TENTANG PRODUKTIVITAS DAN KREATIVITAS

Meningkatkan Kualitas Desain melalui Design Critique

Mengapa itu penting dan bagaimana cara melakukannya

Panggih Giri Samudra
Published in
5 min readMar 4, 2020

--

Pertama kali mendengar Design Critique, apa yang ada dipikiranmu? Cacian? Makian? Menyeramkan? Menegangkan? 😂

Mendengar kata Kritik seakan-akan itu adalah hal yang menyeramkan, padahal itu merupakan sesuatu yang perlu kamu lakukan dan terima agar kamu bisa menjadi desainer yang lebih baik.

Ikuti instagram kami di @belajardesain.io untuk mendapatkan update #BelajarDesain terbaru dan bagaimana agar menjadi lebih baik — bagi diri sendiri, pekerjaan, ataupun orang lain.

Bahkan sebuah kritik atau feedback mempunyai panduan agar menjadi lebih efektif, di artikel sebelumnya kita udah membahas tentang bagaimana caranya kamu memberi dan menerima feedback.

Di artikel ini, kita akan membahas lebih spesifik tentang memberi dan menerima feedback untuk desain yang udah kamu buat.

Apa itu Design Critique?

Design Critique adalah aktifitas atau kegiatan menganalisa dan memberikan suatu feedback untuk meningkatkan kualitas desain yang sudah dibuat agar memenuhi goals atau tujuan awalnya.

Biasanya untuk melakukan design critique, kamu membutuhkan setidaknya 3–7 orang. Kenapa? karena untuk melihat desain yang sudah kamu buat dari sudut pandang yang berbeda-beda.

Banyak hal yang tidak kita sadari, tapi orang lain sadari.

Jika kamu sudah bekerja di perusahaan yang mengerjakan produk digital, kamu juga bisa mengajak Developer, Business, Data, dan Product Manager untuk bersama-sama memberikan feedback.

Kenapa design critique itu penting?

  1. Meningkatkan kualitas desain.
  2. Mengidentifikasi hal-hal yang tidak kita pikirkan sebelumnya (blind spot atau missed opportunity).
  3. Melihat sudut pandang yang baru.
  4. Meningkatkan personal development.

Kapan waktu yang tepat melakukannya?

Kapanpun kamu bisa melakukan design critique, karena jika kamu mendapatkan feedback lebih cepat kamu juga bisa meningkatkan kualitas desainmu sedini mungkin.

Bisa ditahap Ide, Konsep, Wireframe, Visual Design, Prototype, bahkan saat sudah naik ke Production. Tidak ada kata terlambat meminta dan memberikan feedback untuk kita semua.

Photo by Charles Deluvio on Unsplash

Bagaimana cara melakukan Design Critique?

Tidak ada tahapan design critique yang harus dilakukan dengan baku, kamu bisa memodifikasi sesuai dengan kebutuhanmu. Tetapi biasanya design critique tidak jauh terlepas dari 4 hal ini:

  1. Persiapan
  2. Presentasi
  3. Diskusi
  4. Rangkuman

Mari kita bisa satu persatu detailnya seperti apa.

Sebelum perang

1. Persiapan

Sebelum mulai melakukan design critique, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar sesi nanti menjadi lebih efektif.

💡 Menentukan Goals & Scope

Dalam satu waktu bisa saja kamu mengerjakan beberapa project sekaligus, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah menentukan project mana yang ingin diberikan feedback.

Setelah project sudah ditentukan, kamu bisa menentukan scope feedback berdasarkan kebutuhanmu saat ini. Di spesifik bagian mana yang ingin kamu minta feedback? Ide? Flow? Konsep? Visual Design? Prototype? atau mungkin ada hal lainnya?

Kenapa itu perlu dilakukan? karena untuk mendapat arahan yang jelas dan feedback yang diberikan tidak melebar kemana-mana.

Bagaimana jika melebar? mungkin kamu bisa mem-prioritaskan jika memang itu adalah hal penting kamu bisa langsung menyelesaikannya. Tetapi jika itu tidak terlalu penting, kamu bisa saja catat lalu memperbaiki dikemudian hari.

💡 Buat Agenda & Invitation

Kita semua pasti mempunyai kesibukan masing-masing, alangkah baiknya jika kita ingin membuat design critique bersama. Kamu bisa memberi tahu mereka mungkin beberapa hari atau seminggu sebelum sesi itu dilakukan.

Tentukan kapan kamu mau melakukannya? Siapa saja yang ingin kamu libatkan? Berapa lama sesi ini berlangsung? Apa saja yang ingin kamu lakukan? Apakah ada hal yang perlu disiapkan sebelumnya?

Beri tahu semua orang tentang hal itu agar kita semua memiliki ekspektasi yang sama. Jika mereka baru pertama kali ikut sesi ini, sebelumnya kamu bisa mengenalkan kepada mereka tentang Design Critique.

