Semisal.

tersampaikan padamu aku tak ada alasan apapun saat itu hanya ingin melihat sebentar selanjutnya kembali lagi ke arah sinar

sudah seberapa jauh pijakan nampaknya lima per enam perjalanan sedari awal aku bertahan keadaan menjagamu sudah merupakan keputusan

apalagi yang dapat aku katakan seusai duri menusuk kaca hingga berantakan hari ini membingungkan lagi seusai pikiranmu pecah berkali-kali

saat bangunnya kau tadi pagi hingga kita berjalan lagi kembali selalu terpikirkan hal-hal terdahulu menjadikan kita benci hingga rindu

tak pernah aku mengetahui, apakah salah satu diantara kita terbangun saat malam benar-benar gelap bahkan api sekalipun tak bisa ditatap

apalagi yang akan dihadapi sebuah air dingin atau panas api tak pernah bisa kita menerkanya penting kita seimbang selamanya

mengiring pada perjalanan ini pikiran kita beda-beda isi ada yang melihat cakrawala sebagai angkasa ada yang melihat cakrawala sebagai…

sanggup ataupun tidak menelusuri tiap perpindahan merasakan tiap keadaan mempelajari tiap kesalahan

tepat di jam yang sama saat dikatakan umpama-umpama meluas menjadi canda-canda berakhir tanpa kata