Cara Zalora Memanfaatkan Blogging di Medium Dengan Baik

Menjadi unggul berkat blogging yang efektif

Photo: Zalora.com

Blog perusahaan saat ini merupakan sebuah kebutuhan yang tidak terelakkan. Tuntutan untuk bisa bersaing menjadi yang pertama di mesin pencari seperti Google memaksa perusahaan untuk tampil secara digital dan memberikan konten-konten menarik. Seperti Zalora misalnya yang ternyata memutuskan untuk memanfaatkan Medium untuk blog komunitasnya.

Lewat Thread by Zalora, Zalora Indonesia berusaha tampil sebagai pemimpin pasar dunia komunitas fesyen. Sebagaimana terlihat pada tagline, “#1 Komunitas Fashion di Indonesia”.

Bagi saya, hal yang menarik adalah Zalora memilih untuk menggunakan sistem manajemen konten (CMS) dari Medium untuk domain yang mereka miliki. Sesuatu yang sangat jarang ditemukan di Indonesia. Mereka menggunakan domain thread.zalora.co.id untuk hosting situs dan dengan ciri khas Medium, tampilan tema yang simpel tapi powerful.

Alasan itulah yang kemudian membuat saya tertarik untuk menjadikan Zalora sebagai contoh bagaimana sebuah bisnis menggunakan Medium sebagai platform blog.

Sistem Publication Medium

Sebelum membahas lebih jauh tentang blog Thread by Zalora, saya akan sedikit bercerita tentang Publication dan custom domain dari Medium.

Pada umumnya, pengguna Medium saat ini dihadapkan pada dua mode publikasi: yang pertama adalah publikasi secara pribadi; yang kedua adalah publikasi di bawah bendera sebuah Publication. Perbedaan keduanya cukup sederhana, jika sebuah story (Medium menyebut sebuah post sebagai story) dipublikasikan secara priadi, ia akan langsung disematkan pada nama akun pengguna. Sementara jika sebuah story dipublikasikan di bawah Publication, kita akan melihat ada label lain yang muncul.

Contoh, jika saya mempublikasikan story di bawah publication Komunitas Blogger M (KBM), maka tampilannya akan seperti ini. Setelah itu story juga akan muncul di homepage dari KBM.

Sistem Publication milik Medium pada dasarnya mirip seperti kita menjadi sebuah anggota dari sebuah situs. Lewat Publication tulisan para kontributornya akan dikurasi dan diatur oleh para editor. Perbedaannya, di Publication Medium tidak ada pendaftaran atau sign up sehingga kontributor yang ingin berkontribusi perlu mendapatkan invitasi terlebih dahulu.

Nah, setelah dua sistem publikasi pribadi dan Publication yang ketiga adalah sistem custom domain. Sejatinya sistem ini sama persis seperti sistem Publication. Perbedaannya terletak pada domain yang digunakan.

Medium sempat membuka peluang bagi penggunanya untuk menggunakan CMS yang mereka miliki untuk situs diluar Medium.com. Seperti yang dimiliki Thread by Zalora (thread.zalora.co.id) ataupun TEKNOIA (teknoia.com) milik saya. Sekitar dua tahun lalu fitur ini diberikan secara gratis namun kemudian diubah menjadi berbayar (sebesar US$75). Sayangnya, saya memeriksa kembali penjelasan tentang custom domain ini di Medium, dan ternyata program custom domain telah ditiadakan.

Jadi, beruntunglah yang sampai saat ini sudah menggunakan CMS milik Medium dan sudah menempatkannya di custom domain.

Thread by Zalora

Oke dari tiga sistem publikasi tadi, saya akan fokus pada bagaimana Zalora bisa memanfaatkan Publication Thread by Zalora sebagai platform yang begitu efektif.

Thread by Zalora yang menggunakan CMS Medium akan selalu terikat dengan sistem-sistem publikasi milik medium. Mulai dari tampilan, tagar, hingga sistem kontribusi kontributornya.

Seperti kita lihat, daftar kontributor Thread by Zalora begitu panjang dengan beberapa orang Editor.

Selengkapnya bisa dilihat di About Thread by Zalora.

Cara kerja dari sistem ini adalah, seorang kontributor yang ingin mengirimkan tulisannya ke Thread by Zalora hanya perlu untuk melakukan add to publication di akunnya masing-masing. Kemudian Editor akan melakukan kurasi dan perbaikan konten sekiranya diperlukan. Tahap akhir, yakni publish dilakukan pula oleh Editor.

Menariknya, seorang penulis di Medium bisa tergabung pada Publication dalam jumlah yang tidak terbatas. Sehingga mempermudah proses untuk mengirimkan tulisan tanpa capek memilik akun dibeberapa tempat.

Di Thread by Zalora, Zalora Indonesia menggaet para Writer dengan cara mengadakan kompetisi. Seperti yang dijelaskan di catatan Editor, bahwa Zalora akan memberikan hadiah untuk tulisan terpopuler setiap periodenya.

Jika kamu ingin bergabung menjadi bagian dari komunitas THREAD by ZALORA, kirimkan contoh tulisan kamu ke wulandari.natlia@id.zalora.com.Jika artikel kamu memenuhi persyaratan untuk THREAD by ZALORA, maka nantinya kamu akan diberi akses sebagai penulis di THREAD by ZALORA.Admin akan mereview setiap tulisan yang kamu buat terlebih dahulu sebelum ditayangkan di THREAD by ZALORA. Bagi kamu yang baru bergabung, kamu akan mendapatkan reward berupa voucher belanja di ZALORA Indonesia sebesar Rp. 100.000 untuk artikel kedua kamu.Setiap bulannya, akan dipilih 3 penulis terbaik dengan view tertinggi yang akan mendapatkan reward berupa voucher belanja di ZALORA Indonesia sebesar Rp. 500.000. …

Lewat cara inilah Thread by Zalora melakukan aktivasi komunitasnya.

