Bermain Mario Kart dengan konsep Lean Startup

Hopy Familianto
codexstories | CODEX Telkom
3 min readDec 3, 2021
Pemetaan PM Triangle pada Mario Kart

Dalam artikel sebelumnya, saya menulis tentang konsep dunia kerja dari permainan Mario Kart. Dalam tulisan tersebut, saya menggunakan permainan ini untuk berbagi konsep dan implementasi sederhana dari Project Management Triangle, Lean Startup, dan Data-informed.

Nah, karena sebelumnya yang dibahas hanya Project Management Triangle, kali ini saatnya membahas implementasi dari konsep Lean Startup. Konsep ini banyak sekali digunakan dalam mengembangkan sebuah produk dan layanan yang berorientasi bisnis.

Apakah konsep Lean Startup ini juga dapat diterapkan ketika saya mencapai posisi pertama?

Pertama, strategi yang saya lakukan adalah sebagai berikut:

  1. Mengumpulkan resource dalam bentuk Coin sebanyak mungkin.
  2. Membeli Ticket dari hasil mengumpulkan Coin.
  3. Upgrade Driver, Kart, dan Glider yang relevan dengan Cup yang berjalan.

Lean Startup

The Basic

Pemetaan strategi Mario Kart ke Lean-Build-Measure Loop

Dari strategi yang saya terapkan dalam gambar di atas, akhirnya menghasilkan sebuah peningkatan, yaitu kenaikan posisi dari posisi enam ke posisi tujuh. Di sini saya tidak langsung menghabiskan seluruh Ticket untuk upgrade Driver. Saya ingin memastikan bahwa cara seperti ini apakah berjalan sesuai rencana atau tidak. Di sinilah fungsi Learn, Build and Measure dari Lean Startup mulai berperan.

  • Learn: Memahami situasi dari resource yang ada, kondisi arena balap, dan informasi-informasi dari berita
  • Build: Menghasilkan sebuah MVP (Minimum Viable Product), dalam hal ini adalah Driver yang siap untuk balapan di arena, sesuai dengan kondisinya.
  • Measure: Mengukur perubahan yang terjadi dari titik awal ke titik terakhir, apakah mengalami peningkatan atau tidak.

Kembali ke Mario Kart

Berhubung tenggat waktunya yang sangat pendek, yaitu tiga hari lagi akan selesai, maka strategi yang diambil adalah akselerasi resource ke level yang lebih tinggi. Adapun rencana yang dilakukan berbasis Lean Startup adalah sebagai berikut:

Tahap pertama

  • Learn: Mencari Driver, Kart, dan Glider yang berada di tingkat teratas dalam arena Paris Promenade 2R.
  • Build: Memilih satu Driver di salah satu arena untuk di-upgrade, yaitu Peach (Vacation), dengan menggunakan tiga buah tiket Boost.
  • Measure: Kenaikan posisi dari posisi tujuh ke posisi enam setelah uji coba balapan sebanyak tiga kali.

Tahap kedua

  • Learn: Bahwa proses akselerasi upgrade Driver berdampak ke peningkatan peringkat. Hal ini menghasilkan hipotesis baru, bahwa pendekatan ini dapat dilakukan untuk Kart dan Glider.
  • Build: Memilih Driver yang sama, Kart, Glider di salah satu arena untuk di-upgrade, dengan menggunakan tiga buah tiket Boost untuk masing-masing.
  • Measure: Kenaikan posisi dari posisi enam ke posisi empat setelah uji coba balapan sebanyak dua kali.
Hasil dari Learn — Build — Measure

Dari pembelajaran dua tahap di atas, saya meyakini bahwa pendekatan yang seperti adalah yang paling efektif, meskipun tidak efisien karena terjadinya peningkatan penggunaan resource.

Bagaimana menurut Anda? Apakah sepakat dengan hipotesis ini?

Manfaat yang dirasakan

  • Sebuah perubahan dan peningkatan cukup dimulai dari yang terkecil.
  • Proses evaluasi secara berkala akan membantu dalam penyusunan strategi.

Selanjutnya?

Untuk memulai tahapan selanjutnya, saya kembali mengajukan beberapa pertanyaan, seperti di bawah ini.

  • Dari sekian banyak Driver, Kart, dan Glider yang ada, mana yang harus saya upgrade?
  • Kalau saya upgrade yang ini, apakah nanti akan terpakai di Cup selanjutnya?
  • Bagaimana nasib Driver, Kart, dan Glider yang tidak di-upgrade?

Di sinilah Data-Informed masuk sebagai pemeran utama untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Mekanisme pendataan seperti apa yang saya lakukan di permainan Mario Kart ini? Ditunggu di artikel berikutnya.

--

--

Hopy Familianto
codexstories | CODEX Telkom

In a journey to design digital transformation for Telkom Indonesia