Yuk Menerima Diri dengan Mengenal Diri

Rahmahdianti (Ame)
Psikologi Hari Ini
Published in
9 min readMay 30, 2020
Source: Google Image

Diri

Hi sahabat…Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga dalam keadaan yang sehat dan sejahtera selalu… Tahukah sahabat diri itu merupakan kesadaran kita terhadap apa yang telah kita lakukan dan apa yang pernah kita alami selama ini, sehingga menjadi sebuah keyakinan yang akan menjadi konsep diri kita, dimana itu akan mempengaruhi kehidupan sehari-hari kita semua.

Cara mengenal diri

Tahu dimana kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, baik kekuatan yang menjadi sumber keterampilan dan kelemahan yang ada pada diri

Bagi beberapa orang mengetahui kelebihannya lebih mudah dibandingkan kekurangannya, namun bagi sebagian lain lebih mudah untuk mengetahui kekurangannya dibandingkan kelebihannya. Semua itu dapat terjadi dikarenakan pengalaman yang telah sahabat alami terutamanya pada masa kecil. Apakah masa kecil sahabat bisa dikategorikan bahagia atau sebaliknya dan bagaimana hubungan sahabat semua dengan kedua orang tua dan juga dalam lingkungan sosial sahabat (seperti hubungan dengan adik, kakak, teman, dan semua lini sosial). Lalu bagaimana caranya supaya dapat mengetahui keduanya dengan baik ?

Kelebihan dan kekurangan pada diri dapat kita ketahui dengan banyak mencoba hal baru dan dengan mengingat-ingat kembali semua pengalaman yang pernah kita alami baik saat kita sedang melakukan pekerjaan dikala sendiri dan juga dikala bersama-sama dengan orang lain. Bagaimana perasaan sahabat kala itu, bagaimana sikap sahabat dalam menghadapi suatu masalah, bagaimana cara sahabat mengisi keseharian, dan juga apa yang sering terjadi pada sahabat dalam keadaan panik, cemas, stress dan keadaan lainnya yang dapat membuat sahabat semakin menyadari diri sahabat. Poin ini akan saya bahas lebih khusus di lain topik pada link berikut :

Inilah Cara Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Dirimu yang Tepat

Sadar dan tahu dengan baik semua hal yang terjadi di masa lalu yang telah lewat, masa sekarang yang sedang dilalui, dan masa depan yang akan dilalui

Banyak diantara kita menilai bahwa kehidupan anak-anak sangat bahagia dan tidak ada beban bukan? Namun apakah semua anak-anak seperti itu? Bukankah anak kecil juga ada kala ia menangis bahkan dapat membuat kita iba? Dikala sudah lebih dewasa dan kita teringat kembali masa lalu yang membahagiakan dapat membawa kita merasakan kembali perasaan kebahagiaan tersebut bahkan dapat membuat kita tersenyum-senyum sendiri bukan? Namun pada saat kita teringat masa lalu yang pada saat itu sangat menyakitkan dan membuat perasaan kita sedih bahkan marah, kitapun juga dapat merasakan hal yang sama seperti pada saat kejadian itu terjadi.

Semua memori tersebut sangat penting agar kita dapat lebih memahami diri kita lebih dalam dan akan mempengaruhi cara kita bersikap dalam mengahadapi masa saat ini dan yang akan datang. Apakah kita akan tetap seperti itu atau mengambil tindakan yang lebih baik? Semua keputusan ada ditangan sahabat sendiri, karena yang menggerakkan diri sahabat ialah sahabat sendiri.

Mengetahui minat, apa yang disukai, dan yang tidak disukai

Sahabat pernahkah menyadari pada saat masa sekolah diantara teman-teman kita ada yang sudah mengetahui apa yang ia inginkan, ada yang masih bingung diantara pilihan a dan b, dan ada juga yang tidak tahu sama sekali yang akhirnya berujung pada ikut-ikutan temannya yang kira-kira itu keren dimata orang banyak. Sebenarnya cara mengetahui minat, apa yang disukai, dan yang tidak disukai itu bisa dari mencoba banyak hal atau hal-hal baru, namun akan lebih dipermudah lagi dengan mencari tahu lebih dalam terlebih dahulu terkait hal baru tersebut. Hal baru yang dimaksud disini yang tidak hanya membuat sahabat dalam bekerja sendiri saja, namun juga bekerja dalam orang banyak dan perkuatlah dimana kita dapat bekerja secara maksimal.

