Pangeran dari Timur

#423: Satu novel dua cerita; satu julukan tiga sasaran

Ivan Lanin
Aksaranara
Published in
3 min readFeb 20, 2024

--

Saya merasa lambat sekali membaca novel Pangeran dari Timur karya Iksaka Banu dan Kurnia Effendi. Novel terbitan 2020 ini memang tebal (594 halaman), tetapi biasanya saya tidak selama ini membaca novel. Tampaknya, saya lambat membaca karena novel ini menyajikan dua cerita yang terpaut satu abad dengan berselang-seling tiap satu atau beberapa bab. Pergantian cerita ini membuat saya harus menyesuaikan otak dengan latar, tokoh, dan alur yang berbeda antara cerita pertama dan kedua.

Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.

Setelah menyelesaikan bab V, ”Marionette”, saya mengganti strategi membaca. Saya menuntaskan dahulu cerita pertama. Untungnya, subjudul tiap bab mengandung tahun yang langsung menunjukkan cerita yang dikisahkan bab itu. Cerita pertama bertarikh 1900-an, sedangkan cerita kedua 1800-an. Dari 45 bab novel ini, 22 bab mengisahkan cerita pertama, sedangkan 23 bab cerita kedua.

Cerita pertama mengisahkan cinta segitiga antara Ratna, Syam, dan Syafei dengan latar belakang pergerakan Indonesia prakemerdekaan. Ketiganya pribumi dan tokoh fiktif. Ratna anak angkat seorang wartawan Belanda, Syam pemilik firma arsitek, sedangkan Syafei pejuang pergerakan yang bekerja di firma Syam. Satu tokoh penting lagi pada cerita ini…

--

--

Ivan Lanin
Aksaranara

Wikipediawan pencinta bahasa Indonesia yang berlatih bercerita setiap hari