehingga apabila akan digunakan untuk online, harus diubah dulu beberapa isi di dalamnya yang akan dijelaskan pada tutorial selanjutnya.

  1. Akses http://localhost/phpmyadmin melalui browser anda. Navigasikan ke dalam Basis Data.
  2. Pada kolom Nama basis data, isi dengan nama folder yang diextract pada tutorial pertama, dalam tutorial ini akan diisi dengan “kemuja”. Lalu pilih Buat.

Untuk lebih jelasnya, silakan lihat gambar yang ada di bawah ini.

Langkah 2–1
Langkah 2–2

Dengan seperti ini, pembuatan user dan database untuk konfigurasi WordPress telah selesai. Langkah selanjutnya adalah konfigurasi WordPress agar bisa diakses.

Konfigurasi WordPress

Konfigurasi WordPress cukup mudah sebenarnya. Hanya saja orang biasa keliru saat memasukkan informasi yang seharusnya sudah pernah dibuat saat membuat user dan database melalui PHPMyAdmin.

Langkah-langkah konfigurasi WordPress yang tersambung dengan XAMPP sebagai berikut:

  1. Buka http://localhost/<nama_folder> melalui web browser. <nama_folder> merupakan nama folder yang dibuat pada tutorial Part 1. Setelah terbuka, pilih bahasa sesuai dengan kemauan, misalnya English (United States), lalu click Continue.
  2. Sesaat kemudian, akan muncul informasi mengenai konfigurasi yang akan dilakukan nantinya. Halaman ini otomatis dibuat oleh WordPress agar developer paham mengenai pengaturan WordPress nantinya. Untuk lanjut ke halaman konfigurasi, click Let’s go!.
  3. Masukkan informasi yang diminta. Mulai dari Database Name yang pernah dibuat sebelumnya. Lalu Username dan Password yang telah dibuat pada langkah pembuatan user MySQL. Biarkan Database Host dan Table Prefix seperti default. Click Submit apabila sudah selesai dan yakin dengan informasi yang diberikan.
  4. Apabila informasi yang diberikan telah sesuai dan benar, browser akan mengarahkan halaman ke langkah terakhir instalasi WordPress. Untuk memulai instalasi, click Run the installation.
  5. Langkah selanjutnya adalah mengisi detail dari situs WordPress yang akan dibuat, mulai dari Site Title, Username admin, Password admin, lalu Your Email (email admin). Jangan lupa untuk simpan dengan benar username dan password, karena akan digunakan untuk mengatur website sebagai admin. Click Install WordPress apabila sudah yakin dengan informasi yang dituliskan.
  6. Apabila berhasil, maka halaman akan menunjukkan notifikasi Success! dan kemudian admin dapat login ke dalam WordPress untuk mulai mengatur konten website dengan menekan tombol Log In.
  7. Silakan akses http://localhost/<nama_folder> melalui web browser. Apabila muncul website dengan judul web seperti yang dituliskan pada langkah ke-5, maka web anda sudah siap digunakan.

Untuk lebih jelasnya, silakan lihat gambar yang ada di bawah ini.

Konfigurasi WordPress — 1
Konfigurasi WordPress — 2
Konfigurasi WordPress — 3
Konfigurasi WordPress — 4
Konfigurasi WordPress — 5
Konfigurasi WordPress — 6
Konfigurasi WordPress — 7

Selesai

Pembuatan user dan database melalui PHPMyAdmin sudah dilakukan dengan baik, sehingga koneksi yang digunakan untuk mengatur WordPress bisa dilakukan. Konfigurasi WordPress juga tidak ada kendala apabila informasi mengenai database benar apa adanya dan tidak salah dalam penulisan.

Untuk pengaturan konten seperti tema, plugin, dan paling penting posting dalam WordPress akan dilakukan pada artikel tutorial selanjutnya.

--

--