Book Review Time with Ina

Ina karibena
4 min readJul 26, 2020

“Ketika kau membusuk dari dalam dirimu, Kau membusuk dihadapan semua orang. Bahkan didepan orang-orang yang Kau sayangi”

“ — dan begitulah yang terjadi saat orang tuamu meninggal, kau serasa berangkat berperang seorang diri, setiap kali, tak ada lagi yang mendukungmu”

“Rahasia-rahasia, Charley” bisik ibuku. “Hal itu akan menghancurkanmu”

“Bagaimana sebuah luka membekas di wajahmu. Kadang ceritanya sederhana, dan kadang keras dan menghancurkan hati. Tapi dibalik semua ceritamu selalu terdapat cerita ibumu, karena ceritanya adalah awal dimulainya ceritamu”

“Satu Hari Bersamamu” — Mitch Albom. Doc penulis

Apa sih rasanya kalau kalian diberi satu kesempatan untuk bertemu lagi dengan orang terkasih yang sudah meninggal?

Charley “Chick” Benetto, mantan pemain Baseball World series yang hidup seorang diri setelah lama ditinggal istri dan anaknya dan menjadi pemabuk, memutuskan untuk membunuh dirinya setelah menerima surat dan foto-foto pernikahan putri tunggalnya yang telah menikah tanpa mengabarinya menjadi pemantik kekecewaan dalam hidupnya.

Kehidupannya sudah lama hancur sejak hari dimana Ibunya meninggal dunia. Satu satunya orang bagi Chick yang menjadi alasan mengapa Chick masih bisa mencintai dirinya sendiri. Ketika sang Ibu meninggal, hidupnya berubah menjadi tak ada artinya.

Dua kali Chick melakukan percobaan bunuh diri, namun dua kali pula usahanya gagal. Ia malah melihat sosok Ibunya yang sudah mati delapan tahun lalu. Ia juga terbawa kerumah masa kecilnya di Pepperville Beach dan yang lebih mengejutkan adalah, ia mendapati Ibunya dirumah tersebut. Menyambutnya, seperti tak ada yang terjadi selama delapan tahun terakhir.

Bersama, mereka menghabiskan sehari penuh dan berkunjung ke beberapa orang yang sebagian Chick ketahui dari kehidupan masa lalu ia dan ibunya. Di perjalanan ini, ia banyak mendapatkan jawaban atas masa-masa dalam hidupnya yang tak ia ketahui.

Saat masih kecil, Chick disuru memilih untuk menjadi “anak mama atau anak papa, tapi tidak bisa dua duanya”. Dan seperti anak lelaki lainnya, ia memilih menjadi “anak papa”. Namun ternyata ayahnya pergi begitu saja disuatu malam saat ia menjelang remaja dan Ibunya membesarkan ia seorang diri. Tanpa tau perjuangannya, Chick pada saat itu sering kali merasa malu akan keadaan ibunya dan setiap saat merindukan Ayahnya.

Chick menjalani hidupnya dengan begitu banyak pertanyaan dan penyesalan. Kehidupannya mulai runtuh saat ia kehilangan ibunya. Ia seharusnya menghabiskan waktu bersama ibu dan keluarga kecilnya di hari ibunya meninggal, namun ia malah melakukan sesuatu yang kemudian sangat disesalinya.

Mitch Albom memberi disclaimer di awal buku bahwa cerita ini adalah cerita asli dari Chick dan kita semakin diyakinkan dengan beberapa dokumen pribadi milik Chick serta kesamaan data dan kejadian yang diceritakan Chick, membuat cerita ini semakin mengena di hati pembacanya. Cerita disampaikan menggunakan sudut pandang orang pertama yaitu dari sudut pandang Chick dan beralur maju mundur.

Beberapa bagiannya adalah berupa bab “Saat Ibu membelaku” dan “Saat aku tak membela Ibu”, dimana Chick menceritakan kenangan antara ia dan Ibunya yang sangat relatable dengan kehidupan dan hubungan kita dengan Ibu dimana Ibu sering kali melakukan hal-hal untuk menyenangkan dan memenangkan kita di kehidupan, sementara kita kebanyakan mengambil keputusan yang tak berpihak pada Ibu.

Ada beberapa karakter dalam buku ini, namun konflik cerita kebanyakan berputar antara Chick, Ibunya — Possey, dan Ayahnya. Sepanjang cerita, kita akan dikesalkan dengan Ayah Chick, yang selalu datang dan pergi sesukanya, dan konflik terbesar Chick kebanyakan diakibatkan oleh keinginan Chick yang ingin selalu memenuhi harapan sang Ayah yang tidak pernah puas dan selalu memaksakan kehendaknya pada Chick. Kita juga akan selalu bertanya-tanya alasan mengapa Ayah Chick meninggalkan keluarganya, yang nanti diakhir cerita akan terjawab dengan kunjungan Chick bersama ibunya kerumah seorang perempuan, yang membuat kita akhirnya merasa simpati kepada sang Ayah (walau sedikit saja).

Dalam cerita ini juga membahas mengenai keadaan masyarakat pada masa dengan latar waktu pada tahun 1950-an yang sangat sinis dan memandang rendah seorang wanita dengan status janda. Sempat diceritakan juga perjuangan Ibu Chick dalam membesarkan Chick dan adiknya sepeninggalan Ayah mereka dan tekanan dari lingkungan yang tak hanya ditujukan kepada Ibunya, tapi juga kepada Chick dan adiknya.

Seperti biasa, cerita-cerita Mitch Albom berputar pada kejadian yang mengingatkan kita pada kematian dan bagaimana menyikapinya. Pesan yang disampaikan juga pasti sekitar bagaimana kita seharusnya menghadapi dendam dan kekecewaan dalam hidup yang sering kali membelenggu kita. Kisah ini pedih dan menyayat-nyayat hati pembacanya, apalagi bagi pembac yang juga sudah ditinggal pergi seorang Ibu.

Ditinggal pergi seorang Ibu, bagi sebagian orang memang amat menyakitkan, bahkan seperti Chick, kepergian Ibu bisa menghancurkan seluruh kehidupannya. Setelah membaca buku ini, rasanya kalian ingin berlari segera memeluk ibu kalian dan menyampaikan betapa cintanya kita kepada Ibu. Bagi yang sudah ditinggal Ibu, siap-siap, karena buku ini akan menguras air mata disetiap lembaran ceritanya.

Begitu banyak orang-orang yang hidupnya hancur setelah ditinggalkan oleh orang tersayang dan menyimpan begitu banyak penyesalan karena tidak sempat meminta maaf atau menyampaikan kepada mereka betapa kita sangat mencintainya. Namun kisah kali ini mengajarkan bahwa kita tidak seharusnya terus terpaku pada kepergian, atau penyesalan-penyesalan yang selalu muncul setelahnya. Buku ini cocok dibaca semua anak manusia dan orang-orang yang baru saja ditinggal orang terkasih, no matter who.

Bagi saya, karya Mitch Albom selalu memberikan pelajaran dan nilai-nilai berharga dalam memaknai setiap kejadian dalam hidup. Dengan gaya khas dan pembawaannya yang ringan, buku ini bisa memikat hati siapa saja. Kisah-kisahnya selalu mengajarkan kita untuk selalu ikhlas terhadap dendam dan kekecewaan kita terhadap hidup, karena jika saatnya tiba, kita akan mengetahui alasan dibalik semua kejadian pahit tersebut.

Rate: 9/10

--

--