Beberapa Perubahan di Merah Muda Memudar

Merah Muda Memudar
Merah Muda Memudar
Published in
Sent as a

Newsletter

3 min readApr 23, 2017
Sumber gambar: http://www.theartstory.org/blog/tag/feminist-art/

Halo semuanya, semoga kalian tetap semangat di hari Minggu ini ya! Kami dari redaksi Merah Muda Memudar ingin mengabarkan beberapa perubahan yang ada di Merah Muda Memudar.

Pertama, apabila dulu tulisan yang diterbitkan ke Merah Muda Memudar diterbitkan oleh editor atau penulisnya sendiri, maka sekarang tulisan diterbitkan hanya oleh satu akun yaitu akun Merah Muda Memudar. Kebijakan “satu pintu” ini kami lakukan untuk memudahkan para editor dan juga kalian para calon penulis untuk menerbitkan tulisan ke Merah Muda Memudar. Dengan menggunakan satu akun khusus, kami bisa memangkas waktu proses penerbitan, penjelasan bagaimana cara menggunakan akun Medium dan menerbitkan tulisan ke publikasi Merah Muda Memudar, serta bisa menentukan kapan tulisan akan kami terbitkan. Maaf ya kami engga suka repot karena time is money #kapitalis. Tapi tenang saja, kami SELALU mencantumkan nama penulis di awal tulisan dan profil singkat disertai e-mail para penulis yang sudah berkontribusi ke Merah Muda Memudar di akhir tulisan. Kami sangat menghargai karya tulis intelektual para penulis kami kok ;).

Kedua, perubahan mengenai minimal dan maksimal panjang tulisan. Di awal kami menuliskan ketentuan tulisan Sejarah Perempuan, Kultur Perempuan, dan Pop Culture sepanjang 750–3000 kata dan tulisan Review sekaligus Berita sepanjang 300–1000 kata. Melihat panjang kata tulisan-tulisan yang sudah diterbitkan serta pertimbangan kejelasan tulisan, kami memutuskan untuk menaikkan jumlah kata yang di setiap kolom tulisan. Ketentuan tulisan Sejarah Perempuan, Kultur Perempuan dan Pop Culture naik menjadi 750–5000 kata dan tulisan Review dan Berita naik menjadi 300–2500 kata.

Untuk submisi Jurnal Burjo harus melampirkan jurnal asli ke email Merah Muda Memudar. Ketentuan tulisan Jurnal Burjo sepanjang 1000–5000 kata dan jangan menggunakan istilah-istilah yang sulit, gunakan bahasa santai namun sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar (ingat #koherensi dan #efisiensi).

Ketiga, mengenai kurikulum penulisan. Di tulisan awal kami menyatakan perihal kurikulum tulisan — jadi tulisan-tulisan yang diterbitkan hanyalah tulisan-tulisan yang memenuhi standar kurikulum kami dan mengenai kurikulum bisa menanyakan langsung ke bagian redaksi kami. Atas beberapa pertimbangan kami memutuskan untuk menghapuskan sistem kurikulum — jadi kalian yang tertarik untuk mengirimkan tulisan kalian ke Merah Muda Memudar bisa langsung mengirimkan tulisan kalian tanpa perlu menanyakan kami tentang kurikulumnya terlebih dahulu. Mengenai apakah tulisan kalian diterima untuk diterbitkan atau tidak merupakan penilaian bagian redaksi kami. Tulisan yang lolos maupun tidak lolos akan selalu kami beritahukan lewat e-mail. Karena kami orang-orang yang cukup sibuk dan tidak selalu pegang gadget (#sombong), jangan langsung gelisah atau marah-marah e-mail kalian tidak langsung dibalas ya. Maksimum dua minggu kami nganggurin e-mail kalian kok :( (engga ding, becanda — tapi yang bagian sibuk dan tidak bisa langsung membalas e-mail itu serius).

Keempat, mengenai format submisi tulisan. Untuk mempermudah editor, tolong cantumkan judul tulisan dan nama penulis di bagian judul e-mail kalian. Di bagian isi, sertakan ringkasan/abstrak tulisan kalian, nama, e-mail, profil singkat, dan akun Medium apabila ada. Tulisan harus dikirimkan dalam format WORD (contoh: docx). Sekali lagi, tolong cantumkan referensi yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan seperti jurnal yang sudah peer-reviewed dan buku. Ini agar pembaca bisa membaca sumber tulisan kalian dan juga untuk menunjukkan keabsahan tulisan kalian.

Kelima, kami juga menerima karya-karya tulis tentang kalangan yang termarjinalkan seperti masyarakat LGBTQ+. Meskipun publikasi kami memfokuskan diri pada perempuan, kami juga inklusif terhadap kalangan marjinal sehingga apabila kalian tertarik untuk mengirimkan tulisan mengenai kelompok transgender di Yogyakarta misalnya, feel free to do so!

Terimakasih sudah membaca, ditunggu ya submisi tulisan kalian! Meminjam kata-kata Ann Putri di news letter sebelumnya:

“Proyek perjuangan Merah Muda Memudar bukan perjuangan intelek menara gading atau kelompok elite, tapi perjuangan yang melewati batas-batas kelas, ras, suku, gender, orientasi seksual, dan bahasa. Kami para editor yang menyambi jadi penulis ala-ala hanyalah remah-remah chiki Indomaret 5000-an yang tak berarti tanpa adanya keikutsertaan dan dukungan kalian. Salah satu dukungan dan keikutsertaan kalian dalam perjuangan perempuan adalah kontribusi tulisan kalian terhadap Merah Muda Memudar, jadi jangan segan-segan ataupun malu untuk menulis ya!”

Sekali lagi, terimakasih atas perhatiannya dan selamat memudarkan merah muda!

Salam,

Ann Putri

Chief-editor of Merah Muda Memudar

--

--

Merah Muda Memudar
Merah Muda Memudar

Merah Muda Memudar merupakan ruang yang diciptakan untuk perempuan untuk berbagi dan mendekonstruksi warna yang melekat padanya.