Bagaimana Tim Customer Happiness Qasir Bekerja Berjauhan Satu Sama Lain

Menjadi Customer Happiness tanpa berada di dalam satu ruangan yang sama? Bisa dong! Ini pengalaman saya.

Di Qasir, kami menyebut Customer Service dengan nama Customer Happiness (CH). Itu karena goal kami adalah membuat customer menjadi happy setelah menghubungi kami, serta mendapat solusi dari tim kami.

Menjadi seorang customer service, identik dengan beberapa orang yang berhadapan dengan komputer dan jaringan telepon, menggunakan headset ber-microphone sambil menerima panggilan dari pelanggan di bilik-bilik dalam ruangan yang sama.

Tapi, tahukah kamu kalau Customer Happiness Qasir — sebagaimana juga PanduJuang (karyawan yang bekerja di Qasir) lain tidak bekerja dalam ruangan yang sama? Ya. Kami berjauhan satu dengan yang lain, berbeda kota, bahkan di antaranya berbeda pulau.

Kok bisa?

Yapsss, tentu saja bisa. Semenjak Qasir menerapkan full remote working, kami sebagai anggota tim CH pun bekerja dari rumah (work from home), atau bahkan dari mana saja kami mau (work from anywhere) — asalkan ada sinyal internet yang stabil tentunya.

Bekerja jarak jauh dalam satu tim bukanlah hal yang mudah pastinya. Namun hal itu terbukti bisa kami lakukan karena kami memiliki resep rahasia yang akan kami bagikan di sini. Resep rahasia itu adalah komunikasi yang intens antar-anggota tim. Dengan begitu, kami bisa melayani customer secara maksimal tanpa mengenal jarak.

It’s My Dream!

Bekerja secara remote mungkin impian banyak orang, termasuk saya juga. Siapa juga yang tidak mau bekerja tanpa harus memikirkan kemacetan, pakai baju apa hari ini, beli makan siang apa, dan lain-lainnya itulah. Tapi sejujurnya ya, bekerja secara remote itu tidak mudah dan banyak sekali tantangannya.

Saya sendiri sejak awal bergabung dengan Qasir sudah melakukan remote working. Mulai dari interview, training, hingga perkenalan antar-karyawan lintas divisi semua dilakukan virtual. Setelah bekerja, meeting dan outing pun dilakukan secara virtual. Tentu saja hal itu adalah hal yang baru buat saya. Excited? Tentunya!

Online Interview

Di kebanyakan perusahaan, interview calon pegawai biasanya kan secara tatap muka. Di Qasir saya melakukan interview secara online, baik itu interview dengan HC (Human Capital) dan dengan user (yang bakal jadi atasan saya).

Tantangan interview secara online adalah bagaimana saya bisa memberikan jawaban yang meyakinkan dan gesture yang bisa terlihat walau terbatas sekali. Belum lagi kalau tiba-tiba koneksi internetnya nggak stabil. Haduh!

Itu mengapa pada saat interview penting memastikan jaringan internet aman, juga perangkat yang digunakan memadai. Daya full, ada headset, serta pencahayaan di lokasi mumpuni.

Intinya interview online itu lebih menantang (baca: ribet) dari interview langsung. Makanya saya merasa beruntung sekali bisa terpilih.

Kerja Serasa LDR-an

Begitu bergabung sebagai tim Customer Happiness di Qasir, saya terlebih dulu diberi training. Kalau di perusahaan lain training dilakukan secara tatap muka di kantor, sambil tour, berkenalan, memahami culture perusahaan sambil menyaksikan karyawan lainnya bekerja, di Qasir, kami training dari jauh.

Karena Qasir adalah perusahaan yang sudah siap dengan sistem remote working, training-nya ternyata berjalan dengan smooth.

Pada training ini kami dibekali pengetahuan tentang bagaimana memahami user (kami menyebutnya Usahawan) sambil langsung mempraktekkanya langsung tanpa terlalu banyak arahan dari atasan atau rekan kerja.

Cara seperti ini membuat kami lebih cepat mengerti karena diberi kesempatan mengalami langsung. Kami juga mau tidak mau harus mengetahui product knowledge dengan baik agar memahami keluh kesah Usahawan.

Bukan hal yang mudah untuk di awal menjadi anggota tim Customer Happiness di dalam environment kerja remote working. Namun jika sudah dilakukan setiap hari dan menjadi kebiasaan ternyata lebih mudah untuk dijalani.

Untungnya saya juga memiliki rekan sesama CH yang saling men-support dan mem-backup satu sama lain. Sehingga beban pekerjaan kami tanggung bersama-sama. Mengenai jam kerja, kami pun memiliki pembagian yang sudah kami sepakati.

Kami memang tidak dalam satu ruangan, namun kami berada dalam satu rumah, yaitu Customer Happiness Qasir. Di mana pun kami, kami bertekad memberikan yang terbaik untuk pelanggan pengguna Qasir.

Serba Virtual Tapi…

Di Qasir ada lebih dari 70 orang PanduJuang yang bekerja berjauhan. Bayangkan bagaimana kami bisa saling mengenal. Untungnya tim People (Human Capital) sudah punya caranya.

Perkenalan kami dilakukan di event-event rutin dan musiman yang diadakan dengan mengundang seluruh PanduJuang. Mulai dari sosialisasi, games, hingga outing, semua dilakukan untuk membuat kami saling mengenal dan memupuk bonding di antara kami.

Semuanya serba virtual tapi tidak mengurangi kehangatan dan keakraban satu dengan lainnya. Yang saya alami dan menurut pengakuan semua PanduJuang, kunci sukses bekerja secara remote adalah komunikasi.

Tidak harus selalu dengan meet atau telepon, namun bisa dengan chat dan email. Cara inilah yang kami gunakan untuk kordinasi terkait dengan pekerjaan kami. Chat pun bukan sembarang chat, kami menggunakan cara asynchronous communication. Untuk lebih jelasnya tentang ini, kamu bisa baca artikel yang link-nya ada di bawah ini.

Asynchronous Communication, Rahasia Sukses Remote Working

Customer Obsession

Mungkin kali ini saya belum bisa menjelaskan secara detail tentang pekerjaan menjadi CH. Tapi masih akan ada artikel lain untuk saya bisa menceritakan keseruan pekerjaan yang kami lakukan secara berjauhan ini.

Yang saya rasakan hingga saat ini, bekerja secara remote sebagai Customer Happiness mempunyai banyak keuntungan dan kelebihan, namun juga tantangan. Namun semua tantangan akan bisa dilalui jika kita menjalankan pekerjaan dengan sepenuh hati.

Customer Obsession, itu yang jadi pegangan kami di Customer Happiness. Selalu mengutamakan Usahawan pengguna Qasir, itu misi kami. Tidak peduli di mana pun kami berada. Dengan begitu kami selalu merasa dekat, meski berjauhan secara jarak.