6 Aplikasi yang Akan Sering Saya Gunakan di Tahun 2019

Aditya Hadi Pratama
Idea Picker
Published in
4 min readJan 5, 2019
Photo by Fancycrave on Unsplash

Tahun 2018 telah berakhir, dan kini kita telah berada di tahun yang baru. Semua orang sepertinya sibuk membicarakan resolusi untuk tahun 2019 ini, kecuali saya.

Semua orang tentu ingin menjadi individu yang lebih baik dari waktu ke waktu. Namun menurut saya, membuat resolusi tidak terlalu berguna untuk membuat kita menjadi lebih baik. Contohnya ketika saya membuat resolusi ingin lebih sehat di tahun 2019, tentu akan sulit mengukur kesuksesan resolusi tersebut. Apalagi jika tidak ada reward dan punishment yang akan saya berikan ke diri saya ketika resolusi tersebut tercapai atau tidak.

Karena itu, saya lebih memilih cara yang lebih praktis untuk menjadi individu yang lebih baik.

Karena kita hidup di era smartphone, saya memilih untuk menentukan aplikasi-aplikasi yang akan lebih sering saya gunakan di tahun 2019 ini. Saya akan meletakkan aplikasi tersebut di layar utama smartphone saya, dan memantau penggunaannya dengan fitur Screen Time. Dengan begitu, saya bisa menghukum diri saya sendiri bila akhirnya tidak menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut secara rutin.

Bagaimana dengan reward bila saya terbukti rajin menggunakannya? Sepertinya tidak perlu. Dengan menjadi individu yang lebih baik, hal itu pun seharusnya sudah cukup menjadi hadiah untuk diri kita dan orang-orang di sekitar kita.

Berikut ini adalah nama aplikasi-aplikasi tersebut.

Evernote

Bagi orang yang telah mengenal saya, aplikasi ini tentu sudah tidak asing lagi. Saya telah menggunakannya sejak enam atau tujuh tahun yang lalu untuk mencatat segala hal yang ingin saya tulis. Dan di tahun ini, saya ingin menggunakan aplikasi ini lebih sering lagi.

Dengan pekerjaan baru saya di sebuah perusahaan modal ventura (VC), tentu akan banyak hal yang akan muncul di kepala saya ketika tengah membuat analisis atau ketika bertemu para founder startup. Oleh karena itu saya pun membuat sistem yang mengharuskan saya untuk mencatat semuanya di Evernote.

Selain itu, saya juga menggunakan Evernote untuk mencatat topik artikel, script podcast, hingga rencana pembuatan buku (Tsaaahh …).

Namun di tahun 2019 ini saya juga ingin melakukan suatu hal yang berbeda. Saya ingin mulai rajin mencatat ide-ide tersebut di sebuah “buku harian” fisik yang lebih mudah dicoret-coret.

Goodreads

Ini adalah bagian dari keinginan saya untuk membaca lebih banyak buku di tahun 2019. Tahun lalu, saya berhasil membaca 45 buku, dan angka tersebut harus meningkat di tahun ini.

Itu artinya, saya harus lebih sering membuka aplikasi Goodreads untuk mencatat setiap buku baru yang selesai saya baca.

Saya sengaja tidak memasukkan aplikasi pembaca buku di daftar ini, karena saya memang tidak suka membaca buku lewat smartphone. Layar yang terang dan berukuran kecil membuat mata saya cepat sakit dan lelah ketika membaca. Karena itu, saya lebih suka membaca dengan perangkat e-reader yang bernama Kindle.

RTI Business

Bagi kamu yang belum tahu, RTI Business adalah sebuah aplikasi yang bisa memudahkan kamu memantau harga saham di Bursa Efek Indonesia (IDX). Ya, di tahun 2019 ini saya memang ingin lebih aktif lagi berinvestasi saham. Selain itu, saya juga telah cukup aktif menanamkan investasi di platform P2P lending, dan aset-aset lainnya.

8Fit

Ini adalah aplikasi yang bisa menampilkan gerakan olahraga yang harus kamu lakukan setiap hari. Saya awalnya skeptis dengan aplikasi seperti ini dan lebih suka jogging. Namun tahun lalu saya gagal untuk rutin jogging di pagi hari.

Akhirnya saya memutuskan untuk mencoba aplikasi olahraga seperti ini, dan hasilnya cukup lumayan.

Setiap pagi, saya hanya perlu menghabiskan waktu sekitar lima belas menit di kamar untuk berolahraga. Meskipun gerakannya terkesan biasa, tapi cukup membuat berkeringat.

Done

Di artikel sebelumnya, saya telah menyebutkan aplikasi ini. Ini adalah aplikasi yang bisa kita gunakan untuk membangun sebuah kebiasaan baik. Saat ini, saya mengatur aplikasi ini untuk mengukur berapa halaman buku yang saya baca setiap hari, dan seberapa sering saya “puasa” Facebook (soal ini akan saya bahas di lain waktu).

Medium

Tentu saja, di tahun 2019 ini saya ingin lebih sering menggunakan Medium untuk menulis artikel. Seperti yang pernah saya nyatakan di artikel sebelumnya, berhentinya saya dari pekerjaan jurnalis tidak menyurutkan keinginan saya untuk terus berbagi inspirasi.

Kalian mungkin bertanya-tanya mengapa saya tidak menyebutkan satu pun aplikasi media sosial dalam daftar di atas. Ya, saya ingin mengurangi pemakaian media sosial di tahun 2019 ini. Namun untuk alasan pekerjaan, saya akui masih belum bisa lepas dari aplikasi-aplikasi tersebut.

Lagipula, media sosial masih merupakan sarana yang efektif untuk membagikan artikel dan podcast saya, sehingga bisa memberi manfaat untuk lebih banyak orang. Dan media sosial juga membuat saya bisa bertemu dengan kalian para pembaca yang budiman :)

Mari sama-sama berdoa untuk tahun 2019 yang lebih baik.

--

--