Apa Itu Smart Contract?

Chainlink_ID
Chainlink Community
6 min readApr 19, 2021

Dalam artikel edukasi mengenai blockchain sebelumnya, kami mengidentifikasi blockchain sebagai jaringan yang sangat aman dan reliabel untuk memproses pertukaran nilai dan menyimpan data dalam buku besar yang tidak dapat diubah. Walaupun blockchain telah membuat instrumen moneter baru seperti Bitcoin, blockchain memiliki aplikasi yang lebih luas untuk mengeksekusi perjanjian digital bersyarat yang dikenal sebagai kontrak pintar (smart contract). Dalam artikel ini, kami membahas:

  • Apa itu smart contract
  • Mengapa smart contract mempunyai nilai
  • Bagaimana smart contract telah berevolusi
  • Bagaimana smart contrack diterapkan di dunia saat ini

Apa Itu Smart Contract?

Perjanjian digital adalah kontrak yang ditandatangani secara elektronik yang dijalankan di Internet. Misalnya, dengan mengklik “Setuju” pada syarat dan ketentuan Uber, pengendara setuju untuk membayar pengemudi setelah diantar ke tujuan.

Sebagian besar perjanjian digital melibatkan dua pihak yang tidak saling mengenal, menimbulkan risiko bahwa salah satu pihak tidak akan memegang komitmen mereka. Untuk mengatasi risiko rekanan ini, perjanjian digital sering kali diselenggarakan dan dijalankan oleh perusahaan nirlaba yang lebih besar yang dengan realiabel menegakkan presyaratan kontrak. Kontrak digital ini bisa langsung antara pengguna dan perusahaan besar atau melibatkan perusahaan besar yang bertindak sebagai perantara tepercaya antara dua pengguna. Meskipun dinamika ini memungkinkan adanya banyak kontrak yang biasanya tidak akan mengambil risiko seperti itu, hal ini juga menciptakan situasi di mana perusahaan nirlaba yang lebih besar mempunyai kontrol yang sangat besar atas kontrak tersebut.

Kontrak pintar (smart contract) adalah perjanjian digital dalam bentuk perangkat lunak di blockchain yang tidak dapat diubah dan dengan ketentuan yang terikat pada pelaksanaannya. Contoh paling sederhana untuk memahami logika kondisional adalah “jika peristiwa x terjadi, maka jalankan tindakan y”. Misalnya, jika Tim A memenangkan pertandingan olahraga maka lakukan pembayaran kepada Budi; jika Tim B menang maka lakukan pembayaran kepada Joko. Dari pada memasukkan hasil pertandingan olahraga secara manual, smart contract dipicu langsung oleh data yang menginformasikan hasilnya. Setelah menerima data, smart contract secara otomatis mengeksekusi tindakan yang sering kali dalam bentuk pembayaran.

Smart contract difokuskan untuk memindahkan logika bisnis (kontrak) dari keadaan probabilistik di mana ia mungkin akan dieksekusi sesuai dengan persyaratannya, ke keadaan deterministik di mana ia dijamin untuk dieksekusi sesuai dengan persyaratannya. Alasan bagaimana smart contract dapat membuat jaminan deterministik yang kuat adalah karena mereka diolah dalam lingkungan blockchain yang terdesentralisasi, tanpa izin, tahan banting, dan selalu online. Teknologi ini menciptakan kerangka kerja di mana perjanjian kontrak diselenggarakan oleh jaringan yang netral dan terdesentralisasi dan dengan teknologi ditegakkan oleh terjadinya peristiwa.

Nilai dari Smart contract

Smart contract menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan perjanjian digital yang ada saat ini.

  • Keamanan — Menjalankan kontrak di dalam infrastruktur terdesentralisasi memastikan tidak ada titik pusat kegagalan yang bisa diserang, tidak ada perantara terpusat untuk disogok, dan tidak ada mekanisme untuk salah satu pihak atau admin pusat untuk mengubah hasilnya.
  • Reliabilitas — Memiliki logika kontrak yang diproses secara berlebihan dan diverifikasi oleh beberapa node independen memberi pengguna ketahanan dari manipulasi yang kuat dan waktu aktif jaringan menjaminkan bahwa kontrak akan selalu dijalankan tepat waktu sesuai dengan persyaratannya.
  • Adil — Menggunakan jaringan desentralisasi berbasis peer-to-peer untuk mewadahi dan menegakkan persyaratan perjanjian akan mengurangi nilai yang diambil oleh perantara nirlaba terpusat.
  • Efisiensi — Mengotomatiskan proses backend perjanjian — escrow, pengelolaan, eksekusi, dan penyelesaian — berarti tidak ada pihak yang harus menunggu data manual untuk dimasukkan, pihak lain untuk memenuhi kewajiban mereka, atau perantara untuk memproses transaksi.

Sejarah Smart Contract

Jenis smart contract yang paling dasar adalah smart contract dengan multi-signature (beberapa teken). Transaksi multisig menyatakan bahwa sejumlah orang (kunci publik) harus menteken transaksi dengan kunci pribadinya sebelum dianggap valid. Bitcoin adalah blockchain pertama yang memperkenalkan transaksi multisig pada tahun 2012.

Kerangka kerja sederhana untuk transaksi multisig di blockchain Bitcoin

Iterasi berikutnya melihat pembuatan smart contract protokol — blockchain yang dibuat langsung dengan beberapa instruksi programatik inti (disebut opcode). Smart contract protokol adalah blockchain yang beroperasi sebagai aplikasi tunggal dengan kemampuan untuk mengeksekusi beberapa opcode. Namun, smart contract protokol sulit untuk dikembangkan karena setiap perubahan pada smart contract (protokol) membutuhkan hard fork — perubahan radikal yang mengharuskan pembuatan blockchain baru dan setiap node untuk menupgrade perangkat lunak mereka.

