Miliki Impian !

Miliki keinginan yang bukan sekedar keinginan dan untuk mewujudkannya kita perlu ngotot!

Muhammad Fari Madyan
Andaglos Developer Academy
6 min readDec 7, 2018

--

Menarik! Tulisan diatas 👆 membicarakan tentang hal apa sebenernya yang menyulitkan ketika belajar programming, salah satu bagian yang menarik menurut saya adalah, “Sesuatu yang spesial akan sulit untuk di raih, sesuatu yang tidak spesial akan mudah untuk diraih” Memang kalau di fikir suatu benda yang berharga tinggi biasanya ditandai dengan langkanya barang tersebut untuk di dapatkan.

Ya, seperti yang dikatakan mas Zain Fathoni juga kalau programmer sekarang itu seperti Komoditas yang Langka untuk didapatkan, hal ini disebabkan banyaknya permintaan programmer dari mana saja, tetapi yang sesuai dengan kriteria permintaan tersebut ada tapi gak banyak, jadi wajar juga kalau ada sebuah perusahaan yang menawarkan lowongan kerjanya kepada programmer yang sedang bekerja disebabkan kriterianya memenuhi syarat, tapi kembali lagi memang karena Programmer itu Komoditas yang Langka.

Saya juga merasa belajar programming itu sulit. Namun dibalik kesulitan itu akan ada kemudahan, sekarang pertanyaannya adalah mau atau tidak kita belajar programming ? Sama seperti halnya mau atau tidak kita menjadi programmer ? Misalnya lagi, mau atau tidak kita menjadi sesuatu yang kita inginkan ? Jadi bukan perkara bisa atau tidak sebenarnya, akan tetapi mau atau tidak 😄 ? kabar baiknya adalah rumus ini berlaku untuk semua orang tanpa terkecuali, jadi, gak bakal ada kata gini lagi seharusnya, “Mau si, tapi…” gak perlu ada tapinya. Because, you can! if you think you can!.

Akhirnya, dari berbagai penjelasan dalam artikel di atas ditariklah sebuah benang merahnya yaitu, “Sulit untuk menentukan pilihan”.
Lantas, Benarkah Sulit untuk Menentukan Pilihan ?

Coba kalau kita fikirkan, apa sebenarnya yang membuat Thomas Alva Edison bisa menemukan bola lampu pijar dengan melalui 10.000 kali percobaan ? Kemudian mengapa Jack Ma bisa sukses dengan Alibaba.com nya ? padahal dulu ketika ia menawarkan jasa Alibaba kepada perusahaan yang sudah mapan untuk menjual produk mereka secara online di platform tersebut, tetapi malah ditertawakan.

Di lain sisi, kalau kita pergi ke toko buku dan membaca buku-buku motivasi yang ada disana tentang alasan orang itu bisa sukses setelah melalui berbagai macam kesusahan, maka semua buku-buku itu akan menyebutkan kurang lebih nya bahwa penyebab dari semua fenomena tadi bisa terjadi adalah karena satu hal, ya itu adalah Impian. Semua orang yang sukses di dunia pasti memiliki impian. Lalu, apakah itu impian ?

“Oiya mas, tadi malam saya mimpi makan duren tetangga?!”. Yah, tapi bukan mimpi yang itu juga, ya! 😃. Jadi memang ada perbedaan antara “impian” dan “ngimpi”. Kalau orang yang punya “impian” maka endingnya dia akan meninggalkan jejak berupa kesuksesan seperti Jack Ma, Thomas Alva Edison dan lain-lain, sedangkan “ngimpi” akan meninggalkan jejak yang beraroma sangat wangi (/s) berupa “peta” di bantal alias “iler” (hehehe 😅).

Menurut mas Ryan Martian, yang dimaksud dengan impian adalah, “Sesuatu yang benar-benar kamu inginkan sehingga membuat kamu bertindak dengan fokus dan “ngotot”. Sesuatu yang membuat kamu mau berusaha, mengerahkan semua potensi, optimis, berani, dan gak gampang menyerah”.

Impian gak selalu mesti yang muluk-muluk, impian bisa jadi adalah sesuatu yang sederhana, yang mana kita sangat berhasrat untuk mendapatkannya. Gak ada Impian yang gak realistis, yang ada adalah Usaha dan Alat yang gak realistis.

Misal kita ingin pergi ke bulan tapi alat yang kita gunakan adalah sepeda motor, jelas ini gak masuk akal, dan kemungkinan besar keinginan kita gak akan terwujud, kecuali sepeda motornya kita taruh dalam pesawat ulang alik baru ini masuk akal.

Dalam hal impian pertanyaannya adalah. “Apa impian kita dalam hidup ini ? Apa yang benar-benar kita inginkan dalam hidup ? Dan apakah kita mau memperjuangkan sukses di kehidupan kita seperti halnya ketika kita berjuang membantu teman yang kita senangi ketika menghadapi masalah ? Sayang sekali kan, bila kita mau berjuang untuk teman kita tapi kita tidak berjuang untuk impian kita sendiri.

Jadi artinya bahwa impian adalah keinginan yang bukan sekedar keinginan, tapi suatu keinginan yang mesti kira rasakan bahwa hal itu harus terwujud alias ngotot! Lalu pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana caranya agar keinginan ini bisa menjadi sebuah impian ?

