[Ext.] Persona
Story sebelumnya tentang persona dapat dilihat di sini.
Pengalaman dalam menganalisis Persona:
Persona di atas menampilkan biodata fiksi (bernama Rizky Indra) yang digunakan untuk menggambarkan kategori responden, personality, motivation, bio, dan skill set yang dirangkum dari responden. Lalu, terdapat dua hal penting yang ditampilkan di dalam persona itu, yaitu goals dan frustrations. Pada persona di atas, pengguna ingin mempercepat proses admin, mengurangi kegiatan monoton yang membosankan, mengakses data dengan mudah, dan membuat report sesuai dengan yang diinginkan. Selain itu, pengguna merasa kecepatan server yang masih fluktuatif, permintaan data yang harus menunggu, proses admin yang berulang, dan desain tampilan admin yang monoton.
Bagaimana Persona dapat membantu kami dalam mengembangkan software?
- Pengalaman goals dan frustrations user pada LAPOR! versi sebelumnya dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengembangkan LAPOR! versi baru yang lebih user-friendly.
- Karena user sendiri yang akan berinteraksi dengan LAPOR! (PO belum tentu akan memakai aplikasi!), sebagai developer kita harus membuat user-based design yang sesuai kebutuhan dan nyaman bagi user.
Bagaimana cara mengetahui design yang dibuat sudah sesuai dan nyaman dipakai oleh user?
Usability Testing!!! (akan dibahas pada story lainnya)
Dalam perancangan clickable mockup, kita dapat melakukan survei penggunaan terlebih dahulu kepada user. Apabila user merasa puas dan nyaman, baru dilanjutkan ke tahap Development. User kemudian juga akan melakukan Usability Testing lagi ketika software sudah selesai dikembangkan.
Bagaimana Usability Testing membantu Persona?
Usability Testing digunakan untuk mencoba interaksi antara user dengan website. Website dibuat berdasarkan goals dan perbaikan frustations dari persona yang diberikan. Apabila Usability Testing bagus, maka secara tidak langsung website yang dibuat berdasarkan persona tersebut cocok dengan user.
Contoh salah satu Mockup yang telah dibuat:
