Mengetahui Lebih Jauh tentang Profesi di Bidang Tulis Menulis

Ketika tulis-menulis tak sekadar menjadi hobi

Inas
Girls Force
6 min readApr 21, 2021

--

Photo by Kaitlyn Baker on Unsplash

Bagi beberapa orang, menulis mungkin hanyalah sekedar hobi masa kecil yang lambat laun menghilang.

Beberapa orang lainnya mencoba untuk meruncingkan hobi tulis-menulis mereka hingga akhirnya hobi tersebut berubah menjadi profesi dan bisa menghasilkan uang. Bagaimana caranya?

Beberapa profesi di bawah ini bisa menjadi opsi untuk kamu yang ingin menyatukan hobi tulis-menulis dalam dunia profesional.

Copywriter

Contoh copywriting pada website Wardah
Contoh Copywriting pada web Wardah

Definisi copywriting

Dikutip dari awai.com, copywriting adalah menulis materi promosi dan pemasaran yang bersifat persuasif sehingga orang-orang atau audiens melakukan aksi, seperti melakukan pembelian produk, mengklik suatu link, melakukan donasi, atau memesan jadwal konsultasi.

Bisa dibilang, coywriting merupakan pekerjaan yang mengharuskan kita membuat kata-kata menarik untuk menarik seseorang supaya membeli produk atau menggunakan jasa kita.

Contoh copywriting
Contoh penulisan Copywriting

Contoh copywriting ini sering kita temui di website-website e-commerce, website yang berisi iklan, hingga caption Instagram.

Job Desk Copywriter

Tanggung jawab utama seorang copywriter tentu saja membuat kata-kata yang menarik perhatian audiens. Untuk mendukung hal tersebut, maka copywriting perlu melakukan pekerjaan lain seperti:

  1. Meyajikan konten iklan yang kreatif
  2. Melakukan riset tentang konten yang sesuai dengan sasaran brand dan isu apa yang sedang trend
  3. Bersikap fleksibel dan dapat memposisikan diri sebagai audiens

Misal, kamu akan membuat konten untuk produk/jasa yang target pasarnya adalah anak kecil umur 5–10 tahun.

Saat menulis iklan, kamu harus bisa memposisikan diri kamu sebagai anak kecil. Begitu juga jika kamu dituntut untuk menulis iklan dengan target pasar orang dewasa.

Skill yang dibutuhkan

Beberapa skill yang dapat mendukungmu menjadi copywriter:

Pengetahuan dan penerapan konsep AIDA (Attention-Interest-Desire-Action)

  1. Pengetahuan akan SEO (Search Engine Optimization)
  2. Analytical thinking
  3. Penggunaan tools pendukung seperti Google Analytics, Google Ads, dan Google Tag Manager
  4. Kemampuan menggunakan berbagai platform media sosial seperti Wordpress

Content Writer

Content writing Niagahoster
Salah satu artikel pada blog Niagahoster

Definisi Content Writing

Content writing, seperti namanya, merupakan teknik penulisan konten sehingga dapat dibaca oleh audiens. Berbeda dengan copywriter, content writer lebih bertanggung jawab terhadap kepenulisan konten seperti artikel blog, email, e-book dengan topik tertentu yang nantinya juga bertujuan untuk mengedukasi, menghibur, atau menginformasikan para audiens.

Contoh strategi pada content writing
Contoh penggunaan sub judul yang menarik dalam penulisan konten
Contoh soft selling pada content writing
Soft selling pada konten

Perbedaan lainnya antara copywriter dan content writer adalah content writer melakukan story telling yang secara diam-diam mempromosikan brand atau biasa disebut soft selling.

Perbedaan content writing dan copywriting
Perbedaan content writing dan copywriting

“Copywriting without content is a waste of good copy, and content without copywriting is a waste of good content.” — copyblogger.com

Job Desk Content Writer

Yang kamu lakukan ketika menjadi content writer:

  1. Mengembangkan strategi dan membuat konten
  2. Melakukan riset untuk konten

Riset perlu dilakukan secara spesifik, seperti memastikan bahwa kontent tidak mengandung plagiarisme, pemilihan sudut pandang yang tepat, dan mengetahui tren terbaru.

3. Kemampuan editorial untuk mengedit konten sebelum ditayangkan

Skill yang dibutuhkan

  1. Keahlian menulis
  2. Mengikuti perkembangan teknologi
  3. SEO (Search Engine Optimization)
  4. SEM (Search Engine Marketing)

Tips dan trik Content Writing lainnya.

UX Writer

Contoh UX Writing error message
KNOMAD ERROR PAGE — ldavidwrites.com

Definisi UX Writing

UX Writing merupakan penulisan kata-kata (copy atau biasa disebut microcopy) pada sebuah interface aplikasi. Contohnya, penulisan pesan error atau halaman tidak ditemukan pada aplikasi. Meskipun tedengar sederhana, penerapan UX Writing sendiri memerlukan pendekatan kepada user.

UX Writer harus mengetahui pengalaman dan posisi user ketika menggunakan aplikasi. Misal, ada seorang user yang belum pernah menggunakan aplikasi Gojek. Maka, UX Writer menuliskan copy yang dapat membimbing user tersebut hingga berhasil mendaftar akun Gojek.