Seperti dalam bukunya Kang Ryan Martian (Funtastic Learning) dijelaskan bahwa salah satu cara agar keinginan itu bisa menjadi impian adalah dengan mengaitkan keinginan tersebut dengan orang lain yang (sangat) kamu cintai. Seperti dalam ilustrasinya.

Misalkan saya dan kamu masing-masing berdiri di puncak dua buah gedung yang berbeda. Tinggi dua gedung sekitar 20 meter dan dua gedung tersebut terpisah jarak sekitar 7 meter. Kedua gedung dihubungkan dengan sebatang baja yang sangat kuat dengan lebar penampangnya seukuran kaki orang dewasa. Kekuatan batang baja tersebut mampu menahan tubuh orang dewasa.

Sebenarnya batang baja tersebut dapat berfungsi sebagai jembatan. Akan tetapi di kanan kirinya tidak ada alat pengaman atau apa pun yang bisa digunakan sebagai pegangan. Kalau seseorang jatuh dari ketinggian tersebut hampir bisa dipastikan risikonya adalah mati. Nah, saya menantang kamu untuk menyeberang dari gedung tempat kamu berdiri menuju ke gedung tempat saya berada melalui batangan baja tersebut.

Berani ? Ingat risikonya MATI! Ok, saya akan berikan uang 1 juta rupiah kalau kamu berani, bagaimana? Ok, kalau masih belum berani saya naikkan tawarannya menjadi 10 jura rupiah. Masih kurang? Mm… saya jadikan 50 juta, sepakat? Wah, sepertinya belum juga. Tawaran selanjutnya saya naikkan menjadi 100 juta, siap ? Nah jika kamu masih belum berani juga kali ini saya akan melakukan sesuatu yang berbeda.

Dalam ilustrasi ini, ceritanya kamu adalah seorang pelajar yang masih memiliki ayah dan ibu. Kali ini saya menantang kamu untuk menyeberang. Jika kamu masih tidak mau atau tidak berani, maka orangtua kamu akan saya lempar ke bawah. Ingat ketinggian gedung adalah 20 meter. Jika kamu tidak mau menyeberang berarti orangtua kamu…
MATI! Bagaimana?

Kalau kita dalam kondisi tersebut, saya yakin meskipun kali ini gak ada iming-iming uang ratusan juta, kita akan berusaha menyeberang, bahkan mati-matian berusaha melawan rasa takut kita. Semua itu kita lakukan demi orangtua yang kita cintai.

Inilah bukti bahwa sesuatu yang terkait dengan orang-orang yang kita cintai akan memunculkan keinginan yang bukan sekedar keinginan, tapi menjadi suatu keinginan yang benar-benar harus terwujud. Mengapa? Karena kalau keinginan tersebut tidak tercapai yang terkena risikonya bukan hanya kita, tapi juga orang-orang yang kita cintai tersebut.

Pertanyaanya, siapakah orang yang kita cintai dalam hidup ini? Apa yang akan kita lakukan untuk mereka? Apa pun jawaban kita, yang jelas orang-orang yang kita cintai telah banyak berkorban untuk pendidikan kita dan bahkan untuk hidup kita. Dan mereka semua saat ini sedang menunggu kita untuk mencapai kesukesan, maka dari itu Jangan kecewakan mereka!!!

Jadi, kembali lagi ke pertanyaan di awal, Sulitkah menentukan pilihan ?Menurut pendapat saya, Sulit untuk menentukan pilihan jika kita gak punya impian yang ingin kita capai dalam hidup, namun sebaliknya Mudah untuk menentukan pilihan jika kita punya impian dalam hidup ini.

Seperti kata orang bijak, sukses bergantung dari seberapa banyaknya impian kita yang saat ini sudah tercapai karena sukses adalah ketika kita berhasil mencapai apa yang benar-benar kita inginkan melalui proses yang baik dan benar. Sehingga ketika kita berhasil mencapainya maka kita akan merasakan sesuatu yang sangat menyenangkan, sangat membahagiakan buat kita, sehingga dengan pencapaian tersebut kita bisa memberikan manfaat kepada orang lain di sekeliling kita walaupun sekadar sebuah kebanggaan di hati.

Last but not least adalah seberapa pentingnya punya impian ? dan seberapa pentingnya menentukan pilihan untuk mencapai impian? jawabannya menurut saya ya pastinya penting3x banget, kalau saya ya antara kedua itu memiliki hubungan yang saling terkait, ibarat aku dan kamu kita saling melengkapi, eaa, ya jadi itu penting banget, sehingga bersambung juga nih cerita nya saya ke episode di bawah ini tentang hubungan nya impian dan menentukan pilihan 👇 ya ini ya ceritaku mana ceritamu ? 😄.

Jika anda merasa artikel ini menarik dan bermanfaat, silahkan berikan claps👏 👏 sebanyak-sebanyaknya dan bagikan ke lingkaran pertemanan anda, agar mereka dapat membaca artikel ini. Dan jangan lupa follow saya di medium untuk terus dapatkan tulisan seperti ini setiap saya nulis ya 😄.

--

--