TAQARRUB ILALLAH - Mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan Haji dan Qurban
Optimalisasi Upaya Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT
Dalam perjalanan hidup ini, kita sebagai manusia tidak terlepas dari ujian dan rintangan yang menghadang. Namun, dengan menjadikan tujuan utama kita adalah kehidupan akhirat, kita diberikan motivasi untuk memperbanyak amal ibadah yang akan membawa kebahagiaan abadi di sana. Sebagai umat Muslim, takwa kepada Allah SWT menjadi pilar utama dalam kehidupan kita, baik saat dalam kesendirian maupun ketika diperhatikan oleh banyak orang. Melalui mendekatkan diri kepada-Nya melalui ibadah yang tulus, kita memperkuat ikatan spiritual kita dan mempersiapkan diri untuk kehidupan yang lebih baik di akhirat.
Dalam meniti perjalanan spiritual, ketaatan kepada Allah SWT menjadi titik pijak utama. Dengan mematuhi segala perintah-Nya, serta mematuhi syariat dan batasan yang telah ditetapkan-Nya, manusia berupaya mendekatkan diri kepada-Nya melalui konsep yang disebut “taqarrub”. Taqarrub ilallah, yang berasal dari kata ‘qaraba’ atau ‘qarib’, mengandung makna mendekatkan diri kepada Allah SWT secara spiritual dan emosional. Dalam upaya taqarrub ini, manusia menjalankan ibadah dan perbuatan baik, serta berupaya menegakkan nilai-nilai kebajikan dalam kehidupan sehari-hari. Hadis Rasulullah SAW menegaskan pentingnya taqarrub, mencerminkan kebijaksanaan dan rahmat Allah SWT kepada umat manusia, sebagaimana hadist berikut ini:
“Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih aku cintai daripada melaksanakan apa yang Aku wajibkan kepadanya; tidaklah hamba-Ku terus mendekatkan diri kepada-Ku dengan nafilah-nafilah (nawafil) hingga aku mencintainya.” (HR Al-Bukhari & Muslim)
Dalam perjalanan spiritual, persiapan tabungan dan investasi dalam bentuk amal ibadah merupakan langkah bijak yang dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, Sang Pemilik jiwa dan raga. Dengan memusatkan perhatian pada hubungan yang erat dengan-Nya, manusia diharapkan akan merasakan pengawasan dan perhatian yang tiada henti dari Sang Pencipta. Keyakinan akan kehadiran-Nya dalam setiap langkah kehidupan menjadikan motivasi bagi manusia untuk terus berbuat baik dan meningkatkan kualitas ibadahnya. Dengan demikian, investasi ini bukan hanya menguntungkan di dunia, tetapi juga di akhirat.
Bagi umat muslim, terdapat beragam cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui taqarrub ilallah, yang meliputi ibadah, amal saleh, tadabbur, dan tafakkur. Baru-baru ini, umat muslim menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan, dan sebentar lagi akan memasuki Bulan Dzulhijjah, di mana terdapat dua ibadah penting sebagai bentuk taqarrub ilallah, yaitu ibadah haji dan qurban. Bagi mereka yang memiliki kemampuan fisik dan finansial, ibadah-ibadah ini menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan penuh keikhlasan dan dedikasi.
Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang penting dan disyariatkan bagi umat Muslim yang memiliki kemampuan, baik secara materi maupun fisik, untuk menjalankannya. Kemampuan dalam konteks ini mencakup kemampuan finansial dan fisik yang memadai untuk melakukan perjalanan ke tanah suci, berziarah ke Ka’bah, dan melaksanakan serangkaian ritual haji seperti ihram, tawaf, sai, dan wukuf di Padang Arafah. Ini menjadi kewajiban bagi setiap umat Islam yang memenuhi syarat kelayakan, dan menjalankannya merupakan bagian integral dari pengabdian dan kepatuhan kepada agama Islam. Dengan memperhatikan persyaratan dan tata cara ibadah haji, umat Islam memperkuat ikatan spiritualnya dengan Allah SWT dan mengalami keberkahan serta pahala yang besar dari-Nya. Sebagaimana dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 97 berikut ini:
فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًاۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًاۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ
Artinya :
“Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali Imran : 97).
