Disini Dibatas Kota Ini #Part2 -Ngebolang Di Jerman
Kukenang lagi saat menjelang perpisahan
Kau menangis di pangkuanku
Begitu tulus akan cinta kasihku
Semakin pilu aku mengenangmu— Tommy J Pisa
Lantunan lirik lagu Tommy J. Pisa lagi lagi menghias kalbu menemani hari yang cerah menapaki dan menemani perjalanan dari Copenhagen menuju Berlin
Yup, artikel ini dibuat untuk dijadikan rekam jejak sebuah perjalanan dari seorang anak manusia petualang, yang mempunyai cita cita keliling dunia. Satu per satu, lambat laun, sedikit demi sedikit apa yang dicita-citakan mulai terwujud. Terbagi atas beberapa bagian cerita berseri ini semoga dapat menjadi inspirasi, memoir yang akan menjadi kenangan anak dan cucu saya kelak. Dan mudah mudahan bisa dinikmati.
Tenang-tenang headernya mirip- namanya juga cerita berseri — biar anda tahu ini berlanjut, Continuous, ya semacam jargon anak jaman now yang sangat agile dan selalu menggunakan Continuous improvement (google ya kalau bingung dengan keyword ini).
Ini bukan sembarangan bucket list — ini pembuktian diri .Kalau kita benar benar menginginkan sesuatu alam semesta seakan mendengar dan membantu mewujudkannya. I am lucky human being — Trinity the nekad traveller — 2017
Jadwal penerbangan ke Berlin tercatat di jam 8.40 pagi CET (Central European Time) . jadi harus ke airport 3 jam sebelum untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Sesampai di airport tepat sesaat gate checkin in dibuka (sekitar jam 6.00 pagi). Self drop bagggage karena saya sudah checkin online, print sendiri, drop sendiri, ya klasik hemat sumber daya manusia. Ok, lanjut mencari sarapan, tapi sebelum itu kita harus melalui antrian security custom.
Summer time is hell especially for airport queue, but lucky im hit this trip before peak of summer season. Untungya, jadi antrian tidak sepanjang last year after pandemic. Sangat disarankan jika anda ingin solo traveller, ataupun membawa keluarga pastikan bawaan anda light,lite, and enteng. Kecuali anda ikut tour dimana urusan remeh temeh angkat angkat koper sudah diurusin. Really — u will suffer a lot if u travel across the europe with 28 inch baggage (f*). Lebih baik beli bagasi 22–24 inch dengan 1 minggu clothes cycle, karena bisa cari laundry atau cara paling rambo cuci baju di bathub hotel, simple. Dont make ur life suffer karena hampir setiap negara di eropa tangganya curam, cobblestone, yang ada susah manuver dan gerak jika membawa koper jumbo.
Plus 24inch luggage compartment, setengahnya untuk baju satu minggu setengah kosong buat oleh oleh. But anyway preference orang berbeda ada yang keeropa mau borong ya monggo— i dont know so up to you to decide. So if you are traveller,or backpacker solo, just use hiking mountain bag or small luggage will do. Yang penting barang penting di taruh di tas, bagasi di checkin, sling bag pakai, biar mudah gerak dan tau kalau ada orang yang mau pickpocket (eropa biarpun negaranya makmur beberapa negara banyak copet even kota besar seperti Paris — jadi waspada)
“Kindly put all your belonging and proceed — have a nice day ,…..(suara ramai orang orang mengantri di airport di belakang)”, ujar seorang petugas security custom, mereka memastikan kita tidak membawa barang aneh aneh seperti minuman,gunting, you name it — hal lumrah.
Ok lanjut mari mencari sarapan — simple sandwich with chicken meat with matcha udah cukup buat nampel lambung biar ada energi. Ingat ya energi sangat dibutuhkan, jalan jauh, cuaca extreme + SPF 50 kalau lagi summer, wajib ! Harga ga usah ditanya, Denmark currency Danish Krona tie to Euro jadi rasa Euro tapi rada mahal dibanding negara sekitar, ya heavy tax country yang membuat orang geleng geleng, 100 krona a.k.a 13.43 Euro, yea tipikal jajanan orang Eropa.
Perjalanan dari Kastrup Airport ke Berlin hanya 55 menit dan saya menggunakan pesawat Easy Jet- Tipikal Low Cost airline but reliable, jadi pastikan harga dan tnc ketika memesan pesawat ini, karena apa apa dikenakan charges — but the good thing is way affordable especially for bolang level seperti saya.
Fun story, ketika di airport saya tidak sengaja melihat dua orang manusia perawakan asia sedang mengantri di pesawat yang sama, menggunakan masker dan tas yang saya sangat kenal. Sepertinya orang kantor saya. Dengan modal personality ambrivert mengarah keextrovert saya iseng tanya “are u from Malaysia?” Dan jawaban mereka “Yes, im from…..(bla bla)”.
