66 Persen Perkantoran di Jakarta, Tidak Semua Ditempati

accsoleh
2 min readOct 4, 2018

--

Pemilik gedung perkantoran baru di Jakarta perlu mendapatkan komitmen awal dari penyewa untuk menempati kantor yang telah mereka sewa.

Tingkat Okupansi Gedung Perkantoran di Jakarta

Ilustrasi gedung perkantoran — (thermozone.com.tr)

Saat ini, tingkat okupansi atau tingkat hunian perkantoran di Jakarta terus menurun. Catatan Colliers International Indonesia menunjukkan, dari sekitar 960.000 meter persegi pasokan perkantoran baru di kawasan central business district (CBD) Jakarta secara akumulasi pada 2017 hingga 2018, yang sudah terserap baru sekitar 66% atau 630.000 meter persegi.

Temukan sewa ruang kantor di Jakarta dengan harga kompetitif di http://ipapa.co.id/

Tetapi, dari total perkantoran yang sudah terserap, baik disewa ataupun dijual, hanya 52% di antaranya yang benar-benar sudah ditempati hingga kuartal Ketiga 2018.

Sementara itu, diluar kawasan CBD, yang dimana suplai perkantoran grade A cukup terbatas, tingkat huniannya pun cukup rendah, hanya sekitar 50% hingga 60%.

Baca Juga : Tantangan Bisnis Properti di Sektor Perkantoran

Angka tersebut diperoleh walaupun gedung-gedung perkantoran di Jakarta ini sudah mulai beroperasi selama dua hingga tiga tahun terakhir.

“Untuk bangunan perkantoran yang baru mulai dibangun, penting untuk mendapatkan komitmen awal dari penyewa. Sehingga, tak ada lagi gedung yang sudah beroperasi dua-tiga tahun tetapi masih kosong. Karena, itu akan memberatkan operation cost gedung itu sendiri, terutama jika okupansi dibawah 60%,” ucap Ferry Salanto, Senior Associate Director Colliers International Indonesia di Jakarta, Rabu (3/10).

Ia memperkirakan, tingkat okupansi ruang perkantoran di Jakarta akan terus turun, sejalan dengan bertambahnya pasokan perkantoran hingga akhir tahun 2018.

Untuk kawasan CBD, pasokan perkantoran baru mencapai 611.377 meter persegi, sedangkan di kawasan non CBD mencapai 172.569 meter persegi.

Baca Juga : Pengembang Optimistis Pasar