Tulisan ini adalah ulasan terhadap buku bertajuk Land Reform Dari Masa ke Masa karya Noer Fauzi Rachman yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional & Sajogyo Institute (2012).
Rabu (5/04/2017) Aksi Solidaritas Untuk Taliabu dilaksanakan di tiga Kota: Jakarta, Yogyakarta dan Luwuk. Ada lima tuntutan yang mereka sampaikan, yaitu:
[caption id=”attachment_4958" align=”aligncenter” width=”940"]
Ilustrasi oleh Dzikri Hendika[/caption]
Pengantar
Sekitar seabad yang lalu, Vollenhoven menerbitkan pamflet akademik yang berjudul “Orang Indonesia dan Tanahnya”. Selama itu pula, kita menyaksikan nalar-nalar kolonial terus dipraktikan dengan keji di bumi pertiwi ini. Perampasan ruang hidup terus berlangsung…
“Tanah itu adalah golat (tanah adat milik bersama) dari Bius Nasiapulu dan Naopatpulu, dan berada di wilayah adat Limbong. Tapi oleh Camat melarang kami mengusahai tanah itu. Camat…
[caption id=”attachment_4409" align=”aligncenter” width=”621"]
Ilustrasi oleh Moh Dzikri Hendika[/caption]
[caption id=”attachment_4207" align=”aligncenter” width=”940"]
Foto oleh Agam Imam Pratama[/caption]
Oleh Angga Palsewa Putra
[caption id=”attachment_4185" align=”aligncenter” width=”638"]
Ilustrasi oleh Moh. Dzikri Hendika[/caption]
SETELAH tertunda-tunda, kemarin siang (8 Februari 2016) bersama dua orang teman, saya berkesempatan…
KALAU isu ’65 ditautkan dengan isu-isu pergerakan yang sedang berjalan di Indonesia, maka dampak ’65 adalah hancurnya organisasi-organisasi rakyat, misalnya buruh, tani, seniman, perempuan, pemuda, dan partai kiri di Indonesia. Akibat lebih lanjut adalah…