Saat membuat design, saya menempatkan fungsi search di atas, karena kebanyakan website saat ini menaruh fungsi search diatas.
Lalu saya juga menaruh semua menu di hamburger menu, karena berasumsi bahwa user telah familiar dengan hamburger menu.
Tapi pertanyaannya, apakah user akan menggunakan design yang saya buat sesuai dengan apa yang saya bayangkan?
Dari design di atas, saya menaruh menu Browse Category ada di pojok kiri atas. Dengan asumsi, Jika user ingin melihat semua kategori, user akan mengklik menu tersebut.
Salah satu cara untuk mencari tahu apakah asumsi saya tepat atau tidak, bisa dengan melakukan user testing.
Apa itu user testing?
Simple-nya adalah mengundang orang-orang yang sesuai dengan target pengguna website/app kita. Lalu menunjukkan design yang telah kita buat kepada mereka.
Dan meminta mereka untuk melakukan beberapa hal (tasks), untuk mencari tahu bagaimana mereka menggunakan design yang kita buat.
Jangan menyebutkan hal yang ingin diuji.
Hal yang perlu diperhatikan saat melakukan user testing adalah jangan menyebutkan hal yang ingin diuji atau ditest. Contoh: “Kalau mau lihat semua kategori caranya gimana ya?”.
Kenapa?, karena dengan bertanya seperti itu, secara tidak langsung kita memberi petunjuk. Lalu mereka akan fokus mencari elemen yang mengandung kata “Kategori” atau sejenisnya. yang mana hal itu akan membuat hasil user testing kurang valid.
Gunakanlah skenario
Sebelum melakukan user testing, persiapkan dahulu design-nya sesuai dengan skenario. Contohnya seperti ini: saya membuat design website tentang buku-buku. Lalu di halaman awal (homepage), saya hanya menaruh buku-buku bergenre Action, Cinta dan Sejarah. Tidak ada buku bergenre Komedi.
Lalu saat user testing saya akan bertanya seperti ini: “Anda membuka website ini, dan sangat ingin membaca buku yang bertema humor. Apa yang akan Anda lakukan?”
Dengan skenario diatas, user akan dihadapkan pada situasi dimana di halaman awal tidak ada buku bergenre komedi. Tapi dia diharuskan membaca buku dengan genre komedi.
Dari situ, pertanyaan “Apakah user akan menggunakan menu Browse Category untuk mencari kategori?” akan terjawab.
Hasil User Testing terkadang membuat anda kaget
Setelah saya bertanya “Anda membuka website ini, dan sangat ingin membaca buku yang bertema humor. Apa yang akan Anda lakukan?”
User pertama menscroll halaman ke atas bawah. dan dia berkata “saya tidak menemukan buku bertema humor disini, jadi saya akan menggunakan fungsi search diatas dan mengetikkan kata humor”
*Wow… padahal fungsi Search dekat dengan menu Browse Category.
Lain halnya dengan user kedua, Setelah saya bertanya “Anda membuka website ini, dan sangat ingin membaca buku yang bertema humor. Apa yang akan Anda lakukan?”
ia juga menscroll halaman ke atas bawah, lalu dia berkata “Tidak ada buku komedi disini, jadi saya akan memilih untuk mencarinya di google karena saya sedang ingin membacanya.”
*Wow… tidak disangka, efeknya bisa sampai meninggalkan website.
Ya… hasil user testing terkadang membuat kita kaget. Saat kita membuat design, kita membayangkan user akan mudah menggunakannya, tapi saat user testing ternyata banyak user yang bingung, atau bahkan tidak sadar kalau menu itu ada.
Hal itu wajar, karena setiap orang bisa memiliki pemahaman yang berbeda terhadap hal yang sama
Jadi apa selanjutnya?
Hasil dari user testing bisa menjadi masukan untuk proses iterasi selanjutnya. Entah itu dengan membuat menu Browse Category terlihat sangat menonjol atau dengan cara lainnya.
Mencari tahu bagaimana user menggunakan design/produk kita adalah salah satu hal penting dalam proses pembuatan produk. Karena pada akhirnya orang lain lah yang akan menggunakan produk yang kita buat.
Always remember, that you are not your user