Konten yang dipublikasikan pun mayoritas adalah konten-konten populer yang sering dicari di mesin pencari. Seperti tips-tips maupun tutorial seputar dunia fesyen.

Hebatnya lagi, Zalora Global juga menggunakan Medium untuk setiap regional blognya. Jadi Thread by Zalora di Indonesia hanya bagian kecil dari jaringan blog milik Zalora.

Hal yang menarik lainnya adalah, Publication Thread by Zalora ternyata juga memperbolehkan akun perusahaan lain untuk berkontribusi.

iPrice Trend (perusahaan perbandingan harga market place asal Malaysia) misalnya, yang bisa menempatkan artikelnya untuk tampil di Publication ini.

Selain iPrice juga ada Her World Indonesia (sebuah perusahan majalah fesyen cetak milik MRA Group) yang rupanya juga nongol di Thread by Zalora. Padahal iPrice dan Her World telah memiliki blog dan situs masing-masing.

Kemunculan iPrice dan Her World Indonesia tentu saja menjadi nilai tambah karena Thread by Zalora bisa menjadi wadah komunitas fesyen yang inklusif (setidaknya di platform Medium).

Kekuatan Medium

Satu hal yang baru saya sadari adalah, Medium sebagai sebuah platform memiliki rating yang begitu tinggi di mesin pencari Google. Ini tidak hanya berlaku untuk artikel-artikel yang dipublikasikan dibawah medium.com tetapi juga untuk situs yang menggunakan CMS Medium seperti Thread by Zalora.

Saya mencoba beberapa kali untuk menemukan artikel Thread by Zalora di Google dengan kata kunci pencarian yang tidak terlalu spesifik. Hasilnya, Thread by Zalora mampu untuk tampil di halaman pertama meskipun tidak berada di posisi teratas.

Tidak terlalu yakin, saya mencoba lagi mencari dengan kata kunci yang lebih sedikit. Hasilnya tetap sama, Thread by Zalora berhasil muncul di laman pertama Google.

Kemunculan di Google meyakinkan saya bahwa Medium memiliki kekuatan secara rating optimalisasi mesin pencari (SEO). Padahal, pengguna Medium ataupun CMS Medium tidak memiliki akses yang kuat untuk mengotak-atik aspek SEO di balik situs yang mereka miliki. Karena satu-satunya hal yang perlu dipikirkan saat menggunakan Medium adalah membuat konten dengan baik yang sesuai dengan kaidah-kaidah SEO. Itu saja.

Tidak ada pusing soal widget, soal sampilan, soal back link, soal meta description dan lain-lain.

Bukan sesuatu yang mengherankan jika kemudian Thread by Zalora mampu untuk tampil sebagai komunitas fesyen teratas di Google untuk kata kunci pencarian “Komunitas Fesyen”.

Hal ini tentu membuat Zalora memiliki keunggulan untuk melakukan aktivasi komunitas fesyen di Indonesia. Thread by Zalora hanya perlu untuk membuat program kegiatan komunitas yang efektif untuk menjaring lebih banyak kontributor.

Selain itu, Medium merupakan salah satu platform referensi baca yang mobile friendly atau ramah dengan ponsel pintar. Aplikasi iOS dan Androidnya begitu ringan dan mudah untuk digunakan. Membuat para pengguna Medium betah untuk membaca setiap artikel yang tersedia di Medium.

Ketika konten blog telah fokus pada kekuatan konten pada akhirnya aktifitas content marketing menjadi lebih mudah. Saat melihat laman Facebook Zalora Indonesia, konten yang dibagikan adalah konten dari Thread by Zalora. Ini membuat semua aktifitas pemasaran konten lebih terintegrasi dan efisien.

Inilah yang membuat saya yakin bahwa Medium begitu cocok untuk menjadi blog sebuah brand ataupun organisasi. Selain simpel, Medium juga memiliki rating yang baik secara SEO.

Kekurangannya menurut saya, seperti umumnya platform, kita tidak memiliki kendali sepenuhnya terhadap konten yang kita miliki. Artinya jika suatu ketika Medium mengalami kebangkrutan maka konten yang pernah kita miliki akan terancam keberlangsungannya.

Apa yang dilakukan Thread by Zalora menurut saya bisa menjadi sebuah studi kasus yang menarik untuk brand mempertimbangkan menggunakan Medium untuk blog perusahaan. Cara pengelolaan yang mudah, tampilan yang simpel dan kemunculan di Google menjadi keunggulan metode blogging di Medium.

Itu sebabnya beberapa brand lain juga melakukan hal sama seperti Jakmall, iPrice, Go Girl, atau The Jakarta Post.

Pun rasanya, alasan yang serupa juga membuat keempat startup unicorn di Indonesia lebih memilih Medium sebagai platform blog. Simak ulasan saya berikutnya untuk blog milik Tokopedia, Traveloka, Bukalapak dan Go-Jek di Medium.

Nah, bagaimana? Tertarik untuk mulai menulis di Medium? Kalau ada pertanyaan ataupun masukan saya tunggu respon komentarnya ya kawan.

Simak terus ulasan seputar Medium di Komunitas Blogger M setiap minggunya di Telegram atau Facebook.

--

--

Bagus Ramadhan
TEKNOIA — Inspirasimu untuk Berinovasi dan Bertumbuh

Content Performer with over 7 years experience, I've led content teams for 10+ tech brands, achieving 500,000+ traffic. Reach me at bagusdr@teknoia.com.