Review #AbuDhabiGP 2018: Penutup seru dan emosional

Rizkyawan Wibawa
Blog Formula Satu
Published in
6 min readNov 27, 2018

Sirkuit Yas Marina. Balapan dari sore menuju malam satu-satunya di kalender Formula 1. Di tengah keringnya gurun Timur Tengah ini, segala kompetisi dan cerita di ajang balap F1 musim 2018 pun berakhir dengan ciamik.

Banyak sekali berita dan cerita pada penghujung musim ini. Fernando Alonso, Stoffel Vandoorne, Marcus Ericsson, dan Sergey Sirotkin sudah dikonfirmasi akan melaksanakan balapan terakhirnya di ajang balap F1 untuk sekarang. Belum ada kepastian dari berita Esteban Ocon yang akan digantikan oleh Lance Stroll musim depan, walaupun menurut banyak sumber sudah dapat dipastikan.

Daniel Ricciardo, Carlos Sainz, Charles Leclerc, Pierre Gasly, dan Kimi Raikkonen akan “pindah tangan” musim depan. Dan tidak lupa, akan ada yang melakukan sebuah comeback musim depan di Williams setelah 8 tahun tidak berlaga di F1! Yap, Robert Kubica telah dikonfirmasi menjadi pendamping George Russell untuk musim 2019 di Williams.

Pasangan calon peserta Pemilu 2019. Siap memperjuangkan kesejahteraan rakyat.

Weekend dibuka dengan dominasi Red Bull di FP1. Max memimpin Daniel di sesi tersebut diikuti oleh Valtteri. Di FP2, justru Valtteri yang memimpin Max dan Daniel pada kondisi yang lebih mirip dengan balapan nantinya. Lalu, di FP3, Lewis lah yang memimpin sesi, sementara Daniel (lagi-lagi) mengalami masalah mekanis.

Tentu anda tidak heran jika langsung saya informasikan bahwa Lewis menyabet posisi terdepan di sesi kualifikasi, dan dengan Valtteri di belakangnya persis, Mercedes pun menyabet front-row lockout mereka yang kelima kalinya berturut-turut di sirkuit Yas Marina!

Gak bosen-bosen ya mas, dapet pole terus?

Sebagai seorang legenda yang berlaga selama kurang lebih 17 musim di Formula 1, dan menjadi juara dunia 2 kali (menyaingi Michael Schumacher selama kedua musim tersebut), rasanya kurang afdol kalau tidak diberikan tribute. Tentu tim media Formula 1 mengetahui hal tersebut, dan apa yang mereka berikan membuat saya lebih menghargai karir Fernando Alonso di F1.

Terlepas dari segala antics-nya selama berlaga, sulit untuk memungkiri bahwa Fernando adalah salah satu pembalap terbaik sepanjang masa, dan kita beruntung dapat menyaksikan aksinya di sirkuit. Gracias Fernando, dan kami tunggu aksinya meraih Triple Crown of Motorsport!

#GraciasFernando

Lights out! Kedua Mercedes dan Ferrari memulai balapan dengan baik, begitupun dengan Daniel Ricciardo di posisi 5. Namun, Max mengalami masalah saat memulai dan sempat turun hingga posisi 10 di awal balapan.

Max akan membalas dendam untuk Brazil sementara di belakang kedua Ferrari, ada sebuah aksi menunggu….

Beberapa belokan dilewati, dan Charles Leclerc berniat melakukan manuver menarik untuk menyalip Danny Ric. Niatnya tersebut diamini oleh kemampuan menyetir dan kualitas mobilnya sehingga ia berhasil naik ke posisi 5. Tapi, sebelum itu terjadi….

Balapan dengan 2 ban? Menarik!

….ada insiden antara The Hulk dan Grosjean. Line yang diambil oleh kedua pembalap berimpit dan mobil Renault RS18 milik The Hulk pun terbalik! Untunglah Nico Hulkenberg selamat tanpa luka ataupun cedera, dan HALO melakukan tugasnya dengan baik untuk memberi ruang di kokpit jika terjadi insiden seperti ini. Skor sementara, FIA 2317321 : 0 pembenci halo!

Insiden ini menyebabkan safety car keluar dan menunda balapan selama beberapa lap. Saat balapan kembali mulai, prosesi di barisan depan berlangsung seperti biasa. Tidak banyak aksi yang terjadi. Namun, di barisan tengah, ada sedikit pergumulan yang asyik untuk diperhatikan.

Sudah saya katakan…..

Verstappen mengambil posisi delapan dari Ocon dengan gerakan agresif di hairpin (sampai melakukan kontak lho!) dan walaupun Ocon sempat melawan kembali di sektor 2, namun mobil RB14 terlalu cepat di sektor terakhir yang dipenuhi tikungan. Tidak lama setelahnya, posisi delapan Max menjadi posisi tujuh….

KIMI!? TIDAAAAK

….karena mobil Ferrari milik Raikkonen mengalami masalah mekanis dan berhenti di pit straight. Peristiwa ini menyebabkan virtual safety car dan kembali menunda balapan selama beberapa lap. Sementara itu, Charles Leclerc mewarisi posisi empat. Dengan mobil Sauber.

