Bangun Pagi Menentukan Kesuksesan, Benarkah?

Muly Mulyani
codexstories | CODEX Telkom
3 min readApr 16, 2020

Saat bangun di pagi hari, kita akan dihadapkan pada dua pilihan, kembali tidur untuk melanjutkan mimpi atau bangun untuk mengejar mimpi.

Photo by Julian Hochgesang on Unsplash

Quote di atas sering saya baca atau dengar sejak dulu. Namun, sebenarnya ada dua tipe manusia di dunia ini bila dilihat dari waktu tidurnya, morning person dan evening person. Nah, kalau kamu termasuk tim yang mana?

Menurut sebuah penelitian, kedua tipe orang ini menunjukkan pembagian klasik otak kiri dan otak kanan. Antara morning person yang lebih analitis dan kooperatif, dan evening person yang lebih individualis dan imajinatif.

Baik morning person dan evening person itu sebenarnya sama-sama bisa produktif dengan waktu mereka masing-masing.

Untuk morning person, biasanya mereka langsung bangun ketika sudah waktunya mereka bangun di pagi hari. Setiap pagi, mereka sudah aktif membaca berita di media sosial, berolahraga, atau mencatat apa yang harus mereka lakukan pada hari tersebut.

Berbeda dengan si evening person yang justru tidak semangat dan sibuk dengan snooze alarm di pagi hari. Hal ini karena biasanya mereka lebih produktif di sore hingga malam hari. Bagi mereka, malam hari merupakan waktu emas karena banyak ide-ide yang bermunculan dan dorongan untuk aktif melakukan sesuatu.

Untungnya, saat ini banyak perusahaan yang lebih fleksibel mengenai jam kerja dan mengizinkan karyawannya untuk datang lebih siang. Terutama mereka yang bekerja di bidang digital dan kreatif. Ini membuat perusahaan yang menerapkan flexible working arrangement banyak diminati oleh beberapa orang.

Adanya dua tipe ini membuktikan bahwa kesuksesan tidak hanya bisa diraih oleh orang-orang yang bangun dan aktif di pagi hari.

Jadi, kalau ada pepatah yang mengatakan bahwa mereka yang sukses hanya mereka yang bangun di pagi hari menurut saya tidak relevan. Kecuali bila dikaitkan dengan kesehatan.

Bangun pagi terkadang memang tidak mudah dilakukan, apalagi untuk evening person yang terbiasa tidur larut malam. Padahal banyak sekali manfaat dari bangun pagi ini untuk kesehatan fisik kita. Untuk evening person yang sekiranya memang susah dan sangat mengganggu bila dipaksa untuk bangun pagi, setidaknya bisa merasakan udara pagi sebentar ketika “salat subuh”, bagi yang muslim.

Eits, meskipun susah untuk bangun pagi, evening person juga tetap harus sehat dong. Selain olahraga dan makan-makanan sehat, tidur yang cukup juga berpengaruh bagi kesehatan. Lalu, berapa jam sih waktu tidur yang ideal buat kita?

Dilansir dari Halodoc, jumlah waktu tidur yang sehat bagi setiap orang itu ternyata berbeda-beda tergantung pada usia.

  • Orang dewasa yang lebih tua (65+): 7–8 jam
  • Dewasa (18–64 tahun): 7–9 jam
  • Remaja (14–17 tahun): 8–10 jam
  • Anak sekolah (6–13 tahun): 9–11 jam
  • Anak-anak prasekolah (3–5 tahun): 10–13 jam
  • Balita (1–2 tahun): 11–14 jam
  • Bayi (4–11 bulan): 12–15 jam
  • Bayi baru lahir (0–3 bulan): 14–17 jam

Saat tidur, tubuh menjadi rileks, sehingga memberikan waktu istirahat dan membangun kembali otot-otot yang sudah lelah sepanjang hari. Begitu pun otak, saat tidur, semua limbah atau racun yang diproduksi otak dikeluarkan. Itulah sebabnya, tidur menjadi penting bagi kesehatan tubuh, fungsi metabolik, dan otak.

Tidur juga baik untuk mengatur emosi, loh. Karena saat kurang tidur, emosi negatif bisa meningkat hingga 60 persen.

Kemudian, tidur yang cukup juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita. Dilansir dari Liputan6.com, sistem kekebalan tubuh akan mengeluarkan senyawa yang disebut Sitokin ketika kita tidur. Senyawa ini memiliki efek perlindungan pada sistem kekebalan tubuh dengan membantu melawan peradangan dan infeksi. Tanpa tidur cukup, kita tidak akan memiliki cukup Sitokin untuk menghalangi tubuh dari sakit.

Mengingat kondisi pandemi Covid-19 saat ini, akan lebih baik apabila kita tetap diam di rumah sembari memanfaatkan waktu agar bisa lebih produktif dan kreatif lagi. Selain itu, kita juga harus meningkatkan kekebalan tubuh agar bisa melawan virus dengan berolahraga, mengonsumsi makanan sehat, dan tidur yang cukup.

Stay healthy, stay productive, and stay at home!

--

--