#BELAJARDESAIN HARI KE 15

Desain Proses #3 — Ideate

Cara untuk mendapatkan solusi terbaik, adalah dengan mencari solusi sebanyak-banyaknya

--

Artikel ini dibuat agar #BelajarDesain menjadi lebih mudah. Ikuti instagram kami di @belajardesain.io untuk mendapatkan update #BelajarDesain desain terbaru.

Apa itu Ideate?

Setelah kamu menentukan masalah apa yang ingin kamu selesaikan di proses Define, sekarang saatnya kamu mulai mencari solusi. Nah di proses Ideasi ini, kamu harus mencari konsep solusi sebanyak banyaknya, tentunya dengan tetap fokus terhadap masalah yang tepat.

Proses ideasi ini merupakan tempat dimana kamu bisa mencari ide-ide se kreatif dan se inovatif mungkin. Jadi, jangan takut berpikir nyeleneh.

Solusi kendaraan tanpa polusi. Nyeleneh nya gak sampe begini ya!

Apa yang harus dilakukan?

Banyak cara yang dapat dilakukan di proses ini, namun kita akan fokus ke dua hal yang paling penting, namun cukup mudah dilakukan.

  1. Brainstorming
  2. Buat Prioritas Ide

Let’s Go!

1. Brainstorming

Brainstorming adalah proses mencari ide. Pada proses brainstorming, kamu sebaiknya berpikir dengan pola pikir semua dapat dilakukan. Seperti yang sudah kita sebutkan diatas, carilah solusi sebanyak mungkin, walaupun itu nyeleneh dan absurd. Jangan membatasi idemu!

Siap! Nyeleneh, absurd… tapi mulai dari mana?

Mulai dari mana? Jawabannya mudah, mulai dari yang ada di depan matamu. Alias solusi yang paling ‘kelihatan’ atau solusi yang paling mudah. Kemudian barulah kamu melakukan eksplorasi dari situ.

Dari kiri ke kanan: “Di depan kita”, “Dibalik Pepohonan”, dan “Dibalik Pegunungan”. Sumber: Stanford D. School.

Di awal proses brainstorm, mungkin akan terasa sulit untuk mencari ide. Tapi ketika kamu sudah dapat sebuah ide, akan sangat mudah untuk ‘nambah-nambahin’ ide tersebut.

Di proses ini, fokus pada jumlah ide, bukan kualitas ide!

[image infront of us, beyond the trees, over themountains]

Tips untuk sesi brainstorming yang mantap

  1. Jangan menilai sebuah ide baik atau buruk. Fokus pada kuantitas!
  2. Buatlah ide-ide gila.
  3. Jangan berebutan saat mencetuskan ide, jelaskan, dengarkan, dan tuliskan.
  4. Tuliskan? Lebih baik jika digambarkan! Menjelaskan ide secara visual akan lebih mudah dimengerti.
  5. Jadikan ide-ide yang sudah dikumpulkan untuk membangun ide baru.
  6. Fokus pada kuantitas (iya, maap disebut terus, tapi ini penting banget).
  7. Fokus ke topik dan ke masalah.

Muantap, kebayang kan gimana sekarang caranya untuk melakukan brainstorming? Nah setelah dapat ide banyak, apa yang harus dilakukan?

Brainsotrming jangan kayak gini ya… awkawokaowkoawk

2. Buat Prioritas Ide

Setelah dapat ide banyak, sekarang saatnya kita tentukan, ide mana yang harus di prototype? Bakalan susah karena pasti kita punya banyak ide-ide yang keren. Gimana caranya buat nentuin?

Cara Pertama: Impact vs Effort

Cara ini bertujuan untuk membuat ‘peta’ dari ide kamu, berdasarkan Impact (dampak) bagi pengguna dan juga Effort (usaha) dalam pembuatan solusi tersebut.

Usaha apa yang dimaksud? Yaitu usaha dalam proses development nya secara teknikal. Misal butuh waktu berapa lama, sesulit apa untuk dibuat, dan butuh berapa orang untuk membuat solusi tersebut.

Yang di kiri, “Dampak bagi Pengguna”. Yang di bawah, “Kompleksitas Teknis”. Sumber: Stanford D. School.

Nah, gimana caranya bikin nya?

  1. Gambar sebuah grafik dengan 2 axis. Axis Y (ke arah atas) untuk Impact dan axis X (ke kanan) untuk Effort.
  2. Nah sekarang, tempelkan ide-ide kamu yang sudah dikumpulkan di grafik tersebut. Jangan terlalu pusing saat menempelkan ide tersebut. Kamu bisa memulai dengan menempelkan sebuah ide, kemudian menjadikan ide pertama tersebut sebagai patokan untuk menempelkan ide lainnya.

Cara Kedua: Pilih ide yang paling menarik buatmu

Cara ini adalah cara yang lebih simple. Karena tujuan utama dari proses ini adalah mencari ide yang akan di prototype, maka kamu bisa memilih langsung ide yang paling menarik dan menurutmu dapat menjadi solusi terbaik.

Tapi, gak sekedar asal pilih. Cobalah untuk membuat kategori dari ide-ide tersebut, agar kamu dapat membuat variasi prototipe yang beragam.

Mengkategorikan ide berdasarkan persamaan ide-ide tersebut. Disini kategori itu bisa juga disebut Idea Cluster, atau kelompok ide. Sumber: Stanford D. School.

💡 Tips: Brainstorming & Prioritas Ide

  1. Tidak ada ide yang salah dan benar
  2. Jangan lupa fokus ke masalah yang ingin di selesaikan
  3. Kuantitas ide itu penting
  4. Persiapkan papan tulis, kertas post-it yang bisa di tempel, dan spidol agar sesi Ideate ini lebih seru!

Hari ini, kamu sudah #BelajarDesain tentang Desain Proses #3: Ideate

Ikuti instagram kami di @belajardesain.io untuk mendapatkan update #BelajarDesain desain terbaru.

Selanjutnya, kita akan #BelajarDesain tentang Desain Proses #4: Prototype.

--

--

Briandito Priambodo
#BelajarDesain

I transform thoughts and ideas into stories and visuals — inspired by books, quotes, experiences, and conversations. Read for free: http://thetinywisdom.com