Habis Galau Terbitlah Cahaya Binar (2)

Christiana Erna
Binar Academy
Published in
8 min readJun 8, 2019
Suasana pertemuan Binarian dengan INewsTV di MNC Tower

Aku melangkah lagi
lewat jalanan sepi
Perlahan tapi pasti
mengikuti ayun melodi
Langkah silih berganti
Melalui hari yang sunyi
Aku melangkah lagi dengan pasti

Langkah semakin cepat
Kar’na citaku semakin dekap
Hasrat kini terungkap
Dalam kata-kata yang terucap
Waktu terus melaju
seirama alunan lagu
Aku melangkah lagi dengan pasti!

Liku-liku yang dulu adalah guru bagiku
Dan kuyakinkan diri menghadapi yang terjadi…

Lirik lagu Vina Panduwinata di atas sangat cocok untuk menggambarkan betapa aku sangat NYAMAN dan senang belajar di Binar Academy. Di samping lingkungan, pengajar (mas Imam Rachmadi jangan GR), teman-teman dan metode belajar yang disesuaikan dengan sistem kerja StartUp. Metode belajar inilah yang mendukung dan mempermudah para peserta didik yang selanjutnya disebut BINARIAN dalam belajar.

Seperti yang telah kuceritakan pada bagian 1, belajar di Binar ada beberapa tahap. Kan kujelaskan pada tulisan bagian 2 ini, bagian 3, 4 dan seterusnya jika masih diperlukan.

Basic Class

Pada kelas ini seperti telah kuceritakan di Habis Galau Terbitlah Binar Cahaya (1) , seperti apa suasana kelas UX tergambar jelas di sana. Setelah mengikuti kelas 1 kali pertemuan, saatnya pengumuman tim kelompok. Pada batch 3 BSD kali ini, kelompok terbagi menjadi 4 kelompok. Kelompok A, B, C dan D sesuai dengan jumpah peserta kelas PS (Product Specialist) yang pada awalnya bernama PM (Product Manager). Horeee… sekelompok dengan Wahyu… 2 peserta kelas UX yang menjadi 1 kelompok.

Daftar nama sesuai kelompok proyek Batch 3 BSD

Kunjungan Ke INews TV

Sambil tetap belajar dalam Basic Class, kami mulai merencanakan dan berdiskusi tentang produk yang akan dibuat. Batch 3 BSD kali ini temanya adalah “MEDIA”. Untuk keperluan tersebut, PS (Product Specialist) bersama UX mendapat kesempatan berkunjung ke beberapa TV swasta rekanan pak Iwan — Mentor PS. Kami berkunjung ke INews TV. RTV, RCTI dan KompasTV. Kunjungan ini bertujuan untuk mencari bahan produk, khususnya di bidang media. Diharapkan anggota tim bisa menggali permasalahan, persoalan yang ada si stasiun TV tersebut dan kendala apa yang dihadapi oleh stasiun TV sehingga belum bisa mengimplementasikan dalam operasional.

Tim UX hanya ikut dalam kunjungan ke INews TV. Sementara para PS berkunjung lagi ke TV yang lain. Nahh… cukup disayangkan ya, karena kunjungan bersama hanya di INews TV, sehingga UX hanya bisa menangkap sedikit permasalahan yang ada di INews TV. Binar dikemudian hari harusnya memberikan kebebasan pagi Binarian untuk mencari narasumber produk yang ingin dikembangkan, sehingga masing-masing tim tak kesulitan untuk menentukan produk yang akan dibuat. Hal ini juga melatih kemandirian tim untuk mencari obyek produk.

Menunggu mba Atika Suri di resepsionis MNC Tower Kebon Sirih Jakarta

Setelah menunggu cukup lama, acara yang direncanakan mulai pukul 14.00 berbah menjadi pukul 15.00, cukup lama menunggu bukan... Kunjungan ke INews TV, Binarian dipandu oleh mba Atika Suri selaku Pimpinan Produksi INews TV serta mba Yunita sebagai kepala Riset dan Pengembangan. Tak banyak yang disampaikan oleh pihak INews TV.

Permasalahan dokumentasi arsip berita yang ingin bisa diakses oleh publik merupakan masalah pertama yang diangkat. INews TV ingin agar masyarakat bisa mengakses kembali berita-berita usang dari MNC Group, dari sejak berdiri hingga saat ini. Pihak INews TV tak ingin bekerjasama dengan pihak ketiga. Sementara MNC Play, yang merupakan devisi pengembangan multimedia MNC Group belum menciptakan fasilitas ini karena banyaknya proyek internal yang ada.

