Webinar 4 : Solution Delivery

Naufaldi Rafif Satriya
Naufaldi Note
Published in
5 min readMar 23, 2017

Alhamdulillah saat ini kita, Batavia Hack Town telah berada pada sesi Webinar 4, dari serangkaian kegiatan BEKUP 2.0 Pra Inkubasi.

3 Stage of a Startup

Ada 3 langkah / tahapan yang dilalui startup untuk bisa tumbuh dan berkembang.

Pertama adalah Problem / Solution Fit, dimana kita berfokus kepada masalah yang akan kita selesaikan. Fokusnya adalah fokus terhadap validasi market seperti Interview, Pembuatan Lean Canvas dan metode lain untuk mematangkan pemahaman masalah yang akan kita selesaikan.

Kedua adalah Product / Launch Fit, dimana kita berfokus kepada cara yang kita lakukan untuk membuat customer merasakan fitur produk kita yang bisa menyelesaikan permasalahan mereka. Bahkan mereka bisa merasakan “WOW” effect dari produk kita. Merasakan bahwa produk yang kita berikan benar-benar terasa. Tetapi perlu digaris bawahi disini bahwa produk saat ini sebatas MVP saja. Bukan produk yang benar-benar kompleks. Kalau kita membuat sebuah contoh di Microsoft Excel. Kita tahu bahwa di Excel ada banyak sekali fitur. Tetapi mayoritas orang tidak selalu menggunakannya. Mungkin hanya 20% orang yang menggunakannya, nah pada tahap ini kita membuat fitur 20% tersebut. Fitur produk yang mendelivery solusi yang kita usung.

Ketiga adalah Product / Market Fit , dimana kita berfokus kepada apa yang sebenarnya diinginkan oleh masyarakat. Oleh customer kita. Tahap ini kita berfokus kepada produk yang sesuai dengan market yang kita inginkan. Kalau sebelumnya, kita membuat fitur yang benar-benar bisa menyelesaikan masalah pengguna / customer. Tahap ini kita membuat fitur yang sekiranya diinginkan oleh customer. Bukan sekedar deliver solusi ke pengguna.

Nah, ini adalah tahap terakhir. yaitu Scale,dimana kita berfokus kepada Cara / Jalan yang kita lalui untuk bisa Tumbuh dengan cepat. Mengoptimalkan produk yang kita miliki. Saat ini kita lebih mengutamakan kuantitas. Kualitas tetap jadi pertimbangan. Tetapi kuantitas diperlukan untuk bisa membuat kita berkembang. Bukan lagi learning , karena learning customer sudah di 3 tahp sebelumnya tetapi bagaimana customer kita yang kita target menggunakan produk kita.

Simple is Better

Terkait dengan step pertama adalah dengan peluncuran produk MVP. Paling ditekankan adalah simplenya produk yang akan kita luncurkan. Simple tetapi sesuai dengan solusi yang kita tawarkan untuk bisa digunakan oleh customer.

Dalam Webinar, disebutkan bahwa semakin sederhana , semakin baik untuk diluncurkan dipasaran. Sederhana disini, bukan berarti fitur yang diluncurkan ‘sembrono’. Melainkan fitur yang sangat sederhana untuk mempersingkat User Aktivasi(akan dibahas di bawah).

Memilih Model Bisnis

Seperti yang telah diterangkan pada Webinar Pertama , ada 3 Model Bisnis yaitu Trade, Product dan Service. Nah diantara ketiga hal tersebut ada lagi didalamnya model bisnis seperti Marketplace, Ekosistem dll. Yang keseluruhannya saya sendiri juga lupa. Tetapi bisa di cek di Startup Oppoturnity.

Kalau kita lihat saat ini, ada banyak sekali startup yang menyebut platform dirinya adalah marketplace. Namun, ketika melihat dan meriset lebih dalam, ternyata Model Bisnisnya bukanlah model bisnis Marketplace. Tahu dari mana? Ketika membuat riset sendiri saat memahami Smarter Startup , Framework salah satunnya untuk lebih mendetailkan mengenai Model Bisnis.

