Dari Editor

Apostrof: Jalan pintas kerumitan.

Muhammad Arsjad Yusuf
Apostrof
3 min readAug 7, 2023

--

Logo karya Editor

Aku tidak menyarankan Anda membaca prakata (serupa kata pengantar, tetapi tidak sama) ini. Karena, selain tidak ada urgensinya, menurutku isinya pun tidak terlalu substantif. Alasan prakata ini dibuat tidak lain dan tidak bukan adalah untuk gabungan dari kepentingan estetis dan formalitas. Estetis demi mengisi menu navigasi pada halaman depan; formalitas karena umumnya publikasi memang diiringi kata pengantar. Toh, tanpa membaca prakata ini, Anda juga tetap bisa langsung menikmati tulisan-tulisan dalam publikasi ini yang kebetulan pada saat ini seluruhnya masih ditulis oleh orang yang sama, aku.

Apostrof adalah publikasi bertema utama: Tulisan tentang hal rumit yang disajikan secara ringkas dan sederhana agar mudah dipahami. Karena itu, ia memakai nama apostrof, tanda baca yang fungsinya cuma satu, yaitu meringkas. Karena itu juga, ia diberi subtitel: Jalan pintas kerumitan.

Setidaknya, ada dua tipe pembaca: pertama, tipe yang suka membaca hal rumit, tetapi tidak punya banyak waktu; dan kedua, tipe yang punya banyak waktu, tetapi tidak suka membaca hal rumit. Nah, target utama publikasi ini bukanlah kedua tipe tadi.

Asal tahu saja, latar belakang dibuatnya publikasi ini sebenarnya didasari niatku menulis buku (dengan tema utama tadi). Lalu, kupikir-pikir, kenapa tidak sekalian saja buku itu nantinya kuterbitkan sendiri? Karena itu, kuputuskan untuk mendirikan perusahaan penerbit bersama para guru, keluarga, dan sahabatku. Dengan harapan, selain nanti bisa menerbitkan bukuku sendiri, perusahaan penerbit itu juga bisa membantu kolegaku dan orang lain yang ingin bukunya diterbitkan.

Sambil merencanakan aspek bisnis dan legal perusahaan penerbit itu, aku pun teringat situs web medium.com ini (karena sebelumnya pernah kukunjungi) hingga akhirnya kuputuskan membuat akun dan publikasi di sini dalam rangka mengasah kemampuan menulisku yang memang tergolong tumpul. Jadi, publikasi Apostrof ini insyaallah akan bermitosis dan hasilnya bermetamorfosis menjadi lini penerbitan dari perusahaan penerbit itu kelak.

Aku adalah tipe pemelajar yang sulit memahami suatu topik yang rumit. Akan tetapi, menurutku, begitu aku berhasil memahaminya, aku benar-benar memahami seutuhnya secara mendalam. Tampaknya, lagi-lagi masih menurutku, otakku bekerja dengan cara memunculkan berbagai pertanyaan seputar topik tersebut dalam alam bawah sadarku dan setelah proses pemelajaran yang panjang selesai, serta berbagai pertanyaan tersebut terjawab, aku berhasil menemukan cara yang sederhana untuk mengurai kerumitan tersebut. Sekali lagi, itu semua menurutku ya, bisa jadi aku ini memang lemot saja dan penjelasan tadi cuma eufemisme yang muncul dari mekanisme pertahanan psikologisku (denial) saja. Namun, yang pasti, cara yang sederhana itu kusebut jalan pintas kerumitan dan kujadikan tema utama publikasi ini.

Kalau Anda merasa ada sesuatu yang janggal/kurang dalam paragraf ketiga prakata ini, itu normal. Memang sengaja kubuat begitu, sebagai perangkat plot ala Chekhov’s gun. Jadi, target utama publikasi ini adalah mereka yang bertipe: Sudah tidak punya waktu, juga tidak suka membaca hal rumit, tetapi berambisi memahaminya. Buku-buku sains populer sering ditujukan untuk tipe pembaca ini, sebut saja A Brief Histoy of Time-nya Stephen Hawking dan Astrophysics for People in a Hurry karya Neil deGrasse Tyson yang hanya dari judulnya sudah bisa kita lihat tertuju kepada mereka. Meskipun demikian, publikasi ini diniatkan lebih mengarah ke ilmu sosial dan humaniora dibandingkan natural sciences.

Akhir kata, mengingat Anda masih berada di sini dan membaca prakata ini, berarti Anda bukan tipe penurut, sama sepertiku. Karena itu, kuyakin publikasi ini cocok untuk Anda. Selamat membaca. Terima kasih banyak.

Au revoir!

--

--