Sebagian teman-teman kita yang sudah mengetahui apa yang ia inginkan itu dapat terjadi dikarenakan ia telah mencari tahu lebih dahulu hal-hal yang akan ia pilih dibandingkan teman-temannya yang lain, sehingga ia memiliki passion, ketertarikan dengan suatu hal, dan memiliki tujuan dalam hidupnya, maka tidak heran jika ia dapat dengan mudah menentukan apa yang ia minati, apa yang ia sukai, dan apa yang tidak ia sukai.

Bagi sahabat yang bingung dikarenakan memiliki banyak hal yang di sukai dan banyak hal yang membuat sahabat tertarik akan suatu hal, itu dapat membuat kita merasa pusing bahkan ada juga beberapa orang sampai tidak bisa tidur dan menunjukkan gejala stres dikarenakan hal tersebut. Jangan khawatir karena saya sangat mengerti hal tersebut, saya juga memiliki banyak hal yang saya minati kok dalam hidup saya, namun kita juga memiliki suatu hal yang kita tertarik lebih dalam bukan? Jika belum juga mendapat jawaban dari pilihan tersebut coba sahabat sekalian tentukan tujuan hidup sahabat terlebih dahulu, hal tersebut akan mempermudah sahabat dalam mendapatkan jawabannya. Mengenai bagaimana cara menentukan tujuan hidup juga akan saya bahas lebih khusus di lain topik pada link berikut:

Hidup Sejahtera dengan Tujuan Hidup yang Jelas dan Bermakna

Sadar dan mengetahui keadaan mood yang sedang dialami, dan tahu akan reaksi serta respon yang akan dikeluarkan jika dalam mood tertentu

Sadar akan keadaan perasaan kita saat ini dan saat itu dapat membuat kita dapat lebih mudah untuk mengendalikan emosi kita. Karna jika bertindak dalam keadaan emosi tertentu dapat membuat kita melakukan tindakan atau keputusan yang dapat merugikan kita sendiri juga kan ? Bahkan juga bisa merugikan orang lain dan orang banyak loh… Maka dari itu pentingnya sadar akan emosi dan mood kita saat ini dan mengetahui apa yang sahabat butuhkan ketika emosi atau mood tertentu tersebut muncul agar kita tidak bertindak gegabah. Begitupun dengan cara pengendalian setiap orang juga berbeda-beda dan hal tersebut juga tergantung kepribadian kita masing-masing. Mengenai bagaimana cara mengetahui dan mengendalikan mood akan saya bahas lebih khusus di lain topik pada link berikut:

Inilah Cara Mengenal dan Berdamai dengan Mood yang Baik (Coming soon)

Mengetahui visi dan misi dalam hidup

Visi dapat dikategorikan juga bagian dari tujuan hidup, namun visi hanya berlaku untuk beberapa tahun kehidupan sahabat saja. Sedangkan tujuan hidup berlaku selamanya hingga akhir hidup sahabat dan dalam pemenuhan tujuan hidup tersebut dapat membentuk beberapa visi selama kita hidup. Walaupun demikian visi ini juga sangat membantu sahabat dalam menentukan apa yang akan kita lakukan dikemudian hari agar kita dapat melakukan misi yang sesuai visi dengan baik.

Menerima diri

Sahabat… Tahukah sahabat arti menerima diri yang sebenarnya ? Menerima diri sendiri itu merupakan kondisi dimana kita mempersepsikan diri kita dengan tidak memisahkan pengalaman baik dan pengalaman buruk yang selama ini kita alami, sehingga kedua pengalaman tersebut dapat menjadi pengalaman yang baik dan dapat kita terima untuk diri kita.