Fokus pada 1 Model Bisnis

Bagi startup awal , kita harus fokus kepada 1 Model Bisnis. Sebab, ada 7 Model Bisnis yang ada. Yaitu

  1. Trade
  2. Produk
  3. Service
  4. Marketplace
  5. Brokage
  6. Subscription
  7. Ecosystem

Untuk penjelasan masing-masing model bisnis bisa lihat disini .

Bukan hanya berfokus kepada 1 Model Bisnis saja, tetapi kita jangan dahulu mengambil Model Bisnis Ecosystem , karena tenaga yang dibutuhkan untuk membuat model bisnis Ecosystem terbilang susah.

Only Build If You Can’t Use or Buy It

Fokus Pengembangan Aplikasi harus diarahkan ke :

  • Fitur Unik dari Produk
  • Fitur yang menyampaikan value ke customer
  • Fitur yang tidak bisa kita dibeli atau menggunakan pihak 3

Contohnya seperti GOJEK yang awal-awal aplikasi mereka tidak bisa secara langsung memesankan Ojek. Tetapi, aplikasinya melalui CS akan menelpon pihak gojek yang sedang free / tidak ada order untuk menjemput pelanggan.

Istilahnya , Fake it until you make it.

Yang dibohongi adalah fitur atau sistemnya. Yang tidak mungkin kita bisa membuat produk langsung jadi 100% semua fitur secara automatic. Selalu dan harus ada manualnya.

Fitur disini, lebih fokus kepada menyampaikan kepada customer kita, Value yang kita miliki. Seperti twitter, value mereka adalah menyampaikan informasi secara cepat. Sehingga Fitur mereka diawal hanya membuat status untuk bisa di update. Seperti dibawah ini.

(foto twitter)

Focus : User Activation

Understand User Lifecycle

Untuk Startup, tahapan pertama bukanlah Acquisition. Tetapi adalah Activation, dimana kita berfokus kepada bagaimana user mendapatkan pengalaman pertama yang baik saat menggunakan produk kita.

Lebih kearah kualitas dari pengalaman, sehingga tidak berfokus kepada “Berapa banyak jumlah user” tetapi fokus kepada “Seberapa baik produk kita di mata user”

Activation

when user experienced the value offered by the product

Lantas, kenapa begitu penting ?
1. Mengetahui benefit / dampak positif menggunakan produk kita. Tanpa hal itu, kesan pertama buruk. Mereka akan merasa membuang waktu dan tenaga untuk menggunakan produk kita.

2. User tidak mengetahui correlate product to the value . Sehingga user menganggap aplikasi kita useless. Tidak sesuai dengan apa yang diharapkan user. Tidak memberikan solusi dari permasalahan user.

3. Tidak ada user aktif. Tidak ada user yang mau membayar. Tidak ada Revenue dari produk, jika tidak ada Activation. Sebab, Activation adalah langkah awal untuk mendapatkan Revenue.

Designing Activation Flow

Alur yang dilalui user yang dilalui ketika menggunakan aplikasi. Harus rancang dengan benar. Jangan sampai berbelit-belit.

Contohnya, seperti ketika daftar di Aplikasi. Ketika membutuhkan Sign Up. Jangan menggunakan form data yang tidak perlu. Syukur Alhamdulillah jika menggunakan data dari media sosial (Sign Up via Facebook / G+ ).

Simpler Activation Flow :

Sign Up
Addtional Step = Bisakah produk membuat user melalui tahap ini?
Key Activities = Kunci dari produk

Contoh :

Uber

Download Apps (Acquisition) ->Registration -> TIme Book, Ride and Pay (Activated)

User Aktifasi jika melakukan satu step.

Hal yang perlu dipertimbangkan!

  1. Minimalkan Sign-Up
  2. Minimalkan Step ke Main Feature
  3. Satu sesi untuk value activation
  4. Mudah untuk Customer Support

Kolaborasi 3 Founder

  1. CEO dengan Lean Startup. Pembahasan mengenai Lean Startup di sini.
  2. CCO dengan Design Thinking. Pembahasan mengenai Design Thinking di sini.
  3. CTO dengan Agile Development (Scrum). Pembahasan mengenai Agile Development (Scrum) di sini dan tulisan saya mengenai scrum dan mediumnya Scrum Indonesia.

Referensi :

Webinar 4 , Bekup 2.0

MyNote

--

--