Review #ItalianGP 2018: Bukan Harinya Para Tifosi

Formula Satu
Blog Formula Satu
Published in
3 min readSep 12, 2018

Ya, lagi-lagi tim “Kuda Jingkrak” — yang penggemarnya hampir mengisi penuh bangku penonton di sirkuit Monza — gagal meraih juara dan masih harus melanjutkan puasa kemenangan di home race mereka!

Sebelum itu, mari kita lihat bersama momen bersejarah yang menjadi tolok ukur ekspektasi bagi para tifosi:

a.k.a. lap tercepat dalam sejarah F1

Monza, 2 September 2018, menjadi hari bersejarah juga bagi Ferrari yang mencetak lockout di rumah mereka sendiri — yang terakhir dicapai 18 tahun lalu, di GP Italia tahun 2000.

Tak heran, mereka — para tifosi, begitu antusias. Biarpun kedua pembalapnya sendiri — Seb dan Kimi, tidak terlalu, sih.

Kelima lampu telah mati menandakan dimulainya balapan! Aksi menegangkan sudah dimulai sejak lap 1. Brendon Hartley mengalami kontak dengan Stoffel Vandoorne dan salah satu mobil Sauber, yang mengakibatkan Hartley keluar dari balapan. Usaha yang dilakukan Vettel untuk menyalip Raikkonen dan mempertahankan posisinya dari Hamilton berbuah pahit bagi Seb dan juga Ferrari. Kontak yang terjadi antara Vettel dan Hamilton mengakibatkan Ferrari nomor 5 berputar arah dan langsung tertinggal jauh di posisi belakang. Puing yang berserakan di sirkuit akibat mobil Toro Rosso yang hancur membuat safety car keluar setelah lap 1.

Kontak antara HAMILTON dengan VETTEL di MONZA! Mari berdoa semoga tim Mercedes bisa pulang dari Italia tanpa kekurangan suatu apapun…

Setelah safety car masuk lagi pada lap 4, aksi salip-menyalip dipertontonkan dengan ciamik oleh Hamilton dan Raikkonen di posisi terdepan. Gerakan menyalip Hamilton yang dilakukan di bagian awal lap langsung direspon oleh Raikkonen di belokan berikutnya. Posisi yang tidak akan berganti…..

The Italian Job

…..hingga lap 21 saat Raikkonen melakukan pitstop pertama. Tim Mercedes sepertinya sengaja membiarkan Hamilton dan Bottas untuk berada di sirkuit lebih lama agar bisa mengatur posisi di sirkuit dengan baik. Setelah kedua Ferrari berada di belakang mereka, Hamilton melakukan pitstop nya sementara Bottas tetap berada di sirkuit. Saat Hamilton keluar, Raikkonen berada di antara Bottas dan Hamilton.

Menggambarkan suasana hati para tifosi (sumber: https://grandpx.news/the-reason-raikkonen-lost-the-monza-race/)

Kondisi ban mobil Kimi Raikkonen terus memburuk seiring dengan berlanjutnya balapan. Hal ini mengakibatkan Raikkonen tidak bisa berbuat banyak saat Hamilton melancarkan manuvernya di lap 45, hingga akhirnya memenangkan balapan sementara Raikkonen harus puas dengan posisi kedua.

Manuver seru dari Lewis (cheer up, tifosi…)

Nampaknya nasib baik belum menghampiri tim Red Bull kali ini. Ricciardo mengalami masalah pada kopling mobilnya, yang mengakibatkan mobilnya menghasilkan asap dan tidak bisa melanjutkan balapan. (Iya, masalahnya bukan dari Power Unit Renault kok..)

Jangan cepat-cepat menyalahkan Monsieur Irritable… eh Abiteboul & Co. dulu…

Insiden juga terjadi diantara Bottas dengan Verstappen. Verstappen mendapatkan penalti waktu 5 detik atas “ulahnya” tersebut. Yah, kami tidak perlu berkata banyak disini….. mungkin Max masih belum berbenah juga walaupun sudah melewati banyak balapan.

“They’re doing a great job killing racing, honestly…..”

Penalti 5 detik untuk Max membuat Bottas berhasil naik ke spot terakhir podium, dan juga berhasil membuat Vettel menyelesaikan terobosannya dari belakang dengan finis di posisi empat. Walau gagal memenangi balapan kali ini, paling tidak Vettel dapat memberikan damage limitation untuk Ferrari.

Racing Point Force India sebagai tim “baru” kembali menunjukkan performa yang terbilang epik. Esteban Ocon dan Sergio Perez mengakhiri balapan di posisi 7 dan 8 (yang kemudian menjadi 6 dan 7), posisi terbaik yang mungkin dimiliki tim diluar 3 tim teratas. Dengan poin pada GP Italia tersebut, tim “baru” ini menduduki posisi ke 7 di WCC.

Tidak lupa kami ucapkan selamat untuk Sergey Sirotkin yang berhasil mendapat poin pertama nya di ajang balap F1. Dengan poin tersebut, kini seluruh pembalap di grid 2018 telah meraih poin kejuaraan dunia F1!

Apakah line up 2018 sejelek itu? Sebuah perdebatan besar, tapi faktanya semua pembalap sudah meraih poin tahun ini. Congrats!

Setelah balapan yang agak membosankan di Spa, sebagai fans F1 kita memang patut mendapatkan tontonan seperti Monza! Sekalipun masih bukan hari yang baik untuk Ferrari dan para Tifosi, kita mulai dapat melihat buah usaha mereka dalam mengembangkan mobil untuk mengakhiri dominasi Mercedes selama 4 tahun ke belakang. Dengan mobil yang lebih baik (atau paling tidak sepadan), mampukah mereka mengejar defisit poin dari Silver Arrows? Kita tunggu saja!

--

--