Makin maraknya penggunaan media sosial menjadi perhatian khusus bagi INews TV. Ketika berita yang ditayangkan pihak stasiun TV seolah basi dengan kecepatan penyebaran berita yang terjadi di pelosok nusantara. Dengan keterbatasan staff dan kru TV menjadi kendala utama bagi redaksi pemberitaan INews TV. “Bisa dibayangkan kan saat tsunami kemarin, saat video dan gambar tersebar dari warga sekitar tempat kejadian sudah beredar luas, kami baru tahu peristiwa ini. Untuk menuju lokasi juga susah, tak mungkin kami sampai saat itu juga. Di sini lah pentingnya bagi kami untuk menerima kiriman video dan gambar dari suatu kejadian”.

Pihak MNC Group tak segan-segan untuk membayar video, gambar dan laporan yang sifatnya KHUSUS. “Tak hanya tsunami, ambrolnya atap BEJ beberapa waktu lalu juga menajadi perhatian kami. Bagi pengirim video kami pasti kasih imbalan, berdasarkan kekhususan dari kejadian. Tak mungkin kan jika atap ambrol dibuat rekonstruksi? Itu kan sifatnya serta merta, momen inilah yang kami bayar!”, kata mba Yunita. Mba Atika pun ikut menegaskan bahwa pada dasarnya MNC Group tak akan tinggal diam jika ada warga masyarakat yang memberikan informasi tentang suatu kejadian. Mendengar penjelasan ini, langsung kukirim pesan khusus untuk PS tim C, timku. Namun tak ada respon yang berarti… #sedih_yaa

Karena waktu yang sudah sore, dan sesuai izinku dari kantor untuk ikut berpartisipasi dalam kunjungan ke INews TV, akhirnya pukul 15,30 saya pamit pulang kembali ke kantor. Sementara teman yang lain masih terus berdiskusi dengan pihak INews TV. Entah apa yang mereka diskusikan, menurut Wahyu tak ada hal baru yang dibicarakan. Hanya sedikit basa-basi dan sesi foto.

Hasil kunjungan ke INews TV ternyata tak membuahkan hasil bagi saya. Karena PS kelompok kami belum juga bisa menentukan produk yang akan kami buat.
Bahkan kunjungan para PS (tanpa tim UX) ke beberapa stasiun TV swata lain pun belum juga membuka mata dan pikiran PS tim C.
Sebuah pekerjaan yang sia-sia dilakukan dan telah menyita waktu yang tidak sedikit. Hmm… Kembali sangat disayangkan… Andai Binar Academy memberikan kebebasan kepada para anak didik, tentu akan lebih mudah bagi kami mencari obyek untuk digali. Tak ada benturan pilhan topik produk yang akan dibuat.
Nasi telah menjadi bubur, segala telah berlalu.

Sambil menunggu keputusan PS tim C, kami terus mengikuti pelajaran di kelas UX. Mas Imam, mentor kami hampir setiap saat menanyakan “Bagaimana progressnya, apa yang kalian buat ?”
Saya dan Wahyu hanya bisa menjawab “wahh… belum tahu mas, kami sedang menunggu keputusan PM”. Mas Imam sambil tersenyum mengatakan “ohh… tapi ingat ya, waktunya sudah sangat dekat, nanti harus presentasikan di depan para mentor !”.

Tak hanya kami tim C tapi semua tim masih kebingungan dengan tema produk MEDIA yang harus kami buat, kandala utama adalah produk tersebut harus berbalut komersial yang belum ada di dunia start-up Indonesia.
Hhhhmmmm… berat bukan, baru belajar bikin produk start-up masih dituntut syarat “BELUM ADA” model produk yang beredar di pasaran.
Andai saja usulan saya untuk membuat “Netizen Jurnalism” diterima oleh PM, beres sudah kami tinggal melangkah.

Di tengah kegalauan kami semua para UX, mas Imam mentor kami sering memberikan ide “coba saja hal-hal yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari, yang lagi trend saat ini seperti JasTip atau yang menjadi hobby kalian !”
Ahhhh… sebuah ide muncul, “kalau tentang per-KRL-an boleh mas Imam?” tanyaku penuh optimis. Kebetulan sayapun ingin mengembangkan komunitas CAKRUK.com ku.
Sedikit kuceritakan produk yang akan dikembangkan, “tapi ini produk non profit loh mas, gimana nanti ga boleh ?”, saat galauku mulai timbul lagi.
“Gapapa… namanya juga baru belajar, nanti sambil jalan kan nemu juga sisi bisnisnya!”, begitu mas Imam memberikan semangat. Emang mas Imam ini paling jago kasih dukungan dan semangat, mungkin karena pengalamannya membangun startup dan tak mau juga pusing ditanya-tanya, HAHAHAHA….:))

User Persona

Sesuai dengan jadwal belajar, dalam Basic Class, kami diberikan materi sesuai dengan tahapan seorang UX Researcher. Mulai dari riset sebelum mulai membuat design sesuai dengan tugas seorang UI-UX. “Walau kita disini akan lebih fokus ke UX Researcher, namun perlu juga belajar tentang User Interface (UI),” demikian mas Imam mengemukakan tentang penting seorang UX Researcher tahu tentang UI.