Ethereum merevolusi smart contract pada tahun 2015 dengan meluncurkan smart contract yang dapat diprogram, mengubah blockchain menjadi “komputer dunia” yang menjalankan banyak aplikasi berbeda pada saat yang bersamaan. Pengembang mengelola rangkaian smart contract mereka sendiri dan dapat mengubahnya kapan saja tanpa perlu bersusah payah. Bahasa program tersebut mengabstraksi kompleksitas pengembangan menjadi lebih mudah, memungkinkan pengembang membuat smart contract dalam beberapa hari dan minggu, dibandingkan dalam beberapa bulan dan tahun.

Evolusi saat ini adalah smart contract yang bisa diprogram yang terhubung (connected) dengan data dunia nyata dan sistem yang ada di luar blockchain (off-chain). Connected smart contract menggunakan middleware (perantara) aman yang dikenal sebagai oracle untuk memicu eksekusi smart contract menggunakan data off-chain. Oracles juga bisa memungkinkan smart contract untuk mengirim data ke sistem lain, seperti menyelesaikan smart contract off-chain dengan mengirimkan instruksi pembayaran ke sistem pembayaran fiat tradisional.

Chainlink oracle dapat memasukkan data (kiri) ke dalam smart contract berbasis blockchain (tengah), serta mengirim instruksi pembayaran ke jaringan pembayaran off-chain (kanan)

Bagaimana Smart Contract Digunakan Saat Ini

Meskipun kami masih dalam tahap awal pengembangan, kami telah mengidentifikasi empat market dimana smart contract mulai dimanfaatkan berkat jaminan keamanan dan reliabilitasnya yang unik.

Manajemen Hak (Token)

Kontrak token digunakan untuk membuat, melacak, dan menetapkan hak kepemilikan token. Kontrak token memprogram fungsi spesifik ke dalam token yang dikeluarkannya, memberikan pemegang utilitas / bandwidth dalam dApp / Aplikasi Terdesentralisasi (token utilitas), bobot pemungutan suara dalam protokol (token tata kelola / governance), ekuitas dalam perusahaan (token saham), klaim kepemilikan atas aset di dunia nyata atau aset digital (token non-fungible/unik yang tidak bisa diduplikasi), dan banyak lagi. Contohnya, token SIA digunakan untuk membayar layanan penyimpanan data di cloud terdesentralisasi milik Siacoin, sedangkan token COMP memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi dalam tata kelola protokol Compound.

Produk Keuangan (DeFi)

Keuangan Terdesentralisasi (DeFi/Decentralized Finance) terdiri dari aplikasi yang menggunakan smart contract untuk menciptakan ulang produk dan layanan keuangan tradisional seperti pasar uang, derivatif, stablecoin, bursa, manajemen aset, dan banyak lagi. Smart contract dapat menyimpan dana pengguna di escrow dan mendistribusikannya kepada pengguna sebagai hasil dari peristiwa di market. Misalnya, Set Protocol mengotomatiskan manajemen portofolio menggunakan data dari market, dan Opium Exchange menyelesaikan kontrak opsi berdasarkan harga aset saat eksekusi.

Permainan

Game di blockchain menggunakan smart contract untuk mengeksekusi tindakan dalam game yang anti penipuan. Salah satu contohnya adalah PoolTogether, permainan tabungan tanpa kerugian di mana pengguna mengumpulkan tabungan mereka dalam smart contract lotere yang terhubung ke pasar uang. Pasar uang mengakumulasi bunga atas simpanan, yang didistribusikan kepada pemenang berdasarkan pembuatan nomor acak (RNG/random number generation). Setelah pemenang dipilih, semua orang dapat menarik setoran awal mereka. Demikian pula, smart contract dapat menghasilkan item dalam game yang langka seperti pedang ajaib yang cuma ada satu melalui RNG. Menggunakan Chainlink’s Verifiable Random Function (VRF) sebagai sumber RNG, pengguna dapat mempercayai dan secara independen memverifikasi bahwa hasilnya benar-benar acak dan tidak dimanipulasi oleh pengembang game atau penyedia sumber data.

Asuransi

Asuransi parametrik adalah jenis asuransi di mana pembayaran terkait langsung dengan peristiwa tertentu yang telah ditentukan sebelumnya. Smart contract menyediakan infrastruktur yang tahan banting untuk membuat kontrak asuransi parametrik yang bisa tereksekusi sebagai hasil dari input data. Misalnya, Etherisc sedang membangun smart contract asuransi penerbangan yang secara otomatis mengeluarkan pembayaran ketika menerima data status penerbangan. Pengguna akhir tidak hanya menerima jaminan kontrak yang lebih reliabel, tetapi investor ritel dapat berpartisipasi dalam sisi pasokan asuransi melalui smart contract yang mengumpulkan simpanan pengguna. Smart contract mendistribusikan keuntungan berdasarkan persentase kontribusi pengguna ke dalam kumpulan teresebut.

Bacaan Lebih Lanjut

Pelajari lebih lanjut dengan membaca artikel berikutnya dalam seri Edukasi tentang Data dan API. Ikuti kami di Twitter untuk mendapatkan pengumuman tentang rilis artikel yang akan datang dan bergabunglah dengan Telegram kami untuk berita terbaru di Chainlink.

Chainlink Indonesia

Telegram ID| Facebook ID | Medium ID| Facebook Asia Tenggara

--

--

Chainlink_ID
Chainlink Community

Managed by: Juan Karamoy, Manajer Komunitas Indonesia