Penerimaan ini memang tidaklah mudah sahabat, karena pada dasarnya sifat manusia menginginkan hal-hal yang membahagiakan saja dan tidak menginginkan rasa sakit. Namun kenyataannya kita lahir kedunia ini bukan hanya untuk merasakan bahagia kehidupan saja bukan? Bukankah jika kita tidak mengalami pengalaman yang menyakitkan dari mana kita dapat menjadi lebih baik lagi dan apa yang harus kita evaluasi? Bukankah orang sukses terlahir dari banyaknya pengalaman pahit dan kegagalan yang ia alami sebelumnya? Dan bukankah dalam agama Islam Allah SWT juga berfirman dengan mempertanyakan kepada hambanya yang mengira bahwa mereka akan masuk surga padahal ia belum mendapatkan suatu cobaan?

Cara menerima semua aspek yang ada pada diri sendiri

Niat

Tidak ada yang dapat dilakukan jika kita tidak bersunguh-sungguh. Tanamkan dalam diri kita sendiri terlebih dahulu untuk dapat menerima segala yang terjadi dengan baik. Karena jika tidak ada niat maka hal yang diinginkan tersebut tidak akan menjadi kenyataan dan ingat sekali lagi bahwa penggerak diri itu ialah sahabat sendiri walaupun saat ini kondisi sahabat berada di kondisi apapun bahkan dikala sahabat sedang dalam pengaruh orang lain, namun yang memutuskan untuk menerima, memilah, membuang sesuatu, ataupun memutuskan dalam melakukan sesuatu itu ialah diri sahabat sendiri.

Perkuat kelebihan yang dimiliki

Setiap kita pasti memiliki suatu kelebihan maka perkuatlah kelebihan tersebut, namun bukan berarti kita meninggalkan begitu saja kekurangan yang kita miliki. Seperti ada seseorang yang ketika ia sedang dibebankan masalah yang berat bagi kebanyakan orang, ia yang menanggung beban tersebut tetap bisa menerima dengan lapang dada, sedangkan ada sebagian yang lain yang sangat tidak bisa untuk bersabar dengan suatu masalah dalam hidupnya namun ia sangat pandai dalam berkomunikasi dan bersosial dengan orang lain. Maka dari itu perkuat kelebihan dari bersosial tersebut, namun tidak lupa pula untuk belajar juga untuk bersabar dalam menghadapi suatu masalah karena hidup sebenarnya merupakan proses pembelajaran hingga akhir hayat kita.

Menimbang orang-orang yang ada disekeliling-mu dan bangun support system kamu sendiri

Pernahkah sahabat mendengar pepatah yang maksud dari pepatah itu ialah “dengan siapa kita bergaul maka itu akan mempengaruhi kehidupan kita pula”? Konsep tersebut sangatlah benar, karena kedekatan kita dengan seseorang secara tidak langsung akan mempengaruhi kita. Coba sahabat fikirkan kembali pasti kita memiliki teman-teman yang sangat beragam kan ? Lalu apakah dari sahabat semua pernah merasa ada perasaan yang berbeda ketika sahabat sedang dekat atau berteman dengan teman yang orientasi kehidupannya yang berbeda-beda? Seperti teman a yang lebih dekat dengan agama, teman b yang sangat rajin dan memiliki motivasi yang tinggi, teman c yang bisa diajak have fun, atau bahkan teman d yang bisa diajak dalam semua hal, lalu teman manakah yang dapat membawa sahabat sekalian merasakan perasaan nyaman dan tentram ketika sahabat dalam kondisi yang kalut atau sedang ada masalah ?

Semua jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut hanya bisa dijawab oleh sahabat sendiri, maka bangun dan jagalah hubungan baik dengan pembawa keberkahan tersebut. Jawaban tersebut dapat dijawab dengan ada usaha juga dari sahabat untuk tidak membentuk sebuah tameng yang menghalangi sahabat sendiri dalam berteman dengan teman-teman yang memiliki berbagai orientasi yang berbeda-beda. Dan satu hal lagi yang perlu diingat, jangan mudah melabeli seseorang, karena terkadang walaupun orientasinya itu masih dalam kategori yang sama dalam hidupnya mereka juga memiliki pemikiran dan kepribadian yang berbeda-beda.

