Apa Itu Product Development?
Seperti yang telah saya bagikan pada artikel sebelumnya, saat ini saya telah hijrah dari tim developer dan bergabung dengan tim produk. Banyak hal baru yang sebelumnya hanya saya ketahui secara sekilas, tetapi kini harus saya pelajari secara mendalam tentang Product Development.
Product Development adalah sebuah proses untuk mengembangkan sebuah produk atau jasa mulai dari pengumpulan ide hingga produk tersebut rilis dan diterima pasar.
Sebuah produk atau jasa lahir karena adanya inovasi, yang muncul dari beberapa komponen yang saling berkaitan, yaitu pengguna, teknologi, dan bisnis.
Desirability (Pengguna): Apa yang dibutuhkan oleh para pengguna?
Feasibility (Teknologi): Sarana penunjang apa yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pengguna?
Viability (Bisnis): Modal, keuangan, dan keuntungan (segala hal tentang uang) apa yang bisa mendukung keberlangsungan produk tersebut?
Jika kita melewatkan salah satu dari ketiga hal tersebut, maka akan muncul risiko. Mengapa demikian?
Sebuah inovasi yang kita kembangkan haruslah memiliki target pengguna. Dengan begitu, kita dapat dengan mudah mendefinisikan kebutuhan, keinginan, dan harapan mereka.
Setelah kebutuhan tersebut diketahui, kita dapat mengolahnya menjadi sebuah produk. Kita bisa menggunakan teknologi yang sudah ada atau mengembangkan teknologi atau gagasan baru.
Kedua hal tersebut tentu harus dibarengi dengan model bisnis untuk menghasilkan keuntungan, baik yang sifatnya terlihat (tangible) atau tidak terlihat (intangible), yang bisa menjaga keberlangsungan produk tersebut.
Bayangkan jika ada salah satu dari tiga aspek tersebut yang hilang. Misalnya sebuah produk dengan teknologi dan bisnis yang luar biasa, tetapi tidak ada pengguna yang tertarik menggunakannya.
Apakah produk tersebut bisa bertahan lama?
Apakah produk tersebut dapat menghasilkan keuntungan?
Contohnya seperti produk yang sedang dikembangkan oleh CODEX, yaitu Talent Management System. Produk ini berangkat dari keluhan dari tim Sumber Daya Manusia (HR) yang tidak bisa memenuhi permintaan talenta secara cepat. Hal tersebut disebabkan karena proses rekrutmen yang semuanya masih ditangani secara manual, mulai dari proses penyaringan CV, penilaian yang harus dikirimkan satu per satu kepada para kandidat, hingga pemetaan talenta di setiap Tribe.
Dari hambatan yang dihadapi oleh tim HR tersebut, CODEX berupaya untuk mengembangkan sebuah sistem yang dapat membantu proses rekrutmen agar dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Secara model bisnis, tim pun telah melakukan riset guna menemukan model bisnis yang tepat dan tentunya sesuai dengan visi misi Telkom.
Dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa:
Desirability (Pengguna): Tim HR Telkom
Feasibility (Teknologi): Talent Management System yang dapat memangkas biaya dan waktu
Viability (Bisnis): Model bisnis yang sesuai dengan visi misi Telkom
Salah satu hal penting dalam proses Pengembangan Produk ini adalah pencarian solusi atau inovasi yang tepat untuk ditawarkan. Hal ini biasa dikenal dengan istilah Design Thinking, yang telah saya jelaskan di artikel sebelumnya.
Sampai jumpa!