Pengertian dan 6 Manfaat Menghitung Biaya per Tindakan

Achmad Iman Firmansyah
baham
Published in
5 min readSep 30, 2018
Photo by rawpixel on Unsplash

Sering kami bertanya kepada teman sejawat yang memiliki tempat praktik sendiri:”harga tindakan X dasarnya apa?”, dan umumnya dijawab:”karena harga yang lain rata-rata kisaran segitu”.

Tidak ada yang salah dengan penentuan harga tindakan berdasarkan harga yang digunakan tempat praktik lain dengan segmentasi yang serupa. Persoalan akan timbul, bila ternyata biaya-biaya yang dikeluarkan berbeda dengan tempat praktik yang harga tindakannya diikuti.

Sebagai contoh adalah harga tindakan scaling yang bervariasi dari mulai standar harga di Puskesmas sampai dengan harga scaling yang dilakukan oleh dokter gigi spesialis. Tindakan umum seperti scaling bisa memiliki biaya per tindakan yang jauh berbeda antara satu tempat praktik dengan lainnya ketika terdapat perbedaan alat scaler, pemberian prophylaxis, atau dilakukan nya root planning pada pasien.

Penentuan harga, hanya salah satu manfaat dari menghitung biaya per tindakan. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai apa saja manfaatnya, kita akan memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan biaya per tindakan.

Biaya per tindakan atau dalam manajemen keuangan disebut juga dengan HPP(harga pokok produksi)/COGS(Cost of Goods Sold) atau unit cost adalah seluruh biaya yang timbul untuk memproduksi suatu barang/jasa. Dalam hal kegiatan praktik gigi maka definisi biaya per tindakan adalah seluruh biaya yang timbul untuk melakukan suatu tindakan.

Secara sederhana perhitungan biaya per tindakan adalah biaya tetap+ biaya variabel + biaya overhead.

Apa saja biaya-biaya yang timbul dalam melakukan suatu tindakan, antara lain:

  • Bahan baku tindakan(komposit/bonding/bahan cetak)
  • Bahan baku tetap(masker/handscoon/gelas kumur)
  • Penyusutan alat(dental unit/set alat dasar/sterilisasi alat)
  • Tenaga kerja langsung(dentist)
  • Tenaga kerja tetap(perawat/front office)
  • Air dan Listrik
  • Sewa tempat/penyusutan bangunan

Pada artikel selanjutnya akan dibahas mengenai cara menghitung biaya per tindakan dan apa saja jenis pembagian biaya.

Setelah kita memiliki biaya per tindakan, kemudian kita dapat mengatur strategi pengelolaan klinik yang berkaitan dengan harga yang dibebankan ke pasien. Di bawah ini adalah manfaat dari menghitung biaya per tindakan:

1. Menentukan biaya yang dibebankan ke pasien

Seperti pada paragraf awal pada artikel ini, salah satu manfaat dari menghitung biaya per tindakan adalah menentukan harga tindakan ke pasien. Setelah diketahui biaya per tindakan maka dapat menentukan berapa margin antara harga jual tindakan dengan biaya pokok tindakan.

Metode untuk menentukan margin bisa bermacam-macam, salah satunya adalah dengan persentase berdasarkan biaya pokok tindakan atau cara lainnya adalah kesepakatan antara pengelola tempat praktik dengan operator.

2. Memberikan potongan biaya kepada pasien

Terkadang ada beberapa pasien dengan pelayanan khusus yang mendapatkan harga yang berbeda. Dengan mengetahui biaya per tindakan, operator atau pengelola praktik dapat lebih mudah dalam menentukan harga minimum yang dibayar pasien dan tempat praktik masih bisa menutupi biaya tindakan.

Sering ada istilah “best price”, namun tidak tahu berapa nominal maksimal yang bisa diberikan dari suatu tindakan, atau ada juga istilah “bayar modal” tapi sama sekali tidak tahu berapa modal aktual yang dikeluarkan dalam suatu tindakan, sering kali yang diketahui hanya biaya lab.

Pemberian potongan harga atau pembebasan biaya akan berkaitan langsung dengan manajemen risiko, semakin tepat perhitungan biaya maka akan semakin memperkecil risiko dari pilihan strategi yang diambil.

3. Perkiraan bagi hasil setelah neto

Bagi tempat praktik yang menerapkan bagi hasil setelah neto, dengan diketahuinya biaya per tindakan akan mempermudah untuk memperkirakan atau menentukan berapa jumlah bagi hasil yang akan didapat dalam suatu tindakan.