Dijelaskan juga bagaimana seorang UX bekerja secara kesinambungan, terus menerus dari proses awal hingga produk selesai dibuat. Mulai dari design hingga ke proses pembuatan dan pengembangan produk.

Tak hanya bekerja sendiri, namun seorang UX harus bersinergi dengan BackEnd dan FrontEnd untuk menterjemahkan keinginan sang Product Manager.

Posisi dan hubungan UX dalam pengembangan suatu produk

Sesuai dengan arahan dan keinginan Product Manager, seorang UX harus melakukan riset yang menunjang proses pembuatan suatu produk. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan user dan menentukan design produk yang akan dibuat.. Langkah ini SANGAT PENTING dilakukan agar tidak ada lagi perombakan design saat proses develoment dan hasilnya bisa dinikmati user dengan sangat nyaman.

Setelah melakukan riset hasilnya akan dituangkan dalam User Personas. Di sini lah kehandalan dan insting UX terlihat. Bagaimana cara mengenali, melihat dan menganalisa untuk menyelesaikan masalah. User Pesona dibuat dalam 2 sisi pandang, user (pengguna) dan produsen (pemilik produk).

User Persona ini akan merangkum semua data tentang :
- Identitas,
- Karakteristik,
- Kebiasaan,
- Masalah
- Tujuan pembuatan produk
- Statistik kondisi user
- Produk favorit
- Data pendukung lain

Karena Gunawan PM team C belum juga memberikan sinyal hijau, sementara mas Imam sudah “ngebet” memberikan tugas PR (harusnya kurikulum di Binar tidak ada PR, namun atas kehendak peserta maka mentor memberikan tugas — buat latihan), maka saya putuskan untuk membuat User Personas tentang INews TV. Dengan berbekal data yang minim berikut hasil pembuatan User Personanya.

User Persona Pengguna
User Persona Produsen — INews TV

Customer Journey Map

Setelah pembuatan User Persona, maka perlulah seorang UX membuat Customer Journey Map. Customer Journey ini merupakan pemetaan atau gambaran proses interaksi antara pengguna dengan produk yang dibuat. Mulai dari persoalan yang dialami oleh user, proses interaksi dengan produk, proses transaksi hingga penggunaan produk.
“Dari semua proses itu, yang penting harus HAPPY ENDING,” mas Imam wanti-wanti saat memberikan contoh Customer Journey Penumpang Disabilitas yang pernah dibuatnya untuk Bandara Soekarno Hatta International Airport.

Pembuatan Customer Journey memiliki beberapa unsur yang harus ditampilkan seperti :
- User Personas
- Stages (tahapan)
- Customer Action
- Touch-point
- Storyboard
- User Thinking
- Emotional Journal
- Opportunities

Saat belajar tentang pembuatan Customer Journey Map, saya bersama Wahyu belum juga mendapatkan informasi dari PM kami tentang produk yang akan dibuat.

Karena terinspirasi dari CJM Bandara untuk difabel dari mas Imam, maka saya berdua sepakat untuk membuat produk bertemakan disabilitas. Produk kami beri nama “Bantu Aku” walau belum mendapat persetujuan dari PM dan mentornya.

Bantu Aku merupakan produk aplikasi yang digunakan untuk memberikan bantuan kepada kaum difabel untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Karena keterbatasan yang ada pada dirinya dan sikon yang tidak memungkinkan seorang difabel keluar rumah membeli barang, maka melalui produk ini diharapkan orang lain akan memberikan bantuan. Dengan imbalan sebesar 20,000 atau sesuai kesepakatan maka seseorang akan menolong. Mengenai proses dan penggunaan produk ini, bisa terlihat dari Customer Journey berikut ini.

Costomer Journey aplikasi “Bantu Aku”

Hanya bermodal semangat dari mas Imam yang juga mulai galau dengan team C… Apakah “Bantu Aku” akan lolos menjadi produk team kami ? Ikuti terus petualangan selanjutnya.
Terima kasih mas Imam untuk SUPPORT nya… :)

--

--