Usulan terbuka untuk pengelola jurnal OA Indonesia

Dasapta Erwin Irawan
Good Science Indonesia
3 min readApr 22, 2020

Berikut ini adalah tiga usulan (proposal) untuk para pengelola jurnal.

Proposal Pixabay CC-0

1. Apakah masih ada yang mengirimkan surel ke penulis dengan isi kira-kira seperti ini?

Submission of a manuscript to Jurnal xxx implies that the work reported therein has not received prior publication and is not under consideration for publication elsewhere in any medium, including electronic journals and computer databases of a public nature. This manuscript is being considered with the understanding that it is submitted on an exclusive basis. If otherwise, please advise.

Mohon agar isi surel di atas dimodifikasi sedikit menjadi sbb:

Submission of a manuscript to Jurnal XXX implies that the work reported therein has not received prior publication and is not under consideration for publication in form of electronic or printed journal elsewhere. If otherwise, please advise.

Bagian `This manuscript is being considered with the understanding that it is submitted on an exclusive basis. ` Saya usulkan dihapus karena itu akan berlawanan dengan prinsip kemerdekaan penulis untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuannya. Preprint dan tesis elektronik perlu dikecualikan dari larangan ini. Di era digital ini perlu diakui oleh para pengelola jurnal, bahwa jurnal bukanlah satu-satunya medium untuk menyebarkan hasil riset.

2. Terkait dengan lisensi, saya usul agar mengganti “all rights reserved” menjadi Creative Commons Attribution (CC-BY) atau Creative Commons Attribution, Non Commercial, Share alike (CC-BY-NC-SA), dengan pertimbangan:
* `All rights reserved` sangat mematikan dan akan menghalangi diseminasi jurnal secara luas. Kalau diperhatikan dengan teliti “all rights reserved” mengharuskan semua pihak yang akan menggunakan isi makalah (sebagian atau seluruhnya) untuk minta izin. Dalam hal ini, bahkan menyitir saja tidak cukup. Tetap harus ada prosedur minta izin ke penerbit (Referensi: Elsevier, Springer Nature)
* Artikel adalah hasil kerja peneliti sepenuhnya. Penerbit hanya ada di bagian akhir saja (extended part). Ini perlu disadari dulu. Dengan kondisi ini, maka menjadi aneh ketika penerbit memasang “all rights reserved” yang secara ekstrim akan juga menghalangi penulis makalah untuk menggunakan hasil karyanya sendiri secara bebas. Bagi para penulis, anda harus sadar bahwa “all rights reserved” di sini adalah milik Penerbit, bukan milik anda. Kenapa? Karena anda sudah menandatangani surat perjanjian pengalihan hak cipta (copyright transfer agreement/CTA). Jadi saya sarankan juga pengelola jurnal untuk merevisi surat CTA demi kemajuan jurnal sendiri.
* Alasan praktis lainnya, penerbit jurnal OA perlu googling ke jurnal-jurnal full OA atau hybrid OA terbitan Elsevier atau Springer Nature (saya pakai dua contoh ini, karena kerap menjadi rujukan). Tidak ada makalah OA yang dirilis oleh kedua penerbit itu dengan lisensi “all rights reserved”. Bila pembaca menemukan satu contoh, tolong beritahu saya.

3. Jurnal perlu membuat kanal medsos khusus untuk menyebarluaskan info artikel yang baru terbit. Akan bagus juga bagi jurnal untuk memiliki blog untuk menyebarkan “press release” untuk setiap artikel yang baru terbit. Pengelola jurnal dapat meminta penulis membuat “Press release” ketika artikelnya diterima.

Semoga jurnal OA Indonesia makin maju.

Salam

@dasaptaerwin

--

--

Dasapta Erwin Irawan
Good Science Indonesia

Dosen yang ingin jadi guru | Hydrogeologist | Indonesian | Institut Teknologi Bandung | Writer wanna be | openscience | R user