Visit Cyber Jaya dan Huawei di Kuala Lumpur

Naufaldi Rafif Satriya
Naufaldi Note
Published in
9 min readJul 25, 2017

Assalamu’alaikum,

Alhamdulillah, setelah sekian lama vakum dalam menulis di Medium ini. Saya diberikan kesempatan untuk menulis lagi , tentu dalam topik yang masih sama yaitu kegiatan saya di Universiti Kebangsaan Malasyia. Nah, sebenarnya kami melakukan perjalanan untuk mengunjungi Cyber Jaya dan Huawei pada tanggal . . . . . .

Sebelum saya menceritakan pengalaman saya di Cyber Jaya, saya harap teman-teman sudah membaca tulisan saya mengenai Cyber Jaya di Hari Ke Tiga, Mengenal Lebih dekat MSC .

Nah , hari ini Bus UKM akan berangkat menuju Cyber Jaya pada pukul 09.00 sehingga seluruh mahasiswa Indonesia harus berada di Fakultas Sains dan Teknology Maklumat pada pukul 08.00.

Seperti biasa, Bus UKM datang tepat waktu pada pulul 09.00 , sedangkan beberapa mahasiswa alhamdulillah sudah bisa datang tepat waktu sekitar pukul 09.00. Beberapa mahasiswa memutuskan untuk makan terlebih dahulu di Kantin fakultas sebelum jam 09.00.

Bus UKM

Saya bersama afrizal memutuskan untuk menaiki Bus pertama yang ukurannya agak besar. Sedangkan Bus kedua katanya hanya di isi oleh 7 orang. Memang tidak semua mahasiswa datang pada kunjungan ini, sehingga bus kedua hanya berisi sedikit anak.

Yah, saya tak bisa menceritakan banyak mengenai perjalanan ke Cyber Jaya karena pada saat itu saya dalam kondisi masih tidur. Perjalanan ke Cyber Jaya sendiri memakan waktu sekitar 30 Menit. Itu jika jalanan lancar, namun jika macet akan memakan waktu kurang lebih 45 Menit.

Cyber Jaya

CyberView tampak depan
Foto Suasana Cyber Jaya

Alhamdulillah, akhirnya kami pun sampai di Cyber Jaya. Segera saja kami melihat dan memfoto beberapa pemandangan yang ada di Cyber Jaya. Saya sendiri jujur saja merinding melihat pemandangan yang ada, sebab sudah terasa penggunaan teknologi disini seperti adanya smart traffic.

Tak beberapa lama, Dosen kami Bu Umi segera meminta kami untuk masuk ke dalam Cyber View. Gedung pusat di Cyber Jaya terlihat bangunannya yang mewah dan dilengkapi dengan beberapa keistimewaan. Seperti pintunya harus dibuka dengan cara menggesekkan kartu. Selayaknya yang ada di film saja. Karena memang saya sendiri belum pernah melihat secara langsung.

Setelah itu, kami diantarkan oleh satpam untuk menuju lantai 4. Kami tidak tahu mengapa kami harus kesana, segera saja kami menuruti dan menaiki tangga menuju lantai 4, karena memang jika menggunakan lift sedangkan jumlah kami ada banyak akan memakan waktu lebih lama.

Lantai 4, saya merasa terkejut karena memang ruangannya terasa nyaman dipandang, sejuk dan begitu high tech. Karena, sepanjang saya melihat, tidak melihat adanya banner sama sekali dan semuanya serba digital. Kami pun segera dihantarkan ke ruangan untuk menerima tamu guna diberikan presentasi.

Tak lama kemudian, setelah kami masuk. Sudah ada dua manusia yang berada didepan yang siap memberikan kami ceramah mengenai apa itu Cyber View. Entah, saya sendiri belum begitu paham apanya Cyber Jaya si Cyber View ini.

Mendengarkan Presentasi

Disini, kami pertama diputarkan video pengenalan mengenai apa itu Cyber Jaya, seolah memberikan kami pencerahan bahwa wilayah ini adalah Silicon Valley dari Malasyia.

