Proses pembuatan roti dan pengarsipan mandiri

Dasapta Erwin Irawan
Good Science Indonesia
3 min readJun 27, 2019

Pertanyaan terbanyak adalah tentang plagiarisme

Pertanyaan terbanyak yang saya terima sampai hari ini tentang repositori adalah apakah nanti dokumen yang diunggah bisa menyebabkan ada tuduhan plagiarisme kalau nanti dokumen yang sama dikirim ke media jurnal.

Setelah berkali-kali dijelaskan bahwa itu bukanlah tindakan yang bisa mengarah ke plagiarisme dalam konteks publikasi, kali ini saya memilih menjelaskan dengan analogi proses pembuatan roti. Ya roti. Roti tawar tepatnya. Berikut catatan visualnya.

Catatan visual tentang proses pembuatan roti dan pengarsipan mandiri (Irawan, 2019)

Analogi roti tawar milik anda sepenuhnya

Andai anda punya resep membuat roti tawar yang telah diwariskan secara turun temurun. Anda sudah biasa membuatnya sendiri dan setelah matang, membagikannya ke para tetangga dan orang lain yang membutuhkan. Sampai di sini, tentunya jelas, bahwa roti tawar itu sepenuhnya adalah milik anda, kenapa: karena resepnya punya keluarga anda dan anda yang punya uang untuk membeli bahan dan peralatannya. Karena roti itu sepenuhnya milik anda, maka anda bebas membagikannya ke siapapun, atau akan dimakan sendiri. Anda senang karena semua orang yang memakannya memujinya, karena memang enak.

Ada perusahaan roti yang ingin kerjasama

Setelah sekian tahun, rupanya ada perusahaan roti PT. Rotisari yang tertarik untuk bekerjasama dengan anda, karena memang enak sekali rotinya.

Singkat cerita anda setuju untuk bekerjasama, kontrak perjanjian sudah ditandatangani. Maka yang terjadi kemudian, roti anda diberi merek/label Rotisari, dikemas dengan plastik rapih dan tersedia di banyak supermarket.

Dalam posisi ini, anda bingung, apakah anda tetap boleh membuat roti dan membaginya ke para tetangga seperti dulu? atau tidak boleh? Nah di sini anda perlu jeli membaca surat perjanjian kerjasama. Adapun ada beberapa pasal penting, yaitu:

  • pasal 1: Anda dilarang membagikan roti bermerk Rotisari secara gratis, kecuali dengan membelinya terlebih dahulu
  • pasal 2: Anda diperbolehkan membagikan roti tanpa merek secara gratis untuk kegiatan non-komersial
  • pasal 3: Anda dilarang bekerjasama dengan merek roti lain untuk produk roti yang sama

Karena ada pasal 2, maka anda bisa yakin bahwa roti masih bisa dibuat dan dibagikan kepada tetangga selama tetangga tidak menjualnya atau menggunakannya dengan motif komersial.

Bagaimana hubungannya dengan alur publikasi

Sekarang kita hubungkan dengan alur publikasi. Sebelumnya saya sampaikan dulu analogi di atas:

  • resep disetarakan dengan data
  • komposisi adonan, cara mencampurnya dan mengovennya adalah metode
  • roti yang sudah jadi adalah produk
  • roti tidak bermerek setara dengan makalah versi preprint
  • roti bermerek setara dengan makalah yang sudah diterbitkan oleh jurnal
  • perusahaan roti setara dengan penerbit atau jurnal
  • perjanjian kerjasama ekivalen dengan perjanjian pengalihan hak cipta
  • Tindakan anda menyimpan resep, cara membuat roti dan rotinya sendiri setara dengan mengunggah makalah ke repositori atau disebut juga kegiatan pengarsipan mandiri.

Dari sini lebih jelas lagi sekarang bahwa:

  • makalah versi preprint (roti tak bermerek) dan versi penerbit (roti bermerek) adalah dua obyek yang berbeda (secara hukum), walaupun resep dan rotinya sebenarnya sama. Jadi ini bukan kasus duplikasi, tapi kasus obyek yang sama tapi tampil dalam format yang berbeda. Yang diikat oleh hukum adalah makalah versi penerbit. Kenapa? karena makalah telah mendapatkan suntingan, copyediting, dan tata letak dari penerbit.
  • makalah yang sudah dikirim ke suatu jurnal atau penerbit, tidak boleh dikirimkan ke jurnal atau penerbit lainnya.
  • resep orang lain, bila anda gunakan tanpa izin atau tanpa menyebut sumbernya, maka akan disebut plagiarisme.

Pengembangan lebih lanjut

Sekarang kita kembangkan sedikit. Dari mana kita tahu kalau makalah (resep) kita orisinal? Mestinya dengan menggunakan mesin pencari. Agar bisa ditemukan mesin pencari, maka makalah atau resep harus diunggah daring.

Apa yang terjadi kalau makalah versi penerbit (roti bermerek) dimasukkan datanya ke aplikasi pendeteksi kemiripan (similarity check)? Maka mestinya akan muncul hasil kemiripan hampir 100%. Tapi apakah itu menjadi indikasi terjadinya plagiarisme? Tentu tidak. Ingat dua jenis roti itu adalah dua obyek yang berbeda. Makalah versi preprint (atau roti tak bermerek) hak ciptanya sepenuhnya anda miliki. Versi penerbit (atau roti bermerek), hak ciptanya telah dipindahkan ke penerbit atau jurnal.

Versi lain dari artikel ini juga ada di Authorea.

--

--

Dasapta Erwin Irawan
Good Science Indonesia

Dosen yang ingin jadi guru | Hydrogeologist | Indonesian | Institut Teknologi Bandung | Writer wanna be | openscience | R user