Datang Seekor “Client”, Hap! Lalu Di“Hire”

Dwindy Stanza
plongolife
Published in
4 min readOct 5, 2017
Courtesy of earthporm.com

Pas lagi main dengan anak saya, Dylan, terus nyanyi-nyanyi lagu Cicak-Cicak Di Dinding alias Lizard-Lizard on the Wall, tiba-tiba dezinggg, saya mendapatkan wangsit dari cicak. Begini ceritanya.

Saya menganalogikan client sebagai nyamuk, dan freelancer sebagai cicak. Kita ini mirip cicak, melihat nyamuk banyak beterbangan, tapi kok susah bener dapatnya. Seperti halnya kalau kita mantengin Job Feed marketplace freelancing seperti Upwork, setiap hari, bahkan setiap jam, banyak job post baru “beterbangan”, tapi kok bukan kita yang dapet? Hiks..

Berita baiknya, cicak tetap akan bisa dapetin nyamuk yang bisa terbang, walau cicaknya sendiri nggak bisa terbang. Untuk itu ada beberapa karakteristik dari cicak yang perlu kita pelajari.

Cicak Membaca Pattern Nyamuk

Nyamuk biasanya hinggap di tempat yang itu-itu aja, misal baju yang digantung, sudut sempit di balik lemari, atau tempat lembab. Dan waktunya pun jelas, malam hari cenderung lebih ramai dibanding siang hari. Kalaupun siang banyak nyamuk, mungkin nyamuknya lagi pada begadang. *badum tss

Nah pattern atau pola inilah yang perlu kita pahami dari client-client kita. Kalau target kita adalah client dari USA, usahakan untuk online di jam-jam mereka juga online, misal EST (Eastern Standard Time) karena peluang mereka merespon lebih tinggi karena masih fresh dan yang apply masih sedikit. Dan biasanya client masih online beberapa saat setelah ngepost buat baca-baca proposal.

Memang, terkadang, ada juga client yang begadang sampai malam hari di US atau pagi menjelang siang di Indonesia. Tapi biasanya mereka cuma ngepost job, lalu ditinggal tidur. Dan kalau nunggu besoknya, yang apply udah puluhan, peluang kita tetap ada, tapi menipis kaya gaji guru honorer di akhir bulan.

Tapi tenang, kita nggak harus selalu begadang. Cukup pada saat hunting client aja. Kerjaannya biasanya tetap fleksibel, walau kadang ada juga yang harus ngikut jam kantor di sana, kalau ini kembali ke pilihan masing-masing.

Cicak Nggak Ngoyo

Cicak itu nggak ngoyo ngejar-ngejar nyamuk kaya jomblo ngejar-ngejar gebetannya (lalu di-friendzone, eaaa). Kalau sampai cicak ngejar nyamuk, yang ada cicak itu mati kelelahan.

Kita juga nggak perlu terlalu lebay buat ngejar client. Misal, stalking Linkedin-nya, Facebook-nya, nyepam emailnya, ngeadd Skypenya tanpa diundang, nyamar jadi Nigerian Prince, chat bertubi-tubi, apalagi sampai mengganggu kehidupan pribadi mereka, bahkan berusaha untuk menginception mimpi mereka, halah.

Biarkan client berpikir tenang dan jernih meninjau proposal yang ada. Kalau proposal kita direspon, berikan tanggapan yang positif. Positif di sini dalam artian sebagai respek kita kepada client, bukan positif semacam “ai belip ai ken du dis ser, gif mi e chan ser”.

Tapi semacam ini :

Thanks for your quick response. I can start on Wednesday. But before that, let’s discuss the task scope so I can estimate how many hours it will take to finish the task.

Tiap job post tentu jawabnya beda-beda, tapi kurang lebih begitu. Kalau ada pertanyaan yang dirasa perlu dan relevan dengan projek, tanyain aja. Asal jangan nanyain pertanyaan sepele yang jawabannya ada di halaman pertama Google.

Kalau pun mau ngoyo, sebaiknya bukan pada saat ngejar-ngejar client, tapi pada saat mau improve skill atau nambah portfolio. Walking extra mile di sini, boleh dah, malah dianjurkan.

Kalau client nggak ngerespon?

Saya berpegang pada prinsip “Apply and forget”. Cicak nggak pernah fokus pada 1 nyamuk aja. Kalau nyamuknya kabur, akan ada nyamuk lain yang hinggap.

Kalau client nggak ada respon, ya move on aja. Nggak semudah seperti kedengarannya sih. Tapi yang pasti, gak sesulit itu juga.

Jangan sampai malam ini baru apply 3 biji gak ada respons, terus besok subuhnya curhat ke Mama Dedeh, ya diketawain sama ibu-ibu majelis taklim. Kecuali kalau sudah puluhan atau ratusan proposal gagal, baru deh dicari penyebabnya, mungkin tulisan saya sebelum ini ada jawabannya :

Cover Letter Yang Menggagalkan Proposal di Upwork

At the end, semua kembali pada usaha kita. Mau jadi cicak yang kenyang, atau cicak yang kelaparan?

Itu cuma analogi khayalan saya ya. Kita sebagai manusia harusnya punya inteligensi lebih tinggi daripada cicak dan bisa berpikir lebih kompleks.

Thanks for reading! Lanjut jadi paspampers dulu. (Pasukan pengganti pampers)

Courtesy friendly neighbourhood,

Dwindy Stanza
Like Our
Facebook

Teman-teman yang di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan sekitarnya, ketemuan yuk tanggal 18 November 2017 di Mal Kota Kasablanka Jakarta, seharian kita bincang bareng soal freelancing, mulai dari pecah telor sampai top rated. Sambil makan siang gratis tentunya. Hehe.

Daftar gratis di sini -> http://paynr.co/2yCBtuH

--

--