p^02

SEMALAM BERSAMA CHAIRIL

Adaptasi atas Hayat dan Karya Chairil Anwar

Irsyad Ridho
indonesia^mula

--

Upaya kedua dalam proyek ini adalah mendatangi lagi Chairil Anwar, salah seorang penyair induk dalam sastra modern Indonesia. Proses pertemuan itu berujung pada lahirnya naskah drama yang berjudul “Semalam Bersama Chairil”. Ini bisa dipandang sebagai sebuah percobaan adaptasi atas hayat dan karya Chairil Anwar. Naskah ini kemudian dimainkan pada 3 Agustus 2023 di Gedung Miss Tjitjih Jakarta oleh Teater Caraka bekerja sama dengan Rumah Produksi Diorama yang merupakan proyek mata kuliah di Prodi Sastra Indonesia FBS UNJ.

Jika modernitas dibayangkan sebagai munculnya kesadaran fiksional mengenai manusia sebagai individu, sebagai diri pribadi, maka kita memang harus pertama-tama menemui Charil Anwar. Puisinya dengan tegas menyatakan pembayangan itu: “Aku ini binatang jalang dari kumpulannya terbuang.”

Chairil tahu bahwa ketika individualitas diciptakan dalam kesadaran manusia, risikonya adalah pengalaman teralienasi dari masyarakat dan dijatuhi stigma sebagai apapun yang bukan-manusia (=binatang jalang), dalam arti harfiah maupun metaforis.

Maka, orang-orang yang berani menanggung risiko itu harus bersiap untuk terus berkelana, dan dalam setiap perhentian perjalanannya, dia akan meninjau kembali diri pribadinya untuk kemudian melanjutkan eksperimen pembentukan diri di dalam pengelanaan yang baru. Tidak heran jika dalam puisi Chairil, sosok Ahasveros, sang pengelana abadi itu, menjadi sangat penting.

Naskah ini mencoba mempertegas problem individualitas itu dengan mencampurkan mitologi penciptaan ke dalam proses kreatif Chairil dan membumikannya ke era kolonialisme Jepang di Indonesia. Karena itu, posisi Romusha dan Iugun Ianfu sebagai korban paling fatal dari kekejaman tentara Dai Nippon menjadi tumpuan penting bagi eksplorasi tubuh teater yang dalam naskah ini coba diwujudkan melalui tarian Butoh.

Jadi, strategi adaptasinya adalah penumpukan puisi- puisi Chairil ke dalam biografinya kemudian dirajut ke dalam khayalan individualitas sebagai bagian dari mitologi penciptaan diri.

--

--

Irsyad Ridho
indonesia^mula

Dosen. Naratolog. Pendukung komunitas seni di Atelir Ceremai, Jakarta.