Mengamati Tren Startup Asal Indonesia Ngeblog di Medium

Cerita-cerita yang tidak banyak orang ketahui

Bagus Ramadhan
Komunitas Blogger M
5 min readJan 22, 2021

--

Salah satu startup yang aktif ngeblog di Medium

Di awal tahun saya memiliki kebiasaan untuk membuat berbagai macam artikel report tahun berseri. Tujuannya adalah untuk menjadi referensi pembaca mengarungi perjalanan tahun dengan referensi yang baik dan berkualitas.

Salah satu artikel berseri tersebut adalah tentang Daftar Publikasi dan Penulis di Medium yang Perlu Kamu Ikuti. Artikel ini berisi tentang daftar para penulis dan juga publikasi yang menurut saya menarik dan aktif update di Medium. Kategorinya bermacam-macam karena masing-masing memiliki visi dan tujuan saat menulis di Medium.

Cerita di Balik Layar

Hal yang menarik yang saya amati untuk tahun ini adalah, rupanya selama tahun 2020 banyak sekali Startup Asal Indonesia yang ngeblog di Medium. Ini adalah fenomena yang menarik yang akhirnya saya termotivasi untuk menulisnya.

Dari blog-blog startup yang saya amati, kebanyakan blog adalah tentang aktifitas di balik layar para punggawa startup. Cerita-cerita tentang bagaimana menyelesaikan masalah, cerita tentang sebuah projek yang kebanyakan adalah sebuah studi kasus yang jarang sekali diketahui oleh publik.

Menurut saya tren seperti ini adalah hal yang menarik. Kenapa? Karena di Indonesia, cerita dan data tentang di balik layar cenderung disimpan rapat-rapat. Perusahaan tidak ingin pesaingnya mengetahui apa yang perusahan sedang atau sudah dilalui. Itu kenapa perusahaan di Indonesia cenderung lebih senang berbicara di depan pers ketimbang membuat blog dan bercerita secara otentik dan organik.

Sementara tren ngeblog di Medium adalah kelakuan para pemuda dan pemudi pegiat startup. Mereka adalah generasi baru yang ingin mengekspresikan diri, memecahkan masalah, menunjukkan kemampuan dan juga berkontribusi untuk memberi referensi solusi.

Sifat utama dari sebuah studi kasus sebenarnya adalah referensi untuk menyelesaikan masalah dan bukan membuka rahasia perusahaan. Mengapa begitu? Karena jika kita sadar bahwa studi kasus adalah sebuah contoh solusi dari sebuah masalah, maka studi kasus bisa menjadi rujukan untuk orang lain yang mengalami masalah serupa.

Menurut saya pribadi seharusnya perusahaan-perusahaan di Indonesia mulai memiliki pola pikir seperti ini agar setiap tantangan dan masalah yang dihadapi bisnis di Indonesia bisa diperbaiki lewat pengalaman orang lain. Ini adalah fungsi sebenarnya dari sebuah blog perusahaan.

Blog Sebagai Portofolio Profesional

log para Startup asal Indonesia di Medium juga bisa menjadi sebuah portofolio bagi seorang profesional karena menulis adalah salah satu cara untuk menunjukkan kemampuan.

Misalnya, seorang programmer sedang mendapatkan tantangan untuk membangun sebuah infrastruktur yang mampu mengatasi lonjakan pengguna aplikasi dalam waktu singkat.

Cerita di balik layar dari perjuangan mengerjakan projek tersebut akan menjadi pengalaman penting bagi pembaca. Begitu pun untuk sang programmer karena telah melalui masa tersebut kemudian menceritakannya.

Ada dua keuntungan yang akan dialami oleh sang programmer.

Pertama, dia telah bisa menceritakan sebuah peristiwa kemudian mendokumentasikannya sebagai sebuah pengalaman yang mungkin suatu saat dibutuhkan perekrut kerja di perusahaan yang baru. Itu artinya, nama programmer tersebut akan semakin dikenal.

Kedua, dia telah berhasil menjadi seseorang yang memiliki cara berpikir yang runut, karena menulis adalah kemampuan untuk merunut isi pikiran menjadi sebuah naskah yang riil.

Begitu juga misalnya dengan seorang product manager atau marketing manager yang harus menangani sebuah produk ataupun kampanye pemasaran. Setiap amanah pekerjaan pasti memiliki tantangannya masing-masing dan ada cerita tersendiri di dalamnya.