Saat perang

2. Presentasi

Jika harinya sudah tiba, kamu bisa langsung turun ke meja perang dan singkirkan hal-hal yang menggangu seperti handphone atau sosial media agar kamu bisa lebih fokus dalam sesi ini.

💡 Jelaskan Goals dan Konteksnya

Kamu bisa menjelaskan terlebih dahulu tentang project yang sedang kamu kerjakan saat ini agar kita semua tau apa yang ingin diselesaikan.

Kamu bisa menjelaskan tentang Latar belakang kenapa kamu mengerjakan projek itu? Masalah apa yang ingin kamu selesaikan? Siapa target usernya? Apa goals yang ingin kamu capai?

💡 Tunjukkan dan Mulailah Bercerita

Kuncinya disini adalah To-The-Point, tidak perlu memberi tahu semuanya, kamu bisa memberi tahu sesuai dengan yang dibutuhkan orang lain. Dan jangan hanya bercerita, tetapi kamu perlu menunjukannya agar semua orang dapat melihat dengan jelas desain yang sudah kamu buat.

Mulailah bercerita dan menjelaskan halaman demi halaman, desain demi desain, alasan di belakang layar kenapa kamu membuat desain seperti itu? Jelaskan proses kamu dalam mendesain itu? Apakah ada data yang mendukung itu? Apakah ada alternatif desainnya? Jika ada, jelaskan poin plus dan minusnya dari masing-masing itu.

Tunjukkan dan mulailah bercerita karena orang lain tidak tahu apa yang ada dalam pikiranmu.

Ngobrol dulu santay

3. Diskusi — Catat semua feedback

Setelah presentasi kamu selesai, sekarang waktunya masuk ke sesi diskusi.

Sebelum orang lain bertanya, jika kamu memiliki pertanyaan yang spesifik, tanyakan terlebih dahulu apa yang ingin kamu tanyakan. Tidak ada pertanyan dan jawaban yang benar atau salah, semua orang boleh berpendapat. Tapi ada cara-caranya, jangan hanya karena nafsu semata.

Contoh kritik yang kurang tepat karena keinginan pribadi

🧑: “Kayaknya jangan pake merah deh di halaman itu, aku ga suka.”

Contoh kritik yang tepat karena mempunyai alasan yang jelas dibaliknya

🧑: “Kalau boleh tahu, kenapa kamu memilih warna merah? menurutku kalau kamu pake warna merah di halaman itu, user akan mengira kalau sedang terjadi error. Karena biasanya merah itu dipake untuk menunjukkan sesuatu yang error.”

Kamu bisa saja mengabaikan feedback yang diberikan jika memang tidak jelas arahannya, tetapi kamu juga bisa membalikkan pertanyaannya untuk melihat lebih dalam feedback yang dia berikan.

Karena bisa saja feedback yang dia berikan adalah feedback yang bagus, hanya saja cara penyampaiannya yang kurang tepat.

Udah mau selesai nih

4. Rangkuman — Buat Action Plan

Sesi terakhir dalam design critique adalah membuat sebuah rangkuman dari semua point-point diskusi yang sudah dilakukan.

Lalu buat action plan bersama, apa yang perlu dilakukan setelah sesi ini? kamu akan memperbaiki desainnya? Akan bertanya kepada developer? Perlu update dengan team lain? Design critique selanjutnya? atau ada hal lainnya?

Dan jangan lupa bagikan dan bacakan ulang rangkuman & action plan yang sudah dibuat, agar semua orang tau dan memiliki pandangan yang sama terhadap hasil dan apa yang perlu dilakukan setelah sesi ini selesai.

Design Critique merupakan budaya yang positif

Jika dilakukan dengan benar dan sesuai dengan kondisi kamu dan tim-mu. Design Critique juga merupakan cara yang cukup efektif untuk meningkatkan kualitas desain karena tidak perlu memakan banyak waktu, tenaga, dan uang untuk melakukannya.

Banyak hal bermanfaat yang bisa kamu dan tim-mu ambil dari design critique. Yang pasti dari design critique adalah kamu membutuhkan orang lain untuk membuat desainmu menjadi lebih baik.

Karena disetiap desain yang kamu buat jauh dari kata sempurna. Desain adalah sebuah iteratif proses yang tidak akan pernah selesai.

Nah, apakah kamu sudah siap melakukan design critique untuk desain yang sedang kamu kerjakan? Let’s Do It.

Hari ini, kamu sudah #BelajarDesain dan menjadi lebih baik tentang Meningkatkan kualitas desain melalui Design Critique.

Ikuti instagram kami di @belajardesain.io untuk mendapatkan update #BelajarDesain terbaru dan bagaimana agar menjadi lebih baik — bagi diri sendiri, pekerjaan, ataupun orang lain.

--

--