UI/UX Case Study — Redesign Aplikasi Krealogi : Simple CRM
Disclaimer:
“This project is part of the UI/UX training program implemented by Skilvul UI/UX Course, for Kampus Merdeka program held by Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Krealogi is the Challenge Partner. I am not working for nor contracted professionally by Krealogi.”
Pengenalan
Tujuan penulisan UX case study ini untuk menjelaskan hasil rancangan redesign UI/UX aplikasi Krealogi untuk fitur simple CRM(Customer Relationship Management). Proyek ini didapatkan ketika saya mengikuti Skilvul Internship Program sebagai UI/UX Designer pada program magang Kampus Merdeka dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Saya mengerjakan proyek ini bersama 2 rekan tim saya dengan durasi pengerjan kurang lebih selama 2 bulan.
Apa itu Aplikasi Krealogi?
Krealogi merupakan suatu tawaran solusi yang menyeluruh dan berbentuk komunitas sebagai wadah berjejaring dengan pelaku usaha lainnya, pelatihan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan UMKM, serta aplikasi ramah pengguna untuk membantu pencatatan kegiatan operasional dan membuat perencanaan strategis. Dari pengalaman menjalankan UMKM kriya sejak 2015, Du Anyam sangat memahami kendala UMKM dalam manajemen pesanan, produksi, persediaan sampai pengiriman
Latar Belakang Challenge
Tantangan rancangan redesign UI/UX ini diberikan oleh pihak krealogi untuk peserta yang mengikuti Skilvul Internship Program sebagai UI/UX Designer dan memilih krealogi sebagai tugas projeknya. Kami membuat redesign terkait dengan tampilan aplikasi Krealogi yang user-friendly untuk target pengguna mereka saat ini. Selain itu, membuat solusi berupa desain untuk fitur krealogi yang belum tersedia (Simple CRM, Cash Flow Feature dan Integration with Logistic and Marketplace) menggunakan tools yang direkomendasikan yakni Figma. Selain itu kami menjabarkan gambar proses desain untuk setiap tahapan pengerjaannya.
CRM (Customer Relationship Management) adalah strategi bisnis yang memadukan proses, manusia dan teknologi. Membantu menarik prospek penjualan, mengkonfersi mereka menjadi pelanggan, dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada, pelanggan yang puas dan loyal.
Objektif Project
Membantu pengguna untuk mengintergrasikan data pelanggan dengan merancang user interface dan user experience pada fitur simple CRM aplikasi Krealogi
Peran dalam Tim
Dalam pengerjaan project UI/UX desaign simple CRM aplikasi Krealogi. Saya berkolaborasi dengan kedua rekan tim yaitu Mardhiyah Millania & Reza Febriansyah. Adapun peran dan tanggung jawab kami sebagai berikut.
- Nabila Cindy Putri
Role : UI/UX Designer
Tanggung Jawab : Melakukan riset pengguna, membuat desain mockup UI aplikasi, menguji mockup aplikasi kepada user, mencari tahu perilaku dan kebutuhan pengguna serta melakukan analisis untuk menghasilkan desain yang sesuai kebutuhan pengguna - Mardhiyah Millania
Role : UI/UX Designer
Tanggung Jawab : Melakukan riset pengguna, membuat desain mockup UI aplikasi, menguji mockup aplikasi kepada user, mencari tahu perilaku dan kebutuhan pengguna serta melakukan analisis untuk menghasilkan desain yang sesuai kebutuhan pengguna - Reza Febriansyah
Role : UI/UX Designer
Tanggung Jawab : Melakukan riset pengguna, membuat desain mockup UI aplikasi, menguji mockup aplikasi kepada user, mencari tahu perilaku dan kebutuhan pengguna serta melakukan analisis untuk menghasilkan desain yang sesuai kebutuhan pengguna
Design Process
Dalam project ini kami menggunakan metode Design Thinking untuk mencapai tujuan kami dalam merancang UI/UX design simple CRM aplikasi Krealogi.
