Ridwan Af
semisal
Published in
1 min readApr 6, 2019

--

09 | semisal menyentuh rasa

tersampaikan padamu
aku tak ada alasan apapun saat itu
hanya ingin melihat sebentar
selanjutnya kembali lagi ke arah sinar

sesekali muncul keraguan
saat ilalang hilang
diganti yang rindang-rindang
tapi ini mesti selesai terkenang

ini apa sebab sebenarnya
harusnya sampai, namun terasa lama usai
saat lima per enam,
menuju, enam per enam…

ku pejamkan mata setiap dapat
kemudinya ku cengkram lebih erat
sampai dada terasa sangat hangat
namun waktu halangi tuk dipercepat

cukup,… ku tenangkan diri,
sempat ku lihat sekali
kau melihat pemandangan kanan kiri
riang nan bahagia berseri

aku tersenyum,…

di ujung pandang mata
cukup runyam itu tampak apa
kilau yang tak terkira
sesekali bergelombang tampaknya

ada saatnya dengan waktu ku berbincang
membicarakan tentang putar ulang
ia hanya diam dan terus berjalan
tak pernah diberi tempat tuk pelan-pelan

kini telah sampai di tujuan,
pada mu segera aku kabarkan,
lalu turun dari jok belakang,
aku tetap di sini, duduk bimbang.

kemudian kau tiba di samping,
dari tadi aku menundukkan kepala berlawan kening
tak lama, ada suara tak terdengar asing
pernah, kadang, bahkan sering nyaring

saat itu pertama kalinya
aku beranikan diri menatapmu,
semua tanya tak punya jawabannya
tertusuk, menyentuh rasa semu

{Semisal.}

<Episode sebelumnya — — — — — Episode selanjutnya>

--

--