Bagi saya blog startup seperti ini sangat menarik karena saya mendapatkan banyak pengetahuan yang jarang sekali bisa ditemukan di tempat lain seperti di media sosial ataupun di news outlet.

Apa untungnya Memilih Medium?

Kamu mungkin bertanya, kenapa mereka memilih Medium? kenapa tidak membuat blog sendiri di perusahaan?

Hal ini juga menjadi pertanyaan saya sekitar dua tahun lalu yang akhirnya menghasilkan artikel ini.

Dari yang saya amati, alasan mengapa memilih Medium adalah karena platform ini identik dengan platform opini yang bisa dengan bebas menjadi wadah berekspresi. Selain itu Medium juga memiliki audiens yang memang senang membaca hal-hal teknis dan mendalam terkait dengan topik-topik tertentu.

Memang, media sosial seperti Linkedin juga memberi ruang yang sama untuk potensi seorang profesional menulis studi kasus atau opini. Namun Linkedin tidak memiliki fitur untuk menyematkan nama perusahaan sebagai sebuah publikasi yang menjadi payung seorang profesional.

Apa maksudnya?

Maksudnya adalah seperti yang dilakukan pada blog Gojek Engineering ini. Kamu bisa lihat bahwa pada blog Gojek Engineering, kebanyakan penulis adalah seorang berkebangsaan India. Mereka adalah para programmer yang menjadi engineer menyelesaikan berbagai masalah teknis di sebuah perusahaan Decacorn seperti Gojek. Mereka menuliskan pengalaman, mereka menggunakan nama pribadi, dan tulisannya tampil di bawah sebuah publikasi resmi milik perusahaan.

Aspek-aspek inilah yang menurut saya tidak dimliki oleh Pulse di Linkedin. Sehingga tidak heran jika fitur menulis artikel di Linkedin tidak terlalu populer digunakan oleh para profesional (karena minim pengakuan perusahaan).

Membangun Reputasi Dari Blog

Lalu bagi perusahaan apa untungnya jika membolehkan pegawainya ngeblog di Medium? Tentu bagi perusahaan, Brand startup akan terangkat karena memiliki talen yang berkualitas. Kok tahu berkualitas? Karena mereka bisa bercerita dan menghadapi tantangan yang diberikan. Studi kasus yang ditulis oleh pegawai kemudian menjadi rujukan banyak pihak termasuk, bisa jadi pegawai Brand pesaing.

Budaya belajar dari studi kasus pesaing ini bukan hal baru kok. Para programmer misalnya, sudah sering untuk bercerita tentang pengalaman mereka menyelesaikan masalah programming yang mereka hadapi. Kode apa yang digunakan, bahasa pemrograman apa yang dipakai, bagaimana runutan logika pemrogramannya sampai dengan baris kode juga dibagikan.

Selain itu, sebagai sebuah startup, reputasinya juga berpotensi naik di mata investor karena blog juga menceritakan tentang progres yang dihadapi. Apalagi jika cerita-cerita pengalaman studi kasus ini ditulis dalam bahasa Inggris. Pamor startup bisa menarik perhatian para investor luar negeri.

Memang blog startup di Medium bukanlah sebuah sarana public relation, tetapi sebuah wadah konten yang akan bisa meningkatkan pamor Brand dengan tujuan tertentu misalnya menarik perhatian komunitas talen programmer agar tertarik bergabung dengan perusahaan. Atau untuk sekadar saling menyapa dengan audiens.

Melihat tren ini, menurut saya Medium telah menjadi platform yang menarik. Karena memiliki ekosistem menulis dan bercerita yang lebih beragam dan juga mendalam. Karena mampu untuk menjadi ruang bagi para profesional yang biasanya hanya bekerja, bekerja dan bekerja tanpa menyempatkan waktu untuk sejenak bercerita dan berbagi pengalaman lewat tulisan.

Nah, kamu mungkin mulai penasaran, seperti apa sih publikasi-publikasi milik startup itu? Ada sekitar 10 lebih publikasi yang bisa saya temukan dan akan saya ulas masing-masing. Namun saya akan membuat daftarnya di artikel yang berbeda. Jadi tetaplah untuk menyimak dengan follow Medium saya.

--

--

Bagus Ramadhan
Komunitas Blogger M

Produsen konten berpengalaman 8+ tahun. Telah memimpin projek konten untuk 5+ Brand teknologi & menghasilkan 1 juta lebih traffic. Hubungi bagusdr@teknoia.com.