Creative Hacknology Intensive Program (CHiP) in a Nutshell

Sekarang saatnya gue mengenalkan ke lo sebuah program akademi, bootcamp, training, program MT, or whatever you name it: Creative Hacknology Intensive Program

Raymundus Jati Primanda
5 min readMar 4, 2020

Kalau lo udah baca bagian pertama dari seri pengenalan BTPN Acceleration Program, pasti lo paham banget kenapa gue bilang bank ini tuh revolusioner banget.

Sedikit ringkasan untuk lo yang belum baca bagian pertama, Bank BTPN itu revolusioner karena:

  1. Bank BTPN pernah menjadi pemain utama di Industri, terdisrupsi, banting setir, dan sekarang sudah menjadi pemain industri Digital Banking dan Branchless Banking utama di Indonesia.
  2. Ini bank engga kayak Bank Korporat. New way of working di Bank BTPN membuat budaya kerja di Bank ini mirip seperti budaya kerja di Unicorn Startup di Indonesia. Bahkan gue berani berargumen budaya Agile di Bank ini lebih mature dibandingkan perusahaan pengguna Agile lainnya.
  3. Lo worry dengan work life balance? Damn, bro / sist. This Bank respects your Life banget (kecuali kalau emang lagi ada trouble yang tidak bisa dihindari). Lu kerja pagi sampai sore, malemnya bisa langsung have fun sama temen-temen kantor yang fun.
  4. Ini yang paling gue suka: Bank ini put people first. Your personal development is what matters in this Bank. Bahkan bank ini udah punya sistem penilaian reward yang terintegrasi ke pekerjaan lo. Semakin lo perform, semakin banyak akses materi, training, dan kesempatan menjadi star talent di perusahaan ini.

Sekarang saatnya gue mengenalkan ke lo sebuah program akademi, bootcamp, training, program MT, or whatever you name it: Creative Hacknology Intensive Program. It sounds dope, isn’t it? Bagi lo yang mau tau proses perekrutannya, bisa baca di story gue yang lain.

Di program ini, lo bakal dipersiapkan menjadi seorang Business Enabler, not an ordinary machine-like-programmer. Kalau lo berpikir bahwa program ini ada untuk menciptakan Programmer terhebat, lo gak salah. Tapi you’re missing the most part of the program. Perbedaan terbesar antara business enabler dan ordinary programmer terletak pada kemampuan lo mengetahui alur bisnis secara luas, mengetahui metode paling efisien, berani untuk speak up, menantang Product Owner dari bisnis tersebut, mampu untuk memengaruhi orang-orang untuk melakukan best practices, dan menyelesaikannya.

Sudah mulai terlihat belum perbedaannya? Kalau belum, lo bisa lanjut membaca story ini. Kali aja lo bakal paham secara implisit. So, garis besar dari program ini kurang lebih seperti ini:

Soft skill BootcampCode AcademySoft skill BootcampCode AcademyFinal ProjectSoft Skill BootcampProject Enablement

Kok duplikat begitu ya? itu bukan typo, ladies and gentlemens. Keunikan dari program ini adalah program ini ber-revolusi sesuai dengan limit, bakat, keunikan, dan velocity dari batch itu sendiri. Let’s say kemampuan programming batch lo sangat baik, tapi lo engga bisa mengomunikasikan apa yang ada di kepalalo ke sesama manusia, Batch lo bakal dikasih bootcamp softskill tentang komunikasi lebih banyak dibandingkan batch-batch sebelumnya. Skill negosiasi lo jelek? consider it done. Lo bakal dihajar sampai bisa negosiasi dengan baik dengan benar oleh coach-coach terkenal. Intinya, setiap batch punya program yang berbeda-beda yang unik. Tapi kurang lebih polanya mirip seperti gambaran besar di atas.

Kenapa dibuat pola seperti itu sih? Pertama, ketika lo belajar sesuatu, pasti lo bakal excited di awal-awal, sampai memuncak, semakin lo tau, semakin turun ‘gairah’ belajar lo, dan akhirnya bisa sampai ke titik terendah. Kalau lu pernah denger tentang Dunning-Kruger Effect, lo bakal tau gambaran besarnya. Nah, ketika lo berada di titik terendah, lo bakal diberikan training-training yang berbeda dari biasanya supaya lo bisa maintain momentum belajar lo. Kedua, soft skill dan hard skill memiliki bobot yang sama. Di BTPN, lo gabisa cuma jago ngomong tapi kosong ‘isi’-nya, vice versa. Lo harus bisa maintain both, equally. Meskipun di program ini memang didominasi code academy (8 minggu), soft skill yang bakal lo pelajari selama 2 minggu itu bakal lo pakai dan berguna seumur hidup lo (kalau lo mau menerapkannya). Langsung aja kita lihat sekilas training-training apa aja yang bakal lo dapetin di program ini.