Lebih Dekat dengan Cyber View

Website Resmi Cyber View http://cyberview.com.my/

Ada beberapa poin yang saya catat ketika mendengarkan ceramah atau penjelasan mengenai Cyber View ini. Beberapa point tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Pembangunan dimulai sejak tahun 1996
  2. Tahun 2015 menjadi Investor Relations Service. Sejenis tempat untuk menggabungkan startup dengan para investor. Sebagai Industri Development Intiative dan Tech Hub Development and Management Service
  3. Cyber View sebagai Global Tech Hub dan Premier ICT Hub
  4. Menggunakan LoRA Smart City untuk pembangunan Smart City.
  5. Saat ini terdapat 429 Startup, 36.000 Worker, 47 MSC Companies, 815 Companies dan 6 Collage yang berada di daerah Cyber Ciew.
  6. Memiliki 4 Focus Area yaitu Smart Infrastruktur, Smart Environtment , Smart Economy dan Smart Social
  7. Memiliki Living Lab seperti Talent, Accelerator, Pilot dan Enterprise

Itu beberapa point yang bisa saya catat dalam pembicaraan. Sayangnya, ketika saya mencari Slide Presentasi Cyber View di Google, masih belum menemukannya.

Akhir, setelah acara presentasi, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Beberapa kawan saya menanyakan beberapa pertanyaan seperti Bagaimana kita sebagai Mahasiswa ingin mengembangkan Research di Cyberview? Bagaimana kita ingin bekerja di Cyber View? dan saya sendiri juga mengajukan pertanyaan seperti bagaimana cara supaya startup kita bergabung di Cyber View?

Galang ketika bertanya

Jawabannya memiliki inti yang sama, yaitu ketika Cyber View membuka lowongan. Entah di Research atau Pekerjaan atau Startup. Maka kita akan mengapply proposal, lalu di wawancara / Pitching.

Nah, bagi startup dan Research seperti disediakan tempat tersendiri untuk Research dan mengembangkan Startup. Bagi startup nantinya akan dibantu mulai dari sisi networking dengan investor, mentoring layaknya Cyber View sebuah ekosistem yang akan mempercepat pertumbuhan startup kita.

Namun, perlu digaris bawahi disini, Cyber View berfokus kepada IoT dan Finance, sehingga Research dan Startup di Cyber View, harus memiliki hubungan dengan IoT atau Finance.

Setelah selesai sesi tanya jawab. Mereka pun menutup acara ceramah tersebut dan selanjutnya, kami juga bergegas untuk turun ke luar dari Cyber View.

Tak lupa sebelumnya, saya dan teman-teman saya berfoto bersama untuk kenang-kenangan bahwa kami telah kesini dan insya allah juga akan kesini lagi dengan urusan yang lebih baik pula.

Oke deh, setelah sesi berfoto bersama usai, kami segera melanjutkan perjalan dengan menggunakan bus UKM menuju ke Huawei.

Huawei

Oke, pada kesempatan ini. Ketika kita menuju Huawei. Saya membayangkan bahwa kita akan menuju ke dalam sebuah prabrik pembuatan smartphone asal Tiongkok yang besar di Malasyia.

Namun, ternyata dugaan saya salah. Sangat salah besar, karena sejatinya kami dibawa ke dalam Kantor Administrasi Huawei di salah satu gedung tinggi di Malasyia. Ya, karena sebentar lagi cerita saya ini akan mengejutkan beberapa orang.

Namun, sebelum saya bercerita. Kami harus melakukan ibadah sholat dan makan. Tentu saja, kami sempat kebingungan dimana kami akan makan, mengingat kami berada di Kuala Lumpur yang harga makanannya jauh berbeda dengan makanan yang ada di Kolej Pendeta Zaba UKM. Akhirnya setelah keliling gedung, kami memutuskan untuk membeli di KFC depan Gedung besar ini.

Setelah membeli KFC seharga sekitar 8RM. Kami segera sholat dan menunggu untuk ke dalam Kantor Huawei di Gedung ini. Yah, sapa sangka kalau Kantornya berada di Lantai 30 yang mana ketika saya melihat lift tersebut, lantainya langsung dari lantai 4 ke lantai 30.

Mungkin itu karena lantai 5 sampai 29 telah disewakan untuk Kantor lain yang lebih private. Hebat benar dalam pikirku sebuah perusahaan bisa membeli atau menyewa. Berapa kira-kira tarifnya?

Karena memang Huawei adalah salah satu company asal Tiongkok. Tentu saja orang-orang yang kami temui berasal dari Tiongkok. Sialnya lagi, saya kaget karena memang Huawei bukan hanya yang membuat smartphone tetapi membuat technology yang lain. Kami pun dijelaskan Huwaei seperti apa dari produk Huawei mengenai VR hingga Cloud.

VR, Apps and Data

Mengenal Lebih Dekat Huawei

Produk Mengenai VR. Dimana kami diberikan demonstrasi salah satu game sepeda dengan menggunakan VR seolah olah user sedang melakukan olah raga sepeda padahal sedang berada di dalam rumah.