Baca juga artikel kami mengenai Mengenal Berbagai Pola Kerjasama Tempat Praktik

4. Menentukan titik impas berdasarkan tindakan

Walau pada umum nya tempat praktik dokter gigi menangani berbagai macam tindakan, maka akan sulit untuk menentukan titik impas berdasarkan suatu tindakan. Namun ada tempat praktik yang khusus mengerjakan pada satu atau tindakan seperti orthodontist.

Pada tempat praktik yang hanya mengerjakan tindakan orthodontist dengan mengetahui biaya tindakan pemasangan kawat gigi maka bisa ditentukan berapa jumlah pasien baru per bulan agar operasional klinik per bulan dapat tertutupi atau langsung menghitung berapa jumlah pasien agar investasi yang dikeluarkan untuk membangun tempat praktik dapat mencapai titik impas.

5. Mengetahui dengan cepat perubahan biaya per tindakan bila harga bahan berubah

Pengelola tempat praktik pasti mengalami dimana bahan umum yang digunakan harga nya berubah, sering kali perubahan nya adalah naik. Lebih nahas lagi bila bahan yang biasa dibutuhkan sulit untuk didapatkan, bila ada pun antara expire date nya sudah dekat atau harga bahan tersebut naik berkali lipat.

Pada saat menghitung biaya per tindakan, tentu sudah memiliki formula perhitungan baku dari variabel-variabel biaya yang ada dalam suatu tindakan. Ketika ada bahan yang berubah harga atau bahan yang biasa digunakan diganti dengan bahan dari produsen lain, kita tinggal merubah angka yang ada pada formula biaya per tindakan yang sudah kita buat dan akan langsung terlihat berapa harga tindakan yang baru. Biaya per tindakan yang baru dapat dijadikan dasar penentuan apakah perlu dilakukan perubahan harga jual atau tidak.

6. Menentukan variabel apa yang dapat menekan biaya per tindakan

Terkait dengan perubahan harga bahan, memiliki formula untuk biaya per tindakan dapat memudahkan kita dalam melakukan efisiensi. Misal ada komposit baru dengan harga 2 kali lipat dari harga komposit yang biasa digunakan. Dengan merubah variabel komposit pada suatu tindakan kita dapat melihat berapa signifikan perubahan pada biaya per tindakan.

Bisa jadi komposit dengan harga 2 kali lipat tersebut malah memperkecil biaya per tindakan karena jumlah pemakaian komposit tersebut jauh lebih sedikit atau karena variabel biaya komposit tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan biaya-biaya lain yang mempengaruhi suatu tindakan. Bahkan bisa lebih efisien dengan memperhitungkan faktor lain seperti waktu setting lebih cepat, mudah digunakan, warna akurat atau waktu kedaluwarsa lebih lama.

Pengalaman Baham Co. saat pertama kali menghitung biaya per tindakan sangat menyita waktu dan energi, dikarenakan harus menghitung sampai dengan ukuran miligram untuk bahan yang kecil seperti bonding. Bahkan untuk tindakan yang menggunakan puluhan bahan seperti perawatan saluran akar, memakan waktu sampai berbulan-bulan untuk dapat mendapatkan formula yang tepat dari mulai mengetahui biaya ganti obat, ERF per saluran sampai dengan pengisian.

Namun setelah mendapatkan biaya per tindakan, dapat dengan mudah menentukan strategi pengelolaan praktik dokter gigi. Misal ketika pasien yang dinilai potensial untuk mempromosikan tempat praktik bisa dibebaskan dari beban biaya perawatan, kemudian biaya perawatan tersebut dalam akuntansi di masukan sebagai beban biaya promosi senilai harga tindakan yang diberikan.

Keputusan lain yang dapat dilakukan dengan mengetahui biaya per tindakan adalah ketika muncul produk baru, yang diperhitungkan bukan hanya harga pembelian tapi juga berapa kali bahan tersebut habis dan seberapa efektif bahan tersebut dalam mendukung suatu tindakan. Karena produk baru biasa dijual dengan harga menarik, jangan sampai keputusan belanja bahan karena melihat harga semata tanpa memperhitungkan pengaruh terhadap biaya yang nanti dibebankan kepada pasien.

Setelah mengetahui manfaat dari menghitung biaya per tindakan, pada artikel selanjutnya akan dibahas lebih dalam mengenai Bagaimana Menghitung Biaya per Tindakan. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan mengenai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengelolaan praktik gigi.

Salam hangat,

--

--