Jangan Bandel! Ini Bahayanya Jika Tidak Melakukan Social Distancing

Sudah lebih dari 2 minggu virus Corona menyebar dan menular di Indonesia. Setidaknya dihitung sejak pertama kali secara resmi diumumkan ada korban positif yang terjangkit virus Corona. Berbagai himbauan sudah disampaikan pihak berwenang, untuk mencegah penularan virus Corona lebih masif lagi. Salah satunya yaitu dengan social distancing atau jaga jarak aman dengan orang lain, yaitu dengan melakukan work from home, belajar di rumah, menghindari keramaian dan jika harus keluar rumah jaga jarak dengan orang lain minimal sejauh 1,5 meter.

Baca juga : Kesehatan Tetap Terjaga, Meski di Rumah Saja

Tapi! Pada kenyataannya hingga kini ternyata masih banyak orang yang tidak memperdulikan social distancing. Ini terlihat dari masih ramai dan berjubelnya penumpang di stasiun, di dalam KRL serta di berbagai fasilitas transportasi public lainnya. Selain itu masih banyak juga yang tidak menjaga jarak satu sama lain saat berada di luar rumah.

Padahal dari menyepelekan seperti itu justru akan mengundang bahaya yang lebih besar tidak hanya bagi diri sendiri juga ke orang lain. Berikut ini berbagai bahaya penularan virus Corona jika meremehkan social distancing :

Mudah Menular

Dari yang sebelumnya merasa sehat, lalu dengan sepelenya keluar rumah untuk hal yang tidak begitu penting. Terlebih lagi berada dalam keramaian dan tidak melakukan social distancing. Kemudian pulang ke rumah. Beberapa hari setelah itu mulai mengalami gejala tertular Covid-19, dan setelah melakukan tes ternyata positif tertular. Bagaiman rasanya jika mengalami seperti itu?

Bahkan sudah banyak orang yang divonis positif tertular Covid-19 tanpa disadari berasal dari mana penularannya. Ngeri bukan?

Penularan Virus Corona atau Covid-19 bisa terjadi melalui droplet atau tetesan liur dari dalam tubuh yang keluar melalui batuk atau bersin. Ketika berada dalam jarak yang cukup dekat dengan positif Covid-19, sangat berrisiko terhadap penularan. Ini terutama saat terjadi batuk atau bersin, terlebih lagi jika tidak menggunakan masker. Makanya diajurkan jaga jarak (1,5–2 meter) dan juga menggunakan masker agar terhindar dari paparan droplet yang mengandung virus Corona.

Baca juga : 5 Hal Penting Saat ‘Lockdown’ di Rumah untuk Hindari Virus Corona

Tidak hanya itu, saat tidak melakukan social distancing kemungkinan penularan juga bisa terjadi ketika menyentuh benda di sekitar. Ini terjadi jika di sekitar ada yang positif Covid-19, karena bukan tidak mungkin droplet akan menempel pada benda sekitar , yang orang lain bisa menyentuhnya. Dan ketika tangan yang menempel droplet tersebut menyentuh mulut, hidung atau mata, maka sudah pasti akan terjadi penularan.

Menularkan ke Orang Terdekat

Bagaimana rasanya ketika mengetahui kalau ada orang terdekat (suami, istri, anak, orang tua, dll) yang divonis tertular Covid-19? Terlebih lagi jika ternyata mereka tertular dari kita sendiri, padahal mereka selama ini sudah berusaha menghindari penularan dengan berdiam diri di rumah saja. Tentu akan sangat merasa bersalah .

Hal ini sangat mungkin terjadi jika Anda tetap membandel tidak melakukan social distancing. Tanpa disadari bisa saja Anda ternyata sudah menjadi carier atau pembawa virus . Karena ada beberapa kasus mereka yang ternyata sudah terpapar virus Corona, ternyata tidak mengalami gejala tertular. Jadi, sekali lagi lebih baik #DiRumahAja atau lakukan social distancing.

Pasien Terus Bertambah

Hingga senin (23/3/2020) jumlah penderita yang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona di Indonesia sudah mencapai 579 orang, dengan 49 orang diantaranya meninggal dan 30 orang sembuh. Penambahan jumlah penderita ini terus meningkat dengan angka yang cukup drastis.

Bahkan Indonesia menjadi Negara dengan presentasi jumlah pasien Covid-19 yang meninggal , paling tinggi di antara Negara Asia Tenggara lainnya, yaitu mencapai 8,4%. Padahal rata-rata persentasi kematian secara global berada di angka 3%.

Baca juga : Hal Sepele Ini Bisa Menularkan Virus Corona

Bagaimana caranya agar jumlah ini tidak terus bertambah? Mudah! Lakukan penularan dengan tetap di rumah saja yang juga bagian dari melakukan social distancing. Dengan begitu akan memutus mata rantai penyebaran virus ini.

Rumah Sakit Kewalahan

Dengan jumlah penderita Covid-19 yang terus bertambah, dampaknya ternyata sangat berpengaruh pada kondisi berbagai rumah sakit. Mulai dari kondisi tidak lagi mampu menampung pasien yang datang, tenaga medis yang kewalahan, fasilitas kesehatan yang semakin berkurang hingga alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis yang minim.

Hingga akhirnya membuat korban meninggal juga berjatuhan dari para perawat dan dokter yang menangani. Hingga kini tercatat sudah 6 dokter yang meninggal akibat tertular COvid-19 dari pasien yang ditanganinya.

Berhasil Cegah Penularan

Strategi melakukan social distancing sudah terbukti berhasil di beberapa Negara lain yang juga diserang virus Corona. Seperti di Hong Kong dan Taiwan, social distancing menjadi salah satu kunci untuk mengurangi penularan. Hong Kong telah melakukan work from home atau bekerja dari rumah sejak akhir Januari 2020, serta menutup sekolah dan melarang kegiatan berkumpul. Begitu juga yang dilakukan oleh Taiwan.

Belum Ada Obatnya

Alasan lain mengapa kita tidak boleh meremehkan wabah virus Corona ini, karena Covid-19 tergolong virus jenis baru yang hingga saat ini belum ditemukan vaksin atau obat penyembuhnya. Saat ini vaksin/obat Covid-19 masih dalam tahap pengembangan. Jadi alangkah lebih baik jika kita menghindari agar tidak terinfeksi.

Meski demikian, bukannya infeksi virus Corona ini tidak bisa disembuhkan. Karena terbukti sudah ada beberapa penderita COvid-19 yang dinyatakan sembuh. Kuncinya terletak pada sistem imun tubuh yang baik. Tapi tetap saja begitu sudah terinfeksi, selain kesembuhan risiko kematian juga bisa mengintai.

Jadi jangan membandel, dan tetap melakukan social distancing dan tetap di rumah saja. Jika saat di rumah Anda membutuhkan layanan kesehatan, jangan khawatir. Homecare24 menyediakan layanan kesehatan yang bisa dipanggil ke rumah, yaitu layanan Home Visit Cegah Corona