Mengejar `Permen`: untuk para pengelola jurnal

Dasapta Erwin Irawan
Good Science Indonesia
3 min readFeb 20, 2017

Pagi ini saya lanjutkan menulis mikro blog serial Mengejar “Permen”, kali ini untuk para pengelola jurnal.

Sebagai referensi utama mohon dapat juga membaca artikel saya di Figshare ini. Juga file Permenristekdikti 20/2017 yang saya simpan di Google Drive ini.

Credit: Kriegeskorte N from “Open evaluation: a vision for entirely transparent post-publication peer review and rating for science” Front. Comput. Neurosci., 2012 (CC-BY)

Prinsip layanan yang perlu diberikan oleh Pengelola Jurnal adalah:

  • Kecepatan: karena dari sekian banyak dosen yang pernah saya ajak bicara, kebanyakan pertanyaannya kirim ke jurnal mana yang cepat. Jadi ini yang harus dipenuhi pertama. Kalau sekiranya manuskrip (bahasa karennya MS) versi 1 sudah banyak kekurangan baik secara substansi dan teknis, maka langsung saja dikembalikan dengan bahasa yang halus. Sebaliknya bila memang memenuhi syarat secara menyeluruh untuk direview, maka segera kirim ke reviewer yang bidangnya sama dan juga dapat bekerja cepat. Saya pakai kata “dan” bukan “atau”.
  • Layout yang sederhana: setiap jurnal memiliki template format juga gaya selikung (citation style). Gunakan format layout MS yang paling sederhana. Sederhana bagi penulis untuk mengunakan dan juga sederhana bagi editor untuk menyuntingnya begitu MS telah lolos proses review. Buat file templatenya yang mudah diikuti, kalau di Indonesia, mayoritas masih mencari template Ms. Word, walaupun kalau di LN sudah banyak juga yang menyediakan template LaTeX. Saya merekomendasikan format satu kolom saja agar proses layout antara teks dan gambar tidak sulit.
  • Citation style yang mudah: Gunakan gaya selikung yang sederhana dan standar. Kalau melihat situs Wikipedia/Citation dan beberapa situs perpustakaan di universitas besar, gaya selikung intinya hanya ada: Vancouver, Harvard, Chicago, MLA dan APA. Saya tidak punya rekomendasi khusus. Silahkan dikomentari bila masih kurang.
  • Pilih reviewer yang mudah diajak “kerja bersama”: Saya gunakan kata-kata “kerja bersama” bukan “bekerja sama”. Kerja bersama mengandung makna lebih koorperatif untuk mendukung kinerja jurnal secara maksimal. Waktu review biasanya dua minggu. Bila sudah habis waktu dua minggu dan reviewer belum selesai mereview, maka segera saja diganti. Berikan template mereview yang mudah, berisi scoring atau check list dan kolom singkat untuk menjelaskan hasil reviewnya secara naratif.
  • Gunakan sistem open peer review: penjelasan akan ditambahkan. Open peer review artinya identitas penulis dan reviewer dibuka agar diketahui masing-masing pihak. Banyak yang bilang ini menimbulkan bias. Tidak ditampik. Tapi bukankah kalau hasil review terbuka, maka masing-masing reviewer akan lebih berhati-hati dalam memberikan masukan. Pendapat yang bias (bilamana terjadi) akan dapat diketahui khalayak ramai. Lebih jauh lagi, untuk jurnal yang berani bisa mencoba melakukan pola post publication peer review.
Credit: Frontiers

List serial Mengejar “Permen”:

  1. Mengejar Permen: untuk para dosen
  2. Mengejar Permen: untuk para pembuat kebijakan
  3. Mengejar Permen: untuk para pengelola jurnal
  4. Mengejar Permen: untuk para reviewer jurnal
  5. Mengejar Permen: untuk para asesor jurnal
  6. Mengejar Permen: untuk para mahasiswa yang sedang studi di LN

--

--

Dasapta Erwin Irawan
Good Science Indonesia

Dosen yang ingin jadi guru | Hydrogeologist | Indonesian | Institut Teknologi Bandung | Writer wanna be | openscience | R user