Ya elah, teman satu company beda divisi, akhirnya nambah teman 2 orang yang ga pernah dikenal malah jadi kawan di perjalanan, begitulah hidup seorang pengembara, musafir. No shame shame or shy shy, harus berani tanya karena malu bertanya sesat selamanya dan jika bertanya who know u will find something interesting or even new friend.
“Tujuannya kemana aja?”, ujar saya. “Ia kita mau ngider berlin, 2 hari balik”, . “OK, aku juga mau kesana adn sekalian beli Berlin Welcome Card di bandara, rencana ku hajar jalan, ga pake itenary, flexible and enjoy”. “Alright,join us sekalian lah kalau gitu keliling Jerman, kita juga mau beli Welcome Card — simple , bareng jom“, ujar mereka. “Alright lets combine our trip then”.
Kawan satu perusahaan, orang Asia, Phillipines, dan orang asia terkenal dengan ramah tamah nya. Gas la !
Welcome to Berlin, Germany. Brandenburg Airport airportnya lumayan bersih, ga terlalu segede Changi Airport, atau Heathrow atau Schipol, Seems biasa biasa tapi lumayan la.Kami langsung bergegas mencari counter tourist untuk membeli Welcome Card.
Jerman negara yang sangat terkenal dengan public transport yang extensive, mulai dari SBahn,UBahn,DB,Interregional, u name it. Jadi sebelum saya ke negara ini saya coba riset dan mengambil kesimpulan setiap negara modenya mirip mirip. Jika anda ngebolang jangan lupakan Sim Card (saya pakai telenor Denmark), tiket transportasi, peta (google maps), translate (google translate), dan Wise/Credit Card (Mostly mereka udah pake card,edc,jarang cash)
- Kemungkinan ada paket turis buat public transport, 1–7 hari ada tarif tertentu yang bisa dinikmati turis, dan paket ini ditawarkan pemerintah setempat agar turis itu ga bingung, dikasih buku,map, tiket entry sampe diskon ke banyak museum (Jerman negara historical, museum disetiap jengkal kota jangan ditanya). Cari aja di tourist center/welcome center, bandara besar dunia biasanya ada.
- Pastikan kita tahu mau berapa lama di negara tujuan, kalau kita memilih di mode Efektif dan Efisien — pilihlah mode tarif yang sesuai tujuan biar ga underUtilize atau mubazir, misal mau ke Postdam,Kota Lain atau Bandara, ada zona tertentu yang mereka cover seperti Zona C. (zonasi, in europe kalian akan familiar beberapa negara menerapkan sistem zonasi untuk penentuan tarif, karena ga setiap manusia mau ke zona tersebut atau less human/attraction jadinya tarif berbeda).
- Atraksi di Berlin simple tapi extensive, dan Zona A dan B sudah cukup memadai untuk sekian banyak tempat dan palace yang ada di kota Berlin
- Jerman tidak hanya Berlin, ada Hamburg,Munchen,Frankfurt, next time jika ada kesempatan saya mau kesana juga — tapi sekarang fokus di Berlin dulu, ibukota negara adidaya jaman dulu, tempat Hitler dkk exist, but Jerman is Huge, jadi rencanakan mau berapa hari.
Akhirnya teman saya menaiki kereta yang berbeda dan kita bakal ketemu lagi di jam agak sore setelah makan siang, jadi saya langsung bergegas ke Hotel.
Ok cukup travel tipsnya saatnya gerak, dari Bandara ke Hotel saya memakan waktu 35 menit, hotel saya terletak di daerah bernama Gesundbrunnen. Dengan menggunakan train FEX double decker, dan tiket train cukup di validasi satu kali saja, Negara Maju begitu, tidak perlu check in out pake gate, sadar diri aja, tar bakal dicek petugas randomly just show u have paid. Simple.
Ambil minum atau ke toilet dulu, biar ada jeda- artikel ini estimasi 10 menit baca. Udah ? yok lanjut !
Di tengah perjalanan menuju hotel dari stasiun Google Map Gps sepertinya kurang sehat, karena arrow yang muncul sepertinya tidak sinkron, saya sempatkan bertanya ke petugas di sana yang hanya bisa berbahasa jerman, okla tak coba Bahasa Jerman ala kadar nyambung ga.
Entschuldigung, wissen Sie, ob dieses Hotel hier in der Nähe gibt? — apakah hotel ini dekat sini ? (sambil menunjukkan nama hotel)
Ja, Sie ** (masih kurang paham) einfach der Brücke - ujar petugas kereta
- ok karena saya masih amatiran hanya ingat brucke itu jembatan,ok artinya mungkin kearah sana mirip dengan google maps ada satu jembatan ke arah hotel.
Danke sehr !,ok lanjut jalan, sampai di hotel petugas checkin menyapa dengan ramah dengan bahasa Inggris, ya begitulah di Jerman khususnya Berlin sebagian besar sudah bisa berbahasa Inggris, namun keluar dari kota Berlin semua Jerman ! Old germanic, west germanic, apa aja ada lol . Variasi seperti baskin robin, uniknya jika anda bisa berbahasa Jerman, ya hampir setiap negara di Eropa pasti ada influence by them, last time mereka Conqueror satu benua lol. And fun fact, English, Dutsch semua root dari Old Germanic.