Memaafkan dirimu sendiri

Setiap orang pasti memiliki kesalahan bukan? Seperti konsep yin dan yang dalam budaya China yang melambangkan bahwa tidak ada orang yang benar-benar putih dan tidak ada yang benar-benar hitam (dalam konotasi baik dan jahat), bahkan para Nabi dan Rasul Allah SWT juga pernah melakukan kesalahan seperti Nabi Adam AS yang memakan buah yang dilarang oleh Allah SWT dikarenakan rayuan setan, dan Nabi Muhammad juga pernah ditegur oleh Allah SWT melalui Malaikat Jibril dikarenakan pernah bermuka masam (maksudnya tidak senyum) kepada seseorang yang tidak bisa melihat. Semuanya itu merupakan kesalahan yang memang harus kita sadari, namun dari sanalah kita dapat memperbaikinya bukan? Maafkanlah dirimu dengan tidak berlarut dengan perasaan bersalah tersebut, maafkanlah dirimu dengan tidak larut dalam kesedihan sebab kegagalan dari harapan-harapan yang dirimu miliki dulu, maafkanlah dirimu untuk menjadi lebih baik lagi dikemudian hari dengan membulatkan niatmu….

Sadarkan dirimu seketika saat kamu mulai mengkritik dirimu sendiri

Sebagian dari kita sering mengkritik orang lain, sebagiannya lagi ada yang sering mengkritik dirinya sendiri. Lalu apakah itu merupakan suatu kebaikan? Teman-teman pasti pernah mendengar pepatah yang mengatakan “sesuatu yang berlebihan itu tidak baik” bukan? Jadikan kritikan itu sebagai evaluasi dirimu sendiri dan jangan berlarut-larut dengan kesalahan tersebut. Bukankah Nabi Muhammad SAW saat akan tidur selalu melakukan evaluasi terhadap apa saja yang ia lakukan setiap hari sembari berzikir?

Selalu bersyukur dan melakukan kebaikan tanpa pamrih

Dalam agama pasti kata bersyukur selalu disebutkan bukan? Bahkan besyukur juga sudah banyak dibuktikan secara ilmiah dapat mempengaruhi kesejahteraan seseorang tidak hanya secara subjektif namun juga secara psikologis. Bersyukur yang perlu diingat ialah seseorang yang tidak hanya menerima segala macam hujan badai yang ia lalui, namun juga dalam bentuk mengekspresikan kebersyukuran tersebut dengan baik juga. Baik kepada pemilik segalanya dengan melakukan perintah dan menjauhi larangannya dan juga membagikan perasaan positif kita kepada orang lain agar orang lain juga merasakan perasaan positif yang kita rasakan tersebut.

Manfaat dari penerimaan diri

  • Dapat membuka diri kita kepada banyak pengalaman
  • Meningkatkan potensi dan produktifitas diri
  • Meningkatkan rasa empati dan mengurangi diri dalam menyalahkan orang lain
  • Meningkatkan perasaan lapang dada, ketenangan, dan memiliki alasan dalam setiap tindakan yang dilakukan
  • Mengurangi emosi negatif
  • Dapat menghasilkan energi positif dan menebarkan energi positif tersebut kepada orang lain

Disclaimer

Semua ini memang dapat dilakukan sendiri sebagai bentuk refleksi diri, namun jika ada dari sahabat yang sedang mengalami ataupun setelah membaca topik ini terjadi gejala psikologis yang mengganggu sahabat dalam beraktifitas sehari-hari, saya sangat menyarankan sahabat untuk langsung menghubungi atau mendatangi praktisi psikologi yang sahabat percaya agar mendapat bimbingan yang tepat dan juga akurat.

References:

Bernard, M. E. (Ed.). (2013). The strength of self-acceptance: Theory, practice and research. Springer Science + Business Media. https://doi.org/10.1007/978-1-4614-6806-6

Chaplin, James P. (2014). Kamus lengkap psikologi, dialihbahasakan oleh Kartono. Jakarta: Grafindo Persada.

Taylor, Shelley E., Peplau, Letitia Anne., Sears , David O., Tri Wibowo B.S. (2009). Psikologi sosial, dialihbahasakan oleh Wibowo. Jakarta: Kencana.

Williams, J. C., & Lynn, S. J. (2010). Acceptance: An Historical and Conceptual Review. Imagination, Cognition and Personality, 30(1), 5–56. https://doi.org/10.2190/IC.30.1.c

--

--

Rahmahdianti (Ame)
Psikologi Hari Ini

Bachelor of Psychology write for useful random things based on experiences I rahmahdianti997@gmail.com