This is it! Enam Bulan Lebih Tanpa Startup Saya Akan Bangun Startup Lagi

Jume Analyes
djume
Published in
3 min readDec 12, 2018
Photo by Clark Tibbs on Unsplash

Sudah lebih enam bulan startup yang terakhir saya bangun harus ditutup (Baca: Ini). Banyak hal yang telah saya lakukan, mulai dari aktif menulis di blog ini seputar startup dan blockchain, sesekali memberi workshop tentang startup dan digital marketing di Bandung, hingga sempat bekerja juga untuk memimpin sebuah project crypto exchange dan ICO di Jakarta.

Dua bulan belakangan saya tidak terlalu banyak melakukan aktivitas yang bisa dikatakan cukup produktif. Penyebabnya adalah project crypto exchange dan ICO yang saya pimpin tidak berjalan dengan baik karena beberapa masalah. Akibatnya, proyek tersebut hanya berlangsung beberapa bulan atau bisa dikata cuma seumur jagung.

Selepas itu saya mencoba mencari peluang lain, apakah bergabung dengan startup lain atau melakukan bisnis lain yang lebih sederhana. Namun, entah kenapa saya tidak terlalu bersemangat melakukan hal-hal tersebut. Pada akhirnya, saya selalu kembali kepada keinginan membangun startup sendiri. Seiring berjalannya waktu, saya mencoba menggali konsep lagi yang mungkin untuk dikerjakan. Beberapa diantaranya:

  1. Bitaset.com: Konsep awalnya membawa mata uang kripto atau aset digital bisa terpakai pada aplikasi dunia nyata. Namun, setelah beberapa kali riset ada perubahan yang cukup berarti. Ternyata ada masalah yang lebih fundamental yaitu kesulitan oleh mayoritas orang untuk berinvestasi pada berbagai instrumen investasi karena kompleksitasnya. Sebagai anak muda atau bahasa lainnya milenial, saya sering kesulitan untuk melakukan investasi. Untuk berinvestasi di berbagai instrumen saya harus membuka banyak akun atau rekening serta mempelajari banyak hal. Dari sana saya ingin hadirkan sebuah solusi yaitu: Investment App for Everyone to Invest on Anything. Sebuah konsep dimana orang-orang dapat berinvestasi di berbagai instrumen investasi cuma semudah isi pulsa.
  2. UXventura.com: Sederhananya ini adalah UX design agency, konsep kedepannya adalah UX design as a service. Sebagai salah satu product enthusiast, banyak aplikasi yang telah saya coba, dari sekian banyak aplikasi, yang menjadi favorit saya adalah Tinder, simply karena UX-nya yang jenius menurut saya. Di Indonesia sendiri, banyak startup yang menawarkan value yang bagus, tetapi UX-nya masih kurang relevan dengan pengguna. Berbekal keprihatinan tersebut terbesit keinginan untuk membantu dengan kapasitas yang saya dan rekan miliki.
  3. Pleasurra.com: Sebuah konsep yang sebagian telah saya jalani sejak 2015 lalu, tetapi belum pernah dieksekusi sepenuhnya. Pleasurra (Pleasure Ventura) merupakan sebuah startup studio atau venture builder yang bekerja sama dengan entrepreneur, hacker, dan investor dalam membangun startup secara efektif dan cepat. Konsep ini sendiri telah saya rancang dari dulu, tetapi dalam prakteknya startup-startup yang lahir masih dari internal team saya sendiri. Idealnya saya harus bermitra dengan 3 pihak tersebut untuk membangun sebuah startup.

Saat ini saya memiliki tiga opsi itu untuk dieksekusi sebagai fokus saya kedepannya. Tentunya saya hanya akan pilih salah satu dan pastinya ada plus-minus dari ketiga konsep tersebut saat ini. Adapun kondisi dan tantangannya sebagai berikut:

  1. Bitaset.com: Saat ini saya sudah mendapatkan satu Angel Investor yang tertarik mendanai startup ini agar bisa dimulai. Namun, tantangannya saya harus mencari co-founding team yang cukup solid, satu orang di bidang AI dan Blockchain serta satu orang di bidang investment dan banking. Selain itu, diperlukan juga satu lagi investor untuk mempersolid kepercayaan diri untuk melangkah lebih cepat.
  2. UXventura.com: Saat ini sudah ada co-founder yang bergabung agar usaha ini bisa berjalan. Mungkin diawal ini tidak kelihatan seperti startup tetapi service agency jadi tidak terlalu membutuhkan investasi. Tantangannya cuma satu mendapatkan beberapa klien atau lebih tepatnya 1 klien skala nasional atau global agar menjadi terpercaya.
  3. Pleasurra.com: Saat ini portofolio startup yang pernah dibangun sudah ada. Namun, kondisi tim saat ini sudah tersebar serta konsep startup studio atau venture builder ini perlu di back-up oleh sebuah investor besar agar konsep yang ada bisa berjalan. Jika pun dieksekusi tanpa dukungan pemain besar, rasanya jalan akan cukup terjal. Opsi lainnya, menjadikan Pleasure Ventura sebagai platform edukasi startup founder saja.

Nah, demikianlah konsep startup yang ingin saya eksekusi segera. Mudah-mudahan bulan ini bisa saya putuskan dan bulan depan saya sudah mulai fokus melakukan satu hal saja diantara 3 konsep diatas. Terakhir, ini mungkin tulisan terakhir saya di 2018. Sampai jumpa di 2019.

Connect with me on LinkedIn or Facebook

--

--