Baca juga: Hari Raya Idul Adha, Hari Raya Haji dan Hari Raya Qurban Bagi Umat Muslim di Seluruh Dunia
Menurut Muslim.or.id, bagi umat Muslim yang menjalankan ibadah haji dengan metode manasik tamattu’ atau qiron, mereka memiliki kewajiban untuk menunaikan hadyu, yaitu hewan sembelihan yang dihadiahkan untuk tanah suci Mekkah. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sendiri memberi contoh dengan berqurban untuk istri-istrinya ketika beliau berhaji. Hal ini menegaskan pentingnya pelaksanaan ibadah qurban dalam konteks perjalanan haji, yang tidak hanya merupakan kewajiban ritual, tetapi juga merupakan bentuk pengabdian kepada Allah SWT yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
عَنْ عَائِشَةَ — رضى الله عنها — أَنَّ النَّبِىَّ — صلى الله عليه وسلم — دَخَلَ عَلَيْهَا وَحَاضَتْ بِسَرِفَ ، قَبْلَ أَنْ تَدْخُلَ مَكَّةَ وَهْىَ تَبْكِى فَقَالَ « مَا لَكِ أَنَفِسْتِ » . قَالَتْ نَعَمْ . قَالَ « إِنَّ هَذَا أَمْرٌ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَى بَنَاتِ آدَمَ ، فَاقْضِى مَا يَقْضِى الْحَاجُّ غَيْرَ أَنْ لاَ تَطُوفِى بِالْبَيْتِ » . فَلَمَّا كُنَّا بِمِنًى أُتِيتُ بِلَحْمِ بَقَرٍ ، فَقُلْتُ مَا هَذَا قَالُوا ضَحَّى رَسُولُ اللَّهِ — صلى الله عليه وسلم — عَنْ أَزْوَاجِهِ بِالْبَقَرِ
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha (ia berkata), Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menemui ‘Aisyah di Sarif sebelum masuk Mekkah dan ketika itu ‘Aisyah sedang menangis. Beliau pun bersabda, “Apakah engkau haidh?” “Iya”, jawab ‘Aisyah. Beliau bersabda, “Ini adalah ketetapan Allah bagi para wanita. Tunaikanlah manasik sebagaimana yang dilakukan oleh orang yang berhaji selain dari thawaf di Ka’bah.” Tatkala kami di Mina, kami didatangkan daging sapi. Aku pun berkata, “Apa ini?” Mereka (para sahabat) menjawab, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan udhiyah (berqurban) atas nama dirinya dan istri-istrinya dengan sapi.” (HR. Bukhari no. 5548).
Ibadah Qurban saat Idul Adha
Berqurban pada hari raya Idul Adha adalah salah satu ibadah sunnah muakkad, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan kepada umat Islam yang mampu. Warisan tradisi dari ibadah qurban ini telah menjadi bagian yang sangat penting dari perayaan Idul Adha bagi umat muslim di seluruh dunia, termasuk bagi umat muslim Indonesia. Hewan yang umumnya disembelih sebagai kurban di Indonesia meliputi sapi, kambing, atau domba. Pelaksanaan ibadah qurban ini tidak hanya merupakan kewajiban agama, tetapi juga menjadi simbol pengabdian dan kebersamaan umat Muslim dalam berbagi rezeki dengan sesama serta memperkuat ikatan sosial di antara mereka.
Nabi Muhammad Saw dalam sebuah Hadis yang masyhur mengingatkan umat Islam akan pentingnya pelaksanaan ibadah qurban. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang memiliki kemampuan untuk berkurban namun tidak melakukannya, hendaklah ia menjauh dari tempat kami shalat hari raya ini.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah). Pesan yang disampaikan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini menegaskan bahwa berkurban bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan manifestasi dari ketaatan dan pengabdian kepada Allah SWT. Dengan memperhatikan nasihat beliau, umat Muslim dihimbau untuk menjalankan ibadah qurban sebagai bagian dari pengabdian mereka kepada Sang Pencipta dan memperkuat kebersamaan dalam merayakan hari raya Idul Adha.