Kerjasama dengan LG. Menghadirkan beberapa fitur untuk saluran di Korea, bahkan saya kira juga sempat kebingungan dengan penjelasan dari mbaknya. Karena menggunakan bahasa inggris cepat. Benar, jika Language is Barrier! Yang jelas, dalam Apps ini bisa digunakan untuk memutas 4 Video dalam 1 Layar.

LampSite yang merupakan salah satu produk dari Huawei yang bisa digunakan untuk mendapatkan lokasi, yang berguna untuk IoT.

Penjelasan Smart Home dengan Smart Home Gateway Huawei

Smart Home dengan menggunakan salah satu Produk Huawei yang bisa mengendalikan sensor-sensor dari berbagai merk seperti pemati lampu otomatis, penutup pintu, pendeteksi air yang akan disambungkan dengan Huawei Gateway sehingga semua bisa terkontrol dengan mudah.

Data , dimana Huawei bekerja sama dengan beberapa penyedia data seperti Ookla untuk memberikan data mengenai penggunaan internet. Sempat saya diberitahukan mengenai Operator mulai operator yang ramai dipakai, kecepatan yang paling cepat bahkan hingga brand smartphone yang laris disuatu negara. Bukan hanya di Malasyia tapi bisa digunakan juga di Indonesia. Nah, point penting disini ada 2 yaitu :

  1. Telkomsel memiliki indeks kecepatan yang lebih tinggi dari pada saingannya. XL nomor 2 dan Indosat nomor 3
  2. Brand paling banyak dipakai di Indonesia adalah Samsung, Oppo , Asus Smarfrent baru Lenovo

Sayangnya, data Huawei ini tidak diberikan kepada orang lain. Namun, saya kurang begitu jelas untuk siapa Huawei mengumpulkan data terebut.

Digital Malasyia, dimana Huawei bekerja sama dengan Malasyia untuk membuat Command Center atau pun Smart City. Bahkan, disini diterangkan bagaimana Command Center bekerja. yang paling bikin saya kaget sebenarnya adalah karena Huawei bekerjasama dengan Telkomsel dalam pembangunan Command Center di Bandung. Sungguh sesuatu yang menakjubkan dan membuat saya bangga sekali. Kita sudah hampir bisa menyamai langkah Malasyia.

Video Smart City Bandung

Internet of Thing, Smart Water Supply, Smart Street Light, Smart Waste Bin dan Smart Parking yang telah direlisasikan di Shanghai, Tiongkok membuat saya kagum dengan semua teknologi yang sedang dikembangkan oleh Huawei. Apalagi ketika saya melihat bagaimana cara kerja alat-alat tersebut. Seolah — olah memang Huawei sedang mendevelop sebuah Smart Cities sendirian.

Huawei IoT

Smart Water Supply ini sendiri berfungsi untuk mengetahui seberapa kualitas dari air. Smart Environtment sendiri digunakan untuk mengetahui polusi air, udara dan tanah sehingga menjaga lingkungan.

Sebenarnya, masih banyak sekali product yang dimiliki Huawei. Jika saya list, berikut beberapa produk yang saya catat.

  1. Safer Malasyia
  2. IoT
  3. Smart Energy
  4. Smart Home
  5. Digital Transformation
  6. Cloud Ecosystem
  7. Duta Center Facility
  8. etc
Gallery Product Huawei

Nah, untuk lebih lengkapnya bisa teman-teman visit website Huawei disini mengenai semua produk dan karir. Namun, ternyata Huawei juga menyediakan API yang bisa digunakan secara gratis, yang bisa dicek disini . Sehingga teman-teman bisa mencobanya.

Setelah penjelasan panjang lebar dan saya sendiri juga capek. Saya tidak bisa bayangin mbak-mbak yang menyampaikan penjelasan. Kami diberikan waktu dan istirahat. Kami diberikan beberapa kopi dan minuman dingin untuk memberikan kami kesegaran. Alhamdulillah, sehingga kami bisa minum banyak dan bisa mengisi energi kami lagi.

Tak lupa saya pun mengantongi satu minuman kaleng untuk bawa pulang, haha. Yang ternyata saya salah membawa minuman kaleng. Sebab yang saya bawa ternyata minum Water Soda. Ibaratnya, air putih yang bersoda. Jadi rasanya aneh namun bersoda. Sungguh apes tiada tara. Wkwkwk.

Nah, mungkin cukup itu cerita yang bisa saya berikan pada kesempatan ini. Semoga cerita saya ini bisa membuat kita bisa lebih semangat dalam membangun Indonesia dan menyiapkan diri kita untuk teknologi yang akan datang.

Terima Kasih telah membaca ^^

--

--