Design Jogging–Selasa: Mencari ide

Thomas Budiman
Insight
Published in
2 min readMar 18, 2019
Sumber gambar

Siap untuk design jogging di hari selasa?

Jika kamu belum membaca artikel sebelumnya, kamu bisa membacanya di sini.

Design Jogging bukanlah sebuah parodi atau lelucon atas Design Sprint, melainkan untuk mengajak pembaca melihat dengan sudut pandang berbeda dari metode Design Sprint.

Kenapa jogging?

Jika sprint adalah lari cepat dengan jarak pendek dan batasan waktu — Konteksnya dalam design sprint adalah sebuah cara dalam berinovasi, menentukan strategi, mencari solusi bagi bisnis, membuat prototype dan mengujinya dalam waktu singkat. Satu minggu saja.

Sedangkan jogging mencerminkan sebuah latihan secara rutin (dengan penekanan/ekspetasi lebih rendah dari Design Sprint) untuk mempraktekkan nilai-nilai dari Design Sprint dalam proses dan cara berpikir kamu sehari-hari.

Hari Selasa (pada Design Sprint)

Pada Design Sprint, fokus hari kedua adalah menemukan solusi-solusi yang dimulai dengan sesi inspirasi. Sesi inspirasi biasanya dilakukan dengan melihat dan mengulas produk atau fitur yang ada. Kemudian dilanjutkan dengan membuat sketsa ide bersama-sama menggunakan metode yang dikenal dengan The Four-Step Sketch.

Sumber gambar

Versi joggingnya begini…

Di dalam sebuah proses melahirkan sebuah ide atau solusi, tentunya ide yang terbaik muncul bukan dengan cara simsalabim-abakadabra… Lalu muncullah ide terbaik tersebut. Melainkan ide terbaik itu muncul melalui sebuah proses. Di dalam proses inilah kamu menemukan ide-ide yang baik terlebih dahulu sebelum satu ide terbaik itu muncul.

Ide-ide yang baik lho! Jamak. Bukan satu ide saja.

Untuk menghasilkan sebuah ide yang terbaik artinya kita perlu memilihnya dari sekumpulan ide yang baik.

Kalau Design Sprint kan dikondisikan seperti meeting/workshop. Lalu bagaimana kalau kamu sendirian saja? Tentunya kamu juga bisa menerapkan prinsip di atas. Dengan memiliki sekumpulan ide yang baik akan membuat kamu tidak jatuh cinta hanya pada satu ide saja–yang rentan akan baper jika idenya dikritisi–terlebih ditolak.

Salah satu contoh konkrit prinsip di atas seperti pada saat kamu mendesain sebuah tampilan (User Interface). Kamu bisa saja membuat dua atau tiga alternatif untuk dipresentasikan. Tentunya setiap alternatif mewakili pemikiran-pemikiran yang berbeda. Mengapa alternatif yang satu seperti ini? Dan mengapa alternatif yang satu lagi begitu?

Dengan memberikan alternatif, disini kamu akan memberikan ruang bagi pihak (stakeholders) lain untuk memberikan umpan balik dan pembahasan yang lebih luas.

Selain itu, ada saja kemungkinan alternatif yang satu dapat digabung (di-remix) dengan alternatif yang lainnya untuk menghasilkan ide atau solusi yang terbaik.

Bagaimana joggingnya di hari selasa?

Apakah memberikan perspektif baru yang bisa meningkatkan proses desain kamu? Silahkan teman-teman bisa berbagi cerita atau bertanya di kolom komentar.

Mau tahu lanjutan hari-hari berikutnya di Design Jogging?
Nantikan terus di Insight.

--

--