Konfigurasi Static Routing di Cisco Packet Tracer — Belajar Cisco Part 9

Roman Yoga Adhika
4 min readJan 16, 2024

--

Sebelum Memulai:

- Pengetahuan tentang Routing

- Mempunyai Cisco Packet Tracer

Topologi

Setting IP Address pada Router 1:

  • Setting IP untuk interface fa0/0

Enable router dengan command:

Router>en

Masuk ke configuration terminal dengan command:

Router#conf t

Masuk ke interface fa0/0 dengan command:

Router(config)#int fa0/0

Setting IP Address dan Subnet Mask dengan command:

Router(config)#ip add 10.10.10.1 255.255.255.0

Aktifkan interface dengan command:

Router(config-if)#no shutdown

  • Setting IP untuk interface fa0/1

Masuk ke interface fa0/1 dengan command:

Router(config)#int fa0/1

Setting IP Address dan Subnet Mask dengan command:

Router(config)#ip add 192.168.10.1 255.255.255.0

Aktifkan interface dengan command:

Router(config-if)#no shutdown

Setting IP Address pada Router 2:

  • Setting IP untuk interface fa0/0

Enable router dengan command:

Router>en

Masuk ke configuration terminal dengan command:

Router#conf t

Masuk ke interface fa0/0 dengan command:

Router(config)#int fa0/0

Setting IP Address dan Subnet Mask dengan command:

Router(config)#ip add 10.10.10.2 255.255.255.0

Aktifkan interface dengan command:

Router(config-if)#no shutdown

  • Setting IP untuk interface fa0/1

Masuk ke interface fa0/1 dengan command:

Router(config)#int fa0/1

Setting IP Address dan Subnet Mask dengan command:

Router(config)#ip add 192.168.20.1 255.255.255.0

Aktifkan interface dengan command:

Router(config-if)#no shutdown

Konfigurasi Static Routing pada Router 1:

  • Format ip route (network) (subnet-mask) (next-hop-address/gateway)

Router(config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 10.10.10.2

192.168.20.0 -> Ini adalah alamat jaringan tujuan. Rute ini memberi tahu router bahwa semua paket dengan tujuan ke jaringan 192.168.20.0 harus diarahkan ke next-hop/gateway yang ditentukan.

255.255.255.0 -> Ini adalah subnet mask untuk jaringan tujuan. Subnet mask ini digunakan untuk menentukan jaringan dan host dalam alamat IP.

10.10.10.2 -> Ini adalah alamat IP yang disebut sebagai next-hop atau gateway. Rute ini memberi tahu router bahwa paket-paket yang menuju ke jaringan 192.168.20.0 harus dikirimkan ke alamat IP 10.10.10.2.

Konfigurasi Static Routing pada Router 2:

  • Format ip route (network) (subnet-mask) (next-hop-address/gateway)

Router(config)#ip route 192.168.10.0 255.255.255.0 10.10.10.1

192.168.10.0 -> Ini adalah alamat jaringan tujuan. Rute ini memberi tahu router bahwa semua paket dengan tujuan ke jaringan 192.168.10.0 harus diarahkan ke next-hop/gateway yang ditentukan.

255.255.255.0 -> Ini adalah subnet mask untuk jaringan tujuan. Subnet mask ini digunakan untuk menentukan jaringan dan host dalam alamat IP.

10.10.10.2 -> Ini adalah alamat IP yang disebut sebagai next-hop atau gateway. Rute ini memberi tahu router bahwa paket-paket yang menuju ke jaringan 192.168.10.0 harus dikirimkan ke alamat IP 10.10.10.1.

Setting IP Address pada PC:

  • PC 1:
  • PC 2:

Tes Hasil

Untuk melakukan tes, disini saya menggunakan ping dan traceroute. Traceroute digunakan untuk melacak rute yang diambil oleh paket untuk mencapai tujuan tertentu.

  • Ping & Traceroute PC 1 -> PC 2:
  • Ping & Traceroute PC 2 -> PC 1

Tambahan Tentang Routing

Untuk melihat tabel routing kita bisa menggunakan command:

Router#show ip route

Kita juga bisa melihat routing yang lebih spesifik seperti bgp, ospf, eigrp, rip dan static dengan command:

Router#show ip route (jenis routing)

Demikianlah penjelasan singkat tentang Routing Static di Cisco Packet Tracer. Disarankan untuk memahami konsep Static Routing secara lebih mendalam dan menjalankan simulasi pada topologi jaringan yang lebih kompleks.

Jika ada hal lain yang perlu diperbaiki atau ditambahkan, silakan beri tahu saya lewat Instagram.

Sekian dari Saya, Terima kasih.

--

--

Roman Yoga Adhika

Hello, my name is Roman Yoga Adhika, and I am passionate about network engineering.