Menurut Edwin Mohammad, Lead UX Writer di Gojek,

UX writer itu orang yang punya mimpi buat mempermudah cara kita pake sebuah produk (contoh: aplikasi). Caranya dengan merangkai kata-kata yang secukupnya dan enggak ngebosenin buat si pengguna produk itu.

Contoh UX Writing Gojek
id.techinasia.com

Profesi untuk UX Writer sendiri sudah mulai banyak bermunculan seiring dengan banyaknya lowongan kerja UI/UX Designer. Jika UI Designer berfokus pada desain antar-muka suatu aplikasi, UX Designer berfokus pada pengalaman pengguna, maka UX Writer berfokus pada kepenulisan, user guide, dan error message pada aplikasi.

Lowongan UX Writer Gojek
UX Writer vacancy at Gojek
Lowongan UX Writer Tech in Asia Jobs Indonesia
UX Writer vacancies at Tech in Asia Jobs

Job desk UX Writer

Dilihat dari beberapa lowongan UX Writer di beberapa platform, berikut ini merupakan job desk dari seorang UX Writer:

  1. Berpartisipasi dalam end-to-end design process bersama dengan tim riset, desain, product, dan developer
  2. Menganalisis feedback dari stakeholders
  3. Memastikan bahwa kualitas tulisan dari mentee/junior meningkat dari waktu ke waktu
  4. Dapat menyesuaikan copy dengan identitas brand atau produk

Skill yang dibutuhkan

Karena UX Writer berhubungan dengan pengalaman pengguna (UX atau User Experience) maka skill yang dibutuhkan:

  1. Pengetahuan tentang user experience
  2. Kemampuan komunikasi dan menulis yang kuat
  3. Kemampuan bahasa Inggris dan Indonesia secara profesional (verbal dan tertulis)
  4. Content strategy, editing, dan proofreading

Referensi UX Writing:

1. Microcopy the Comlete Guide — Kinneret Yifrah

2. ldavidwrites

3. Warung Copy by Edwin Mohammad

Technical Writer / Documentation Engineer

Contoh Functional Specification Document (FSD), Technical Writing
Contoh Functional Specification Document (FSD)

Definisi Technical Writing

Technical writing merupakan penulisan suatu aplikasi mulai dari awal pembuatan seperti user requirements, mockup API, UML diagram, hingga user/manual guide.

Berbeda dengan profesi-profesi yang sebelumnya dituliskan, technical writing berfungsi untuk mendokumentasikan ‘back stage’ suatu produk. Alasan diperlukannya technical writing ini supaya ketika ada developer dalam tim yang keluar, maka developer baru tetap bisa mempelajari suatu aplikasi melalui dokumentasi yang telah dibuat oleh technical writer / documentation engineer.

Swagger — Codex

Selain itu, technical writing juga bisa dianggap menerjemahkan sisi teknis suatu aplikasi menjadi dokumentasi yang dipahami oleh tim non-teknis. Apabila ada fitur yang ingin diubah pada suatu aplikasi, maka dapat dilakukan perubahan pula pada dokumen.

Gliffy — Codex

Umumnya dokumentasi technical writing ditulis secara cloud suapaya dapat dikerjakan secara kolaboratif, dilihat oleh stakeholder yang bersangkutan, dan dapat dilakukan perubahan secara fleksibel apabila diperlukan oleh developer.

Referensi belajar technical writing:

1. Google Developers — Technical Writing

2. Dian Ayu Fl — Menulis Dokumen Teknis

Job desk Technical Writer

Beberapa job desk technical writer / documentation engineer:

  1. Membuat roadmap suatu produk
  2. Membuat user requirement
  3. Membuat kontrak dan mockup API
  4. Mencatat hasil daily scrum
  5. Membuat user guide
  6. Membuat frequently asked questions

Skill yang dibutuhkan

Skill yang dibutuhkan untuk menjadi technical writer atau documentation engineer:

  1. Pengetahuan terhadap framework Scrum / Kanban
  2. Kemampuan menggunakan mockup API tools seperti Swagger, Postman, atau Apiary
  3. Kemampuan menggunakan tools project management seperti Jira dan Trello
  4. Kemampuan menggunakan tools pendukung seperti Confluence dan Gliffy
  5. Mampu membuat UML Diagram (Activity Diagram, Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Deployment Diagram)
  6. Memahami basic bahasa pemrograman seperti Java, SQL, dan JSON

Pada dasarnya, setiap perusahaan memiliki budaya dan kebutuhan yang berbeda-beda pada masing-masing profesi. Maka, beberapa skill pada masing-masing profesi di atas bisa jadi dicantumkan atau tidak pada suatu lowongan kerja.

Yang terpenting adalah selalu fokus pada kelebihan yang kita miliki. Teruslah belajar untuk mencapai profesi yang kita inginkan terlepas itu hobi, passion, atau bahkan sesuatu yang bukan dalam comfort zone kita. Selamat berjuang di dunia tulis-menulis!

Sumber:

Glints — Copywriter

Smart Bug Media — Content Writing

Tech in Asia Jobs — UX Writing

Gojek — UX Writer

Apridhan Arga Khairi — Technical Writing

Codex — 6 Tools Pekerjaan Document Engineer

--

--

Inas
Girls Force

A tech enthusiast, a blogger, and currently a Software Documentation Engineer | Personal blog: www.muthiainas.com