Katanya, Sarjana Harus Menjadi Karyawan.

Nazma Fitria
Komunitas Blogger M
3 min readFeb 2, 2022
Sarjana Di Masa Pandemi Covid-19
Photo by Olu Famule on Unsplash

Kompetisi bagi Fresh Graduate dengan Karyawan berpengalaman di era Pandemi Covid-19. Bukan hanya perusahaan yang harus beradaptasi dan bertahan dengan situasi ini tetapi para sarjana diharuskan untuk lebih aktif serta kreatif dalam menemukan peluang pekerjaan yang tersedia. Di Indonesia, tingkat pengangguran kaum muda telah meningkat dari 13,03% sebelum pandemi menjadi 15,23% pada Agustus 2020.

Persaingan Sarjana di Masa Pandemi Covid-19

Persaingan Sarjana Di Masa Pandemi Covid-19
Photo by engin akyurt on Unsplash

Pada tahun 2020 banyak perusahaan-perusahaan yang gulung tikar sehingga menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) di mana-mana. Badai PHK yang terjadi menyebabkan jumlah pencari kerja semakin bertambah dan tingkat persaingan sarjana di dunia kerja pun semakin ketat.

Pada tahun 2021 menurut Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Wikan Sakarinto mengatakan dampak pandemi menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia turun 0,74%.

Di tahun 2022 menurut Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) memperkirakan adanya gelombang PHK akibat masih bermunculannya varian Covid-19 yang baru. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di Jobstreet, bahwa angka PHK di masa pandemi sangat tinggi hingga mencapai angka 52%.

Sarjana Didorong Menjadi Pengusaha Bukan Pencari Kerja

Sarjana Menjadi Calon Pengusaha Baru
Photo by Rostyslav Savchyn on Unsplash

Berdasarkan data Global Entrepreneurship Index (GEI) 2018, Indonesia ada di urutan ke 94 dari 137 negara. Berada di bawah Singapura, Brunei Darusalam, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Rasio wirausaha di Indonesia saat ini masih sekitar 3,1% dari populasi penduduk.

Mengutip dari sensus penduduk 2020, kalangan generasi muda ini diisi oleh mereka yang biasa disebut dengan generasi Z dan generasi Milenial. Generasi Z menyumbang 75,49 jiwa atau 24,94% sementara generasi Milenial sebanyak 69,38 juta atau 25,87% dari jumlah total penduduk Indonesia.

Survei membuktikan semakin banyak kesempatan berwirausaha di sebuah negara maka akan semakin baik pula iklim ekonomi di negara tersebut. Jika melihat peluang, ada banyak potensi yang sangat besar untuk menciptakan sebanyak-banyaknya wirausahawan dari para sarjana baru di Indonesia.

Paradigma Masyarakat Terhadap Sarjana Yang Menjadi Pengusaha

Sarjana Menjadi Pengusaha Muda
Photo by Bench Accounting on Unsplash

Menikmati udara sejuk di pagi hari sambil ditemani burung-burung yang menari bebas di langit biru. Tak disangka berpapasan dengan penghuni rumah sebelah yang juga sedang menikmati udara pagi. Percakapan pun terjadi, dimulai dari sebuah pertanyaan klasik bagi para fresh graduate “Eh.. baru ketemu lagi. Sudah lulus kuliah ya, terus sekarang kerja di mana?”

Membangun sebuah bisnis online menjadi pilihan bukan alasan, kemudahan teknologi memberikan peluang besar bagi para pengusaha muda untuk berani dan konsisten dalam menjalankan bisnisnya. Namun tak bisa dipungkiri mengenai pandangan umum masyarakat jika sarjana menjadi pengusaha muda, seperti:

  1. Dunia wirausaha merupakan dunia yang penuh dengan ketidakpastian terkadang untung, rugi, dan buntung.
  2. orangtua mengeluarkan uang yang tidak sedikit, lho.. ngapain ujung-ujungnya cuma jadi “Penjualan”?
  3. Lebih baik menjadi pegawai biar kehidupannya meningkat dan tetap menerima gaji walaupun sudah pensiun.

Mendengarkan dengan khidmat mengenai pendapat penghuni rumah sebelah yang anggap saja sebagai tanda rasa peduli hingga menyayangkan anak muda di sekitar rumahnya memilih untuk terjun ke dunia wirausaha, dilanjutkan dengan cerita rasa bangga atas keberhasilan anaknya yang bekerja di perusahaan ternama.

Seperti inilah paradigma yang melekat dalam masyarakat terhadap para sarjana yang memilih untuk terjun ke dunia wirausaha. Padahal jika direnungkan bukan hanya dunia wirausaha saja yang berputar namun dalam bidang apapun ya pasti berputar, namanya juga roda kehidupan.

Nyatanya seorang wirausaha memiliki peran penting, lho! di siklus perekonomian bangsa dapat mengurangi tingkat ketergantungan terhadap orang lain, meningkatkan daya beli masyarakat, meningkatkan produktifitas nasional, mendorong inovasi hingga mampu menekan tingkat pengangguran nasional. Bahkan kondisi pandemi saat ini memberikan peluang munculnya para wirausaha dengan era digital marketing-nya.

Kesimpulannya.. Welcome to the jungle para Fresh Graduate angkatan corona! Jadi kamu mau menjadi Karyawan atau Pengusaha? Ya, apapun pilihanmu yang penting harus tetap waras di tengah kompetisi dunia kerja yang semakin gila-gilaan.

--

--