Temu Penyunting

#544: Bahagia membahas tulisan rekan kerja

Ivan Lanin
Aksaranara
Published in
3 min readJun 21, 2024

--

Ilustrasi: AndreyPopov/iStock

Kalau tidak dipaksa, pegawai perusahaan biasanya enggan melatih keterampilan menulis di luar kewajiban kantor. Itulah yang membuat Narabahasa menjalankan program Swalatih sejak pertengahan 2020. Program tersebut mewajibkan setiap pegawai, termasuk pemagang, untuk membuat tulisan sepanjang 300–500 kata dua kali dalam sebulan. Demi menambah daya paksa, kedisiplinan pengumpulan Swalatih masuk dalam indikator kinerja yang ditinjau triwulanan.

Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.

Topik tulisan Swalatih bebas, bisa fiksi atau nonfiksi. Mulai 2024, satu dari dua tulisan per bulan diharuskan berupa resensi. Awalnya, objek resensi harus berupa buku karena saya ingin memaksa para pramubahasa—sebutan untuk pegawai Narabahasa—untuk menyempatkan diri membaca. Rayuan tak henti dari mereka membuat saya melunak. Akhirnya, resensi film pun diizinkan. Saya pikir resensi film dapat melatih keterampilan berbahasa reseptif lain: menyimak.

Tulisan Swalatih dibahas dalam Temu Penyunting yang diadakan sepekan sesudah tenggat pengumpulan tulisan. Pembahasnya anggota Divisi Produk yang saat ini terdiri atas tiga orang: saya, Mbak Dita, dan Mbak Rifka. Tugas menyunting 19 tulisan pramubahasa dibagi di antara kami. Sialnya, hampir semua orang mengumpulkan tulisan mepet waktu…

--

--

Ivan Lanin
Aksaranara

Wikipediawan pencinta bahasa Indonesia yang berlatih bercerita setiap hari