Hospitality, jauh better di Asia, bukan apa apa, seperti merasakan ada yang hilang, ramah tamah, sapaaan, caring, seperti something missing. Anyway petugas melayani dengan ok, dan akhirnya saya meletakkan semua bagasi, unfortunately belum check in time sekitar 4 jam lagi jadi semua benda saya letakkan ke kamar sementara.
Travel solo mengharuskan kita untuk double check, triple check, bahkan kalo bisa check terus. Bukan apa apa pernah ada kejadian teman saya melakukan solo trip ke Jepang ya sampai hilang paspor segala. Untung di Jepang paspor hilang masih bisa dicari dan ditemukan.
Ok gas, lanjut saya langsung balik ke arah kereta dan jam telah menunjukkan pukul 12.00 Berlin Time (GMT+2) — saatnya cari makanan untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya sendiri (ciri ciri makhluk hidup buku IPA kelas 5 sd)
Ia tahu, pasti ada yang tanya kenapa ga coba makanan Jerman, tar saya bahas di artikel lain, tetap dah Asia di Hati, I knew German food and have try some of their food— even their culture also , ga bisa tetap Asia ! Ini nih satu contohnya
Tapi german pastrynya the best ,and one of pastry that i love so much is their Cinnamon Roll, flaky,estetik, but a lot gula gula (in Malaysia macam too sweet) but kinda nice and creamy and huge ! Rasa kayu manis too heavy but oklah for German.
Ok lanjut di Berlin saya menghabiskan 2 hari untuk keliling — most of landscape yang paling menarik untuk dibahas saya coba cherry pick satu, yaitu Cathedral Dome a.k.a Berliner Dome — landscape lain nanti tak bahas di lain waktu, jadi penulis di medium ini resikonya satu — tulis kepanjangan kalian males baca jadi better saya split di tempat , tar doakan saya buat satu buku biar ada kenangan dan ga terasa exhausted.
Lets go to one of the most famous landmark — dari hotel saya gas ke Alexandarplatz melalui UBahn switch ke inner ring — ya rada rada ga efisien karena jumpa kawan dulu but end up we manage to go here also.
Hampir tutup jadi petugas disana sudah wanti wanti kami tolong agak cepat, alamak, “sabar dikit ya mbak,kita orang jauh lol”. Lalu yang menarik dari cathedral ini selain designnya yang diinfluence oleh roman catholic dan dibangun dari tahun 1541. Hmhm dimana saya pada saat itu, masih di dimensi lain mungkin. Renovasi gila gilaan serta dibarengi dengan pengaruh dari berbagai aliran. Dan kalau dari segi sejarah , top notch — pernah diserang bom, sampai direkonstruksi besar besaran dengan mensimplify arsitek lama di jadikan lebih megah dan agung.
Memiliki anak tangga sebanyak 270 step — bersyukurlah kita yang bisa dan masih kuat, naik 270 step dengan tangga seperi gambar dibawah hedeh. But its worth to go ! Setiap 50 step terdapat checkpoint dan tempat perhentian kecil, ambil nafas dan tahan. Banyak sekali orang yang tunggu di tempat kecil ini- astaga =.= . Ok lambat lambat, 1,2,…terus — akhirnya sampai ! — Pintu yang rusty- terkelupas sana sini, coretan didinding — ya begitulah beberapa negara Eropa kadang manusianya terlalu creative- vandalism dimana mana. Hal yang sedikit banyak mencoreng status “Negara Maju” tapi ada juga manusia “Ngeyel”.
Sangatcapek , ya demi mencapai puncak harus menjalani hal yang berat dan challenging bukan? karena konon katanya berlian ditempa di kedalaman dan pressure yang tinggi, bukan di kenyamanan — Quote of The Day
Dari atas sini kita bisa melihat banyak landmark di kota Berlin dari Rotes Rathaus’ city hall, , Museum Island, sampe TV tower hingga Lustgarten — Gila ini super worth it and recommended.
Oklah karena hari sudah sore kita bergegas ke museum island dan mencari makan — nanti kita akan lanjut lagi di part 3 masih di Berlin, stay tuned and tetap semangat meraih impian !
Suatu saat anda ke Berlin, silahkan tanya saya atau lewat kolom komentar, saya akan infokan yang saya pernah alami, karena bagi saya sharing is caring, berbagi itu indah.
Mungkinkah kau masih mengharapkanku, kini tubuhku penuh dengan luka….gagal dan gagal lagi apa yang aku cari, tangis pedih tersimpan dalam hati…
Lagu ini terngiang lagi , mungkin akan saya simpan dihati kenangan dulu bersama…
See you on next chapter of this journey #part3
See you on top, and dont forget to clap if you found this journey inspiring you ! and Read Part1 jika belum baca yang part 1
Berlin’s official tourist ticket | Berlin WelcomeCard (berlin-welcomecard.de)
https://en.wikipedia.org/wiki/Berlin_Brandenburg_Airport