Will Smith melihat Charles

Dengan munculnya virtual safety car, kondisi pit seketika menjadi cukup ramai. Para pembalap yang memulai dari posisi 10 besar ingin mengganti ban hypersoft nya dengan ban supersoft yang dapat bertahan hingga akhir balapan. Pit akan dikunjungi beberapa pembalap selama beberapa lap setelah periode VSC selesai dan posisi pun silih berganti di depan.

Tidak banyak yang terjadi setelah itu, selain Marcus Ericsson yang mengikuti jejak Kimi Raikkonen di balapan terakhirnya dengan tim Sauber (dan mungkin di balapan terakhirnya di F1).

Poor Marcus…..

Di fase pertengahan balapan, Vandoorne berusaha mempertahankan posisinya dari serangan Grosjean dan Ocon. Grosjean awalnya berhasil menyalip Vandoorne, namun hal itu mengakibatkan Vandoorne berhasil mendapatkan DRS di zona berikutnya dan begitupun dengan Ocon. Pertarungan mereka bertiga menghasilkan momen yang-menurut saya-spektakuler, dan Vandoorne lah yang akhirnya muncul di depan.

Bukan pemandangan yang dapat anda saksikan di setiap balapan F1.

Saya pribadi cukup salut dengan Stoffel. Setelah di whitewash oleh kawan setimnya musim ini, ternyata dirinya masih memiliki jiwa petarung yang kuat jika balapan sudah dimulai. Dan hal ini tidak hanya terjadi di sirkuit Yas Marina, lho! Tentu anda ingat aksinya (yang sayang sekali terbayangi oleh gelar juara dunia Lewis) di GP Meksiko, menerobos dari baris belakang hingga finis di posisi delapan. Di balapan sebelumnya pun, Stoffel sempat mempertontonkan aksi salip menyalip yang menegangkan.

Selama beberapa lap berikutnya, terjadi pertukaran pemimpin balapan karena Daniel Ricciardo melakukan pitstop, dan Lewis pun memimpin balapan. Tidak lama setelahnya, ban dari mobil Valtteri Bottas sepertinya sudah cukup aus dan mengakibatkan ia disalip oleh Sebastian Vettel, Max Verstappen, dan Daniel Ricciardo. Bottas pun turun ke posisi lima hingga akhir balapan.

Di fase akhir balapan, Esteban Ocon dan Pierre Gasly mengalami masalah mekanis dan tidak menyelesaikan balapan. Hmm, kenapa orang-orang yang akan pindah tim/keluar F1 di musim depan mengalami masalah ya? Untung saja Daniel Ricciardo berhasil finis.

Honda: The power of dreams. And some smoke.

Di fase akhir balapan juga, Fernando berada di posisi 11 dan tidak memiliki interval jauh dengan K-Mag di posisi 10. Ini menghasilkan salah satu momen paling kocak dari percakapan team radio yang ada sepanjang balapan…

Race Engineer (RE): “Fernando, we have to push. There’s one point up for grabs”

Fernando Alonso (FA): “I have eighteen hundred points. Eighteen hundred points….”

RE: “Well, make it eighteen hundred and one for me”

Sedikit informasi, Fernando Alonso sebenarnya sudah memiliki 1899 poin sepanjang karirnya di F1. Jadi, akan sempurna bila ia berhasil menyabet 1 poin lagi di balapan terakhirnya di F1. Namun, sayang sekali hal tersebut tidak terjadi.

Kejuaraan Dunia Formula 1.5 diakhiri dengan Renault dan Nico Hulkenberg keluar sebagai juara dunia constructor dan pembalap! Mari kita lihat apakah mereka bisa menantang untuk podium di musim depan dengan Ricciardo dan Hulkenberg…..

Hamilton, Vettel, dan Verstappen menempati 3 besar dan naik ke podium untuk terakhir kalinya di tahun 2018. Dan saat balapan sudah selesai, kedua penantang gelar juara dunia tahun ini memberikan sedikit penghormatan kepada Fernando Alonso dengan melakukan formasi di slowdown lap dan banyak donut.

3 donut, 11 gelar juara dunia, dan ribuan poin dalam satu gambar

Tidak lupa juga dengan berakhirnya musim 2018, Daniel Ricciardo mengucapkan terima kasih dan selamat tinggal untuk tim Red Bull Racing. Begitupun dengan Stoffel Vandoorne untuk McLaren, Marcus Ericsson untuk Sauber, Kimi Raikkonen untuk Ferrari, Pierre Gasly untuk Toro Rosso, dan Carlos Sainz untuk Renault.

Saya merasa GP Abu Dhabi 2018 ini adalah penutup musim yang ciamik. Memang, balapannya sendiri mulai membosankan begitu memasuki fase pertengahan. Namun, segala cerita dan drama yang berakhir bersamaan dengan selesainya balapan merupakan bumbu yang pas untuk sebuah musim yang seru dan cukup berliku-liku ini. Bersamaan dengan berakhirnya GP Abu Dhabi, berakhir juga seri “Race Review” kami untuk musim 2018. Sebagai pengingat, masih ada lebih dari 100 hari lagi menuju pembuka musim 2019. Jadi, mari kita santai terlebih dulu…..

Sampai ketemu lagi di GP Australia tahun depan! Tapi jangan kuatir, karena Blog Formula Satu akan berusaha menghadirkan tulisan-tulisan menarik sebelum musim depan dimulai.

--

--