Kepada puterinya Fatimah RA pernah disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam hadis lainnya, “Hadirilah kurbanmu dan saksikanlah, sesungguhnya dengan kurban itu engkau akan mendapat ampunan dari dosa yang engkau perbuat pada permulaan tetesan darahnya.” (HR Al-Hakim, Baihaqi, dan Thabrani).
Ibadah qurban mengandung dua aspek penting yang membentuk nilai-nilai spiritual dan sosial dalam agama Islam. Pertama, terdapat aspek ‘ubudiyah, di mana pelaksanaan sembelihan kurban akan mendatangkan pahala yang akan menjadi modal untuk kebahagiaan dan kenikmatan rohaniah di akhirat. Kedua, ibadah qurban juga memiliki nilai-nilai ijtima’iyah yang kuat, karena melalui pembagian daging kurban kepada kaum fakir miskin dan anak yatim, umat Muslim dapat melaksanakan amal sosial yang mulia dan menyantuni sesama yang membutuhkan. HM Yunan Nasution dalam Himpunan Khutbah Iedul Fithri dan Iedul Adha (1985) mengulas secara mendalam mengenai pentingnya kedua aspek ini dalam konteks pelaksanaan ibadah qurban, menegaskan bahwa ibadah ini bukan hanya tentang pengabdian kepada Allah SWT, tetapi juga tentang kepedulian dan kebersamaan dalam memperkuat ikatan sosial di dalam masyarakat.
Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang sangat dimuliakan dalam agama Islam, karena di dalamnya terdapat dua ibadah yang amat penting, yaitu ibadah haji dan ibadah qurban. Kedua ibadah ini adalah bentuk nyata dari upaya umat Muslim dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT, atau dalam istilah agama disebut sebagai taqarrub ilallah. Informasi mengenai ibadah-ibadah ini sangatlah penting, terutama bagi mereka yang memiliki kemampuan, baik secara materi maupun fisik, untuk melaksanakannya. Semoga kita semua, dengan izin Allah SWT, termasuk dalam golongan hamba-hamba-Nya yang berupaya mendekatkan diri kepada-Nya dalam setiap langkah kehidupan.
Dalam rangka meraih keberkahan dari ibadah haji dan kurban, kesiapan baik secara materi maupun fisik memainkan peran kunci. Dari persiapan tabungan hingga investasi dalam amal ibadah, serta pengertian mendalam tentang taqarrub ilallah, umat Islam mempersiapkan diri dengan penuh keikhlasan dan dedikasi untuk menghadapi momen suci ini. Semoga setiap langkah yang diambil, baik dalam perjalanan haji maupun dalam pelaksanaan ibadah qurban, menjadi sumber keberkahan dan penerimaan ampunan dari Allah SWT. Dengan memperhatikan tuntunan-Nya dan menjalankan ibadah dengan penuh hati-hati, kita dapat memperoleh manfaat dunia dan akhirat yang tak ternilai.
Dapatkan pengalaman qurban yang tak terlupakan dengan pilihan hewan kurban berkualitas terbaik dari kami! Kami menyediakan sapi, kambing, dan domba yang dipilih dengan teliti untuk memastikan pengorbanan Anda diterima dengan khidmat di sisi Allah SWT. Pesan sekarang untuk memastikan ketersediaan dan menikmati penawaran eksklusif yang kami sediakan. Nikmati kemudahan berbelanja online dengan jaminan pengiriman tepat waktu hingga ke pintu rumah Anda. Bergabunglah dengan ribuan orang yang telah mempercayakan ibadah besar ini kepada kami! Segera ambil bagian dalam amal besar ini dan tingkatkan keberkahan hidup Anda! #QurbanBerkualitas #JualBeliHewanQurban #KurbanOnline
Artikel lainnya:
Hari Raya Idul Adha, Hari Raya Haji dan Hari Raya Qurban Bagi Umat Muslim di Seluruh Dunia
Qurban Idul Adha dan Yang Perlu Diketahui Oleh Shohibul Qurban
Ketahui Jenis-jenis Domba Pedaging Pilihan Para Shohibul Kurban Untuk Kurban Hari Raya Idul Adha