Soft skill Bootcamp

Disini intinya lo bakal di-’gembleng’ dan dicekokin materi-materi bagaimana menjadi seorang manusia yang prestatif, memiliki keingintauan yang tinggi, mampu melihat bisnis secara helicopter view, berani untuk mengambil aksi dengan memperhatikan situasi di sekitarnya, dan speak up teknik komunikasi yang baik dan benar. Dari rangkuman itu, pastinya lo udah kebayang dong pelatihan soft skillnya itu apa aja? Kalau belum, gue jabarin garis besar dari soft skill bootcamp ini:

  1. Habits of Highly Effective Person
  2. Effective Communication in Business
  3. Design Thinking (ini paling legendaris!)
  4. Scrum Introduction
  5. Banking 101: General View of Banking Industry & Business
  6. Become a Star Talent
  7. … And many more! (it depends on your batch’s uniqueness!)

In my batch, there was a Personal Branding coaching but only lasted for a day because we asked a lot to our communication coach about it. The trick is, the more you want to know something, the more training you will get in your bootcamp!

Code Academy

Yaa dari namanya juga Code Academy. Pasti lo udah bisa nebak lah isi dari code academy ini! didn’t you?

Well, kemungkinan besar apa yang lo bayangkan di kepala lo tentang academy ini itu salah. Keunikan dari code academy di program ini dapat dilihat dari trainer-trainer kelas internasional yang diimpor dari ‘harvard’-nya asia, yaitu India. Ngaku aja lah, lo kalau belajar semalam sebelum ujian, pasti belajarnya bareng orang India kan? Sama dong kita! Keunikan terbesar dari trainer-trainer ini adalah bukan menjelaskan “what are the best way to implement something”, tapi lebih ke “why should you implement it in certain way, and how you can implement it in best way possible”. Percayalah, ketika lo ingin memulai untuk belajar apapun di dunia ini, kalau lo engga tau “why” nya dulu, lo ga bakal tertarik untuk mengetahui “how” nya lebih lanjut. Itu yang membuat gue pribadi sangat suka belajar dari orang-orang keren ini.

Lo bakal belajar banyak tentang Object Oriented Programming. Setiap minggu mulai dari minggu ke-0 lo masuk ke bootcamp, lo bakal diberikan assignment mingguan supaya lo bisa mempersiapkan pelajaran minggu berikutnya dahulu. Keunikan kedua terletak pada sistem pembelajaran ini. Ibaratnya lo berada di kolam renang seukuran standar olimpiade renang, dengan life guard yang selalu siap siaga di setiap sisinya, dan lo langsung disuruh nyemplung ke air tanpa ada persiapan apapun sebelumnya. Trainer disini adalah para life guard itu. Lo bakal dipantau setiap saat, sehingga ketika lo bener-bener engga bisa renang / ngapung sendiri, lo bakal diselamatkan oleh para trainer ini. Setelah lo merasakan sendiri rasanya renang sendiri, lo bakal dikasih tau kesalahan teknik renang lo, kemudian lo bakal diberi tips tips agar lo bisa renang lebih efisien lagi kedepannya.

Gue sendiri ngerasa ‘gelegeban’ di awal-awal gue academy ini. Setiap hari lo bakal belajar hal-hal baru mengenai dunia programming. Beberapa di antaranya:

  1. 4 Rules of Simple Design + One!
  2. YAGNI: You ain’t gonna need it.
  3. Object Calisthenics.
  4. ACID & SOLID
  5. REST
  6. Single Responsibility Principle
  7. Test Driven Development! (Ini paling legend!)

Sedikit bocoran buat lo. Lo bakal disuruh untuk membuat Unit Test terlebih dahulu, sebelum membuat implementasinya. Ini yang unik dari new way of working di Bank BTPN! Test Driven Development bakal meminimalisir kesalahan ketika lo mengimplementasikan unit test lo. Di awal- awal memang sulit banget untuk melakukannya. Tapi semakin lo terbiasa, semakin lo gabisa lepas dari habit TDD ini.

Sekian dulu untuk story yang ini, gue bakal menjelaskan lebih detail lagi ke bagian soft skill dan code academy di story lainnya.

Adios!

--

--

Raymundus Jati Primanda

Hey there! I'm a passionate IT professional who loves to wear different hats: a full stack developer, an IT Trainer, and now as IT Business Enabler at a Bank