Menurut William Visser (2006) dalam (Oxman, 2017) telah mendefinisikan Design Thinking sebagai suatu proses strategi kreatif yang digunakan oleh desainer dalam proses mendesain.
Terdapat lima tahapan model yang telah diusulkan oleh Hasso-Plattener di Stanford(d.school). Tahapan model tersebut sebagai berikut.
Methodology List
Fase 1 — Emphatize
- Perencanaan
- Pengumpulan data kebutuhan pengguna berupa Challenge brief (Penjelasan tantangan rancangan UI/UX Design)
Fase 2 — Define
- Pendefisian Pain Point (Permasalahan yang dihadapi pengguna ketika menggunakan aplikasi)
- Pengelompokkan Masalah ke dalam Affinity diagram
Affinity diagram adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan sejumlah besar gagasan, opini, masalah, solusi, dan sebagainya yang bersifat data verbal melalui sesi curah pendapat (brainstorming), kemudian mengelompokkannya ke dalam kelompok-kelompok yang sesuai dengan hubungan naturalnya.
3. Membuat How-Might We Statement
How-Might We Statement adalah cara untuk mengubah sebuah masalah menjadi pertanyaan. Dengan mengubah masalah menjadi pertanyaan, kita mengubah mindset kita bahwa masalah itu pasti dapat di selesaikan.
Fase 3 — Ideate
- Pemetaan konsep dan Solution Idea (Solusi idea dari permasalahan)
- Membuat Prioritization Idea (Memprioritakan solusi ide berdasarkan diagram prioritas)
- Membuat gambaran kasar(wireframe) menggunakan Crazy-8’s (Salah satu metode brainstroming ide design dalam waktu 8 menit)
Fase 4 — Prototyping
- Membuat User Flow Diagram
Dikutip dari Technopedia, user flow adalah langkah-langkah yang sudah divisualisasikan dan dapat diikuti pengguna melalui aplikasi untuk menyelesaikan satu atau beberapa tugas.
2. Membuat Wireframe (Low-fidelity Design)
Wireframe low-fidelity adalah desain kasar yang dibuat tanpa ukuran dan akurasi piksel, jadi, desain ini masih sangat sederhana dan tidak terinci. Wireframe low-fidelity adalah yang biasanya dibuat saat pertama kali mendapatkan ide dan ketika desainer UI/UX berusaha merancang dasar gagasan tersebut.
3. Membuat User Interface (High-fidelity Design)
User Interface adalah tampilan visual sebuah produk yang menjembatani sistem dengan pengguna (user).
4. Membuat Prototype
Prototipe adalah mockup yang sepenuhnya interaktif dan fungsional dengan UI dengan ketelitian tinggi, interaksi dan animasi yang kaya.
Fase 5 — Testing
- Membuat Persona
Persona adalah sebuah representasi pengguna dalam bentuk individu imajiner yang memuat rangkuman singkat mengenai karakteristik, pengalaman, tujuan, tasks , pain points , dan kondisi lingkungan pengguna yang sebenarnya.
2. Melakukan In-Depth Interview
Wawancara-mendalam (In-depth Interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara.
3. Melakukan Usability Testing
Usability testing adalah metode yang digunakan untuk mengevaluasi UX (User Experience) sebuah produk atau situs dengan cara melakukan pengujian kegunaan produk atau situs tersebut terhadap sekelompok pengguna atau pelanggan.
4. Perhitungan SEQ (Single Ease Question)
SEQ (Single Ease Question) merupakan salah satu Post Task Questionnaire yang digunakan dalam menilai tingkat kemudahan pada suatu fitur produk berdasarkan pengalaman user dengan menggunakan satu pertanyaan saja
5. Melakukan Iterasi Desain atau mengulangi kembali semua tahapan desain yang telah dilakukan
Oleh sebab itu, kami menggunakan pendekatan Design Thinking untuk pemecahan masalah untuk fitur Simple CRM Krealogi. Dengan menjalankan tahapan sebagai berikut.
Fase 1 — Emphatize
Tahap Emphatize merupakan tahapan pertama yang dilakukan untuk mencari tahu pandangan dan kebutuhan dari target pengguna.
Pada tahap ini kami diberikan Challenge brief (Penjelasan tantangan rancangan UI/UX Design) dengan deskripsi sebagai berikut.
Challenge Brief
Krealogi oleh Du Anyam
Krealogi memiliki tiga tipe user yakni Vendor, Producer dan juga Seller. Vendor dan Seller merupakan pengguna yang ingin melakukan penjualan produk anyaman melalui platform Du Anyam dan platform online lainnya. Sedangkan Producer adalah pelaku produksi. Lalu, bagaimana aplikasi ini bekerja?
Vendor ataupun Seller dapat mengakses fitur-fitur yang membantu vendor dalam melakukan pencatatan terkait proses usahanya berupa: pencatatan pesanan masuk, perencanaan produksi, pencatatan keuangan, dan pencatatan inventori.
Vendor ataupun seller dapat melakukan monitoring terhadap proses bisnisnya sesuai dengan data-data yang mereka catat berupa: pesanan masuk, rencana produksi, catatan keuangan, maupun ketersediaan barang di gudang.
Seller ataupun Vendor dapat mendapatkan permintaan penawaran (request of quotation) pesanan dari Du Anyam dan dapat memberikan respon terkait kesediaannya
Vendor atau Seller, pengguna aplikasi Krealogi bisa mengalokasikan pengerjaan pesanan ke Desa / Kelompok dan Pengrajin di setiap Desa
Akan tetapi, permasalahan Krealogi saat ini adalah tidak memiliki desain aplikasi yang user friendly untuk target pengguna mereka. Saat ini Krealogi membutuhkan sebuah desain aplikasi yang user friendly dan tentunya bisa membantu pengguna Krealogi untuk mencatat kegiatan operasional mereka, membuat strategi dan menjaga alur operasional mereka.
Saat ini aplikasi Krealogi memiliki beberapa fitur yang telah tersedia dan fitur yang akan tersedia nantinya :
- Production Planning and Monitoring
- Sales recording
- Expense report
- Inventory management
- Simple CRM (Belum didesain dan belum tersedia)
- Cash Flow Feature (Belum didesain dan belum tersedia)
- Integration with Logistic and Marketplace (Belum didesain dan belum tersedia)
Profil Pengguna
Gender:Tidak spesifik
Umur:Semua umur
Profesi:Pemilik usaha kecil, mikro, ultra mikro
Rentang Geografis:Tidak Spesifik
Kamu diperbolehkan melakukan eksplorasi dan membuat asumsi sendiri di luar dari detail challenge yang diberikan. Sebagai contoh, jika challenge tidak menerangkan lebih detail mengenai target pengguna, maka kamu bisa asumsikan sendiri profil pengguna yang berpotensi menggunakan produk dari partner. Tidak hanya itu, kamu juga bisa bereksplorasi untuk menghasilkan flow produk digital yang lebih baik jika dibutuhkan.
Dari brief challange tersebut kami memilih mendesain UI/UX fitur Simple CRM dengan condition dan needs dari pengguna sebagai berikut.
Condition:
- User tidak memiliki database pelanggan
- Catatan manual dan simpan kontak whatsapp
- User menemui kendala untuk melakukan dua aktivitas sekaligus: mengecek catatan penjualan dan menghubungi konsumen
- Penyimpanan data konsumen pada aplikasi diharapkan dapat membantu user dalam mengetahui siapa saja konsumennya untuk melakukan penjualan berdasarkan data penjualan yang sudah tercatat
Needs:
- Fitur catat pesanan masuk baru memprovide catatan pesanan masuk, namun database klien belum dapat tersimpan sehingga hal ini menjadi peluang sebagai fitur tambahan yang mendukung kemudahan penjualan produk oleh user
- Kartu Nama
Dari deskripsi UX Challenge diatas, hasil tahap Emphatize ini kami membuat hipotesis bahwa user membutuhkan fitur Simple CRM untuk memudahkan pengelolaan data pelanggannya. Kemudian dilanjutkan masuk ke fase 2 — define
Fase 2 — Define
Tahap Define merupakan tahap pendefinisian permasalahan user berdasarkan hasil Emphatize yang telah dilakukan dan pembuatan How-Might We Statement.
Pada tahap ini, kami melakukan pendefisian pain point yang dihadapi oleh user berdasarkan hasil Emphatize yang telah kami lakukan sebagai berikut.
Pada pain point ini meruapakan hasil penjabaran kondisi pengguna krealogi saat ini dan kebutuhan apa saja yang pengguna perlukan untuk mengatasi permasalahnnya. Selain itu kami menambahkan beberapa ide yang dapat mempermudah user.
Adapun beberapa pain point tersebut sebagai berikut.
- Pengguna belum dapat menyimpan database pelanggan.
- Pengguna aplikasi Krealogi kesulitan untuk berkomunikasi dengan pelanggannya.
- Pengguna tidak mengetahui progress pencatatan pesananan
Dari pain points tersebut kami mengelompokkan dan mengkategorikan pain points ke dalam affinity diagram.
Kemudian kami menetapkan how might we dari affinity diagram yang telah disusun.
Dari tahap Define ini, kami mendapatkan lima How Might We sebagai berikut.
- Memudahkan user dalam menemukan informasi data pelanggan yang terintegrasi
- Memudahkan user dalam memonitoring pesanan pelanggan
- Memudahkan user untuk mengambil keputusan dengan cepat dan tepat dalam penjualan
- Meningkatan keefektifan komunikasi promosi dengan pelanggan (broadcast)
Setelah mendapatkan point-point dari How Might We. Kemudian dilanjutkan masuk ke fase 3 — Ideate
Fase 3 — Ideate
Tahap Ideate merupakan tahap penyelesaian permasalahan yang telah dianalisis pada tahap sebelumnya, melakukan brainstroming ide solusi yang diberikan berdasarkan How-Might We dan membuat wireframe menggunakan Crazy-8's.
Kami memetakan Solution Idea berdasarkan How-Might We sebagai berikut.
Setelah memetakan Solution Idea dilanjutkan dengan melakukan prioritization Idea dengan berbentuk diagram prioritas yang terdiri dari 4 kuadran yaitu Yes, Do it now, Do next, Do later, dan Do last. Kemudian dilajutkan melakukan votting untuk memilih prioritas fitur yang akan dikembangkan terlebih dahulu berdasarkan effort pengembangan fitur dengan manfaat bagi pengguna.
Setelah melakukan pemetaan, kami mendapatkan solution idea yang menjadi prioritas pertama yang akan kami tindak lanjuti pengembangan designnya. Solution Idea tersebut adalah pembuatan data pelanggan yang terintegrasi.
Kemudian dari solution idea yang telah diteteapkan masing-masing dari kami membuat gambaran kasar(wireframe) menggunakan Crazy-8’s sebagai berikut.
Dari tahap Ideate ini, hasil yang kami dapatkan yaitu gambaran kasar(wireframe) terkait dengan pembuatan data pelanggan yang terintegrasi. Kemudian dilanjutkan masuk ke fase 4— prototype.
Fase 4 — Prototype
Tahap Prototype merupakan tahap perancangan desain interface dari wireframe crazy-8’s yang telah dilakukan. Selain itu, dilakukannya penyusunan user flow dan pembuatan prototype fitur-fitur yang telah ditentukan dan digambarkan pada tahap ideate. Hal ini dilakukan agar prototype yang dibuat lebih matang sehingga pengguna mendapatkan pengalaman yang berkesan dalam mencoba menggunakan aplikasi ini.
Dalam penyusunan user flow kami menjabarkannya sebagai beikut.
- User Flow Data Pelanggan
Tujuan : Pengguna dapat membuat informasi data pelanggan dan melakukan import kontak dari kontak internal ke aplikasi Krealogi
- User Flow Progress Pesanan Pelanggan
Tujuan : Pengguna dapat membuat pesanan pelanggan dan dapat memantau dari hasil management progress pesanan setiap pelanggan
- User Flow Analisis Penjualan
Tujuan : Pengguna dapat melihat analisis penjualannya yang telah dirangkum dalam dashboard yang meliputi produk yang paling di minati, pesebaran pelanggannya dan lain sebagainya.
- User Flow Komunikasi dengan Pelanggan
Tujuan : Pengguna dapat mudah melakukan broadcast pesan ke seluruh pelanggan dan menyebarkan kartu nama penjual kepada pelanggannya
Setelah pembuatan user flow dilanjutkan dengan pembuatan wirframe sebagai betikut.
- Wireframe User Flow Data Pelanggan
- Wireframe User Flow Progress Pesanan Pelanggan
- Wireframe User Flow Analisis Penjualan
- Wireframe User Flow Komunikasi dengan Pelanggan
Setelah pembuatan wireframe dilanjutkan dengan pembuatan design system sebagai betikut.
Setelah pembuatan design system dilanjutkan dengan pembuatan pembuatan User Interface setiap fitur sebagai betikut.
- Menu Pelanggan
Pada menu aplikasi krealogi kami membuat navigation bar terdiri dari beranda, gudang, pelanggan, keuangan dan akun.
Perubahan :
Sebelumnya menu pada navigation bar menu “performa” digantikan dengan menu”pelanggan” akibat informasi yang terdapat pada menu “performa” masih relevan dengan informasi dengan menu “gudang” dan menu “keuangan”. Sehingga diredesign informasi biaya operational masuk ke menu “keuangan” dan informasi status pesanan akan masuk ke bagian home pada tomnol “lihat semua daftar pesanan”
Alasan :
Kami membuat design UI menu pelanggan seperti ini untuk menimbang kemudahan pelanggan untuk mencari fitur yang relevan dan terkategorisasi yang sesuai dengan nama menu yang terdapat pada aplikasi krealogi
- Fitur Data Pelanggan
Fitur ini dapat menginterasikan data pelanggana yang terdapat pada kontak internal handphone pelanggan dengan database aplikasi krealogi. Selain itu, pengguna juga dapat melihat seluruh detail data pelanggannya, riwayat pesanan dan dapat langsung berkomunikasi dengan pelanggan melalui tombol pintas Whats app dan gmail pelanggan.
Alasan :
Kami membuat fitur data pelanggan karena adanya masalah terkait dengan data pelanggan yang terpisah dari aplikasi krealogi, tidak adanya database pelanggan yang tersimpan di aplikasi krealogi, dan kendala dalam pecatatan pesanan dan penyimpan nomor kontak konsumen yang berbeda sehingga menyulitkan pengguna untuk melakukan dua aktifitas sekaligus. Sehingga kami membuat fitur data pelanggan yang terintegrasi dengan catatn penjualan
- Fitur Progress Pesanan
Fitur ini dapat melakukan pencatatan data pesanan pelanggan dengan menginputkannya secara manual data pelanggan ataupun dapat mengimportkannya langsung dari kontak pelanggan yang databasenya telah disimpan pada aplikasi krealogi. Data pesanan yang telah dibuat akan langsung masuk ke daftar progress pesanan.
Alasan :
Kami membuat fitur progress pesanan karena adanya masalah dalam pecatatan pesanan dan penyimpan nomor kontak konsumen yang berbeda sehingga menyulitkan pengguna untuk melakukan dua aktifitas sekaligus. Kami membuat fitur ini untuk mempermudah pengguna membuat pesanan pelanggan dan dapat langsung mengimport data pelanggan yang telah tersimpan di aplikasi krealogi.
Setelah melakukan pencatatan pesanan pengguna dapat melihat setiap progress pesanannya yang terdiri dari bagian menunggu, diproses dan selesai.
Pengguna dapat melihat setiap detail progress yang telah dilakukan oleh setiap pelanggan. Pengguna dengan mudah mengetahui data-data apa saja yang harus dilengkapi oleh pelanggan untuk pindah ke progress selanjutnya.
Alasan :
Pengguna sulit memantau progress pesaan yang untuk setiap pelanggannya sehingga dengan fitur ini akan mempercepat dan adanya efisiensi aktifitas pengguna untuk memantau progress pesanan pelanggannya.
- Fitur Analisis Penjualan
Pada fitur ini pengguna dapat melihat rincian pesanan dan grafik pesanan.Pada rincian pesanan pengguna dapat melakukan filter setiap pelanggan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Data penjualan yang ditampilkan akan terintegrasi dengan data pesanan, progress pesanan dan kontak pelanggan. Sedangkan Grafik penjualan pengguna dapat melihat data penjualan setiap bulannya, total pelanggan, total pemesanan dan pembatalan. kategori pelanggan, wilayah peserbaran pelanggan dan produk terlaris.
Alasan :
Pengguna sulit untuk melihat data penjulan dan data pelanggannya secara cepat. Oleh sebab itu, dibuatkan dashboard yang dapat mengambarkan garfik, widget, dan gambar terkait dengan data penjualan dan data pelanggan
- Fitur Broadcast
Pada fitur ini pengguna dapat mudah melakukan broadcast pesan ke seluruh pelanggan dan menyebarkan kartu nama penjual kepada pelanggannya. Fitur ini dapat membagikan pesan promosi usaha dan kartu nama penjua lmelalui Whatsapp dan Email dengan cepat dan mudah.
Alasan :
Pengguna sulit untuk mengirim pesan ke banyak pelanggan dan tidak mempunyai kartu nama untuk dibagikan kepada pelanggan. Oleh sebab itu dibuat fitur ini untuk mempermudah pengguna melakukan broadcast pesan dan membagikan kartu namanya kepada pelanggan secara cepat dan mudah.
Setelah pembuatan user interface dilanjutkan dengan pembuatan prototype sebagai betikut.
Dari tahap prototype ini, hasil yang kami dapatkan yaitu Prototype Fitur Simple CRM aplikasi Krealogi . Kemudian dilanjutkan masuk ke fase 5— Testing.
Fase 5 — Testing
Tahap Test merupakan tahap pengujian prototype. Tahapan ini dilakukan interview untuk pengujian dan evaluasi prototype ide solusi kepada target pengguna. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan feedback dan penilaian dari target pengguna. Formula penilaian yang menggunakan usability metrics yaitu Single Ease Question(SEQ). SEQ merupakan pengukuran yang dilihat dari sisi kemudahan yang mempunyai skala 1–7 dengan benchmark keberhasilan 5,5 sebagai acuan target.
Setelah membuat prototype, dilanjutkan melakukan testing. Adapun kriteria responden kami sebagai berikut.
Respondent Criteria
- Demographics
- Berusia 18–55 tahun
- Memiliki bisnis produk di tingkat mikro/kecil/menengah
- Berdomisili di seluruh wilayah Indonesia
- Tidak sedang mengikuti program kampus merdeka di Skilvul Virtual Internship (SVI) UI/UX.
2. Psychographic
- Memiliki kemampuan Bahasa Indonesia sebagai native language.
- Berminat belajar meningkatkan keterampilan skill menggunakan aplikasi manajemen pesanan.
- Memiliki pemahaman dan mengikuti perkembangan teknologi yang baik.
- Mengetahui cara pengoperasian aplikasi digital dengan baik.
3. Behavioral
- Pernah melakukan pencatatan penjualan.
- Berminat untuk menggunakan aplikasi Customer Relationship Management (CRM).
Persona
Research Method yang digunakan adalah In-Depth Interview & Usability Testing. In-Depth Interview yang kami lakukan terkait dengan latar belakang bisnis responden, kesulitan responden selama pencatatan penjualan dan aplikasi apa saja yang responden gunakan untuk mendungkung pencatatan penjualannya. Setelah melakukan In-Depth Interview dilanjutkan dengan Usability Testing hasil prototype yang telah kami rancang. Adapun task flow yang harus dijalankan oleh responden sebagai berikut.
- Menemukan data pelanggan dan melihat detail data
- Menambahkan data pelanggan
- Menambahkan data pesanan
- Manajemen pesanan
- Melihat analisis penjualanan dengan menemukan rincian pesanan dan data grafik pesanan
- Membagikan (broadcast) inovasi berupa promo kepada semua pelanggan yang dibagikan melalui whatsapp
Total hasil dari SEQ dari keseluruhan task yang dijalankan user memberikan penilaian 6,5 yang mana mempunyai arti bahwa dari pengukuran sisi kemudahan dari fitur simple CRM pada aplikasi krealogi telah mempermudah bagi user.
Namun dari hasil penilaian tersebut masih terdapat beberapa feedbaack dari hasil evaluasi Usability Testing dengan responden yang harus diperhatikan.
Iterasi Design
Berdasarkan Feedback yang diberikan oleh responden. Kami melakukan iterasi design terkait rancangan UI/UX design.
Adapun paint point responden dan iterasi design sebagai berikut.
- Halaman Data Pelanggan (Flow Data Pelanggan)
Paint Point :
Responden awalnya mengira icon whatsapp dan gmail itu adalah tombol yang menuju ke sosial media pelanggan sehingga memberikan saran menambahkan media sosial lainnya sebagai akun instagram, tiktok, facebook, dll. Namun sebenarnya adalah icon whatsapp dan gmail itu button yang berfungsi untuk menghubungi pelanggan ke aplikasi Whatsapp dan gmail secara cepat.
Solusi :
Mengubah button whatsapp dan gmail pada halaman data pelanggan dengan seperti gambar yg ditunjukan tersebut, alasan kami menggunakan desain seperti itu lebih meyakinkan bahwa itu adalah sebuah button dengan icon dan nama whatsapp dan gmail
2. Halaman Beranda (Flow Progress Pesanan)
Paint Point :
Responden salah fokus karena pada desain awal tombol catatan pesanan sama tombol lanjut diproses pada card warnanya sama. Selain itu pada bagian daftar pesanan karena ada background abu-abunya jadi terkesan sempet untuk dilihat
Solusi :
Kami mengubah warna dan type button pada button lanjut di proses sehingga membuat berbeda dgn button catatan pesanan sehingga pengguna dapat fokus pada button utama di halaman beranda ini. Selain itu kamu mengubah ukuran dari background abu-abu daftar pesanan masuk sehingga tidak memberikesan sempet lagi untuk daftar pesanan masuk dan membedakan bagian dengan tombol catat produksi dan catat pesanan
3. Halaman Data Pesanan (flow progress pesanan)
Paint Point :
Pada desain yang sebelumnya, ringkasan pesanan yang ditampilkan belum ditampilkan secara mendetail. Responden juga menanyakan field input kode voucher karena ia sering memberikan vocher potong harga ke customer
Solusi :
Kami memberikan informasi tambahan untuk memberikan kesan mendetail dengan informasi rencana pengiriman, platform pesanan, biaya lainnya, dan kode voucher pesanan.
4. Halaman tambah produk (flow progress pesanan)
Paint Point :
Pengisian jumlah pesanan masih manual dan rentan terhapus. Selain itu, harga yang ditampilkan seharusnya tidak inputkan kembali karena sudah tersimpan di database
Solusi :
Diberikan tombol plus dan minus untuk otomatis pengisian jumlah pesanan dan dapat juga langsung diinputkan apabila jumlah yang besar. Text Field yang ada dilakukan perubahan tata letak dan dikelompok sesuai jenis informasi. Untuk informasi produk dapat ditampilkan langsung secara otomatis dari database gudang
5. Halaman Detail Pesanan Masuk (flow progress pesanan)
Paint Point :
Upload gambar bukti pembayaran belum ada opsi untuk mengubah gambar dari bukti pembayaran
Solusi :
Diberikan sebuah tombol ubah gambar agar bukti pembayaran dapat diubah sewaktu-waktu apabila dibutuhkan
6. Halaman Detail Pesanan Masuk (flow progress pesanan)
Paint Point :
Alert berada dibawah dengan posisi yang fixed dan alert tidak dapat dilihat dengan baik oleh pengguna ketika alert tersebut keluar
Solusi :
Diberikan alert yang posisinya sticky on top agar ketika alert tersebut keluar, user dapat mengetahui dengan jelas
7. Halaman pembayaran pelunasan (flow progress pesanan)
Paint Point :
Upload gambar bukti pembayaran belum ada opsi untuk mengubah gambar dari bukti pembayaran pelunasan
Solusi :
Diberikan sebuah tombol ubah gambar agar bukti pembayaran pelunasan dapat diubah sewaktu-waktu apabila dibutuhkan
8. Halaman informasi pengiriman (flow progress pesanan)
Paint Point :
Upload gambar bukti pengiriman belum ada opsi untuk mengubah gambar dari bukti pengiriman
Solusi :
Diberikan sebuah tombol ubah gambar agar bukti pengiriman dapat diubah sewaktu-waktu apabila dibutuhkan
9. Halaman detail pesanan pelanggan (flow progress pesanan)
Paint Point :
Produk pesanan yang ditampilkan kurang mendetail
Solusi :
Tampilan produk pesanan ditampilkan dalam bentuk yang lebih detail
10. Halaman analisis penjualan (flow analisis penjualan)
Paint Point :
Responden mengeluhkan karna tidak ada jumlah pesanan yang dibatalkan, tidak adanya produk unggulan dengan pemesanan terbanyak, tidak adanya tooltip mengenai jumlah penjualan
Solusi :
Kami menambahkan informasi terbaru yaitu jumlah pesanan yang dibatalkan di widget analisis dan juga menambahkan informasi produk unggulan dengan pemesanan terbanyak dan menambahkan jumlah produk terjual setiap bulannya
Kesimpulan
Berdasarkan hasil rancangan UI/UX design fitur CRM aplikasi krealogi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa fitur CRM aplikasi krealogi sudah dapat dikatakan aplikasi yang mudah digunakan namun harus dilakukannya iterasi design lebih lanjut berdasarkan evaluasi dan insight dari pengguna sehingga kebutuhan pengguna dapat terpenuhi dan pengguna dapat mudah menggunakannya.
Rekomendasi
Untuk UX case study ini dapat dijadikan pedoman literatur dalam merancangan UI/UX design fitur CRM aplikasi krealogi diikuti dengan iterasi design yang berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan kebutuhan dan kemudahan pengguna. Rekomendasi selanjutnya untuk meng-improve design yang telah dibuat adalah saat pencarian informasi kebutuhan pengguan dan testing aplikasi dapat melakukan In-Depth Interview dan usability Testing kepada lebih banyak responden sehingga akan mendapatkan insight yang lebih banyak yang mana insight tersebut diolah kembali dan dilakukan iterasi design pada rancangan UI/UX design fitur CRM aplikasi krealogi
Terima kasih kepada mentor Skilvul Internship yang telah memberikan ilmu dan wawasan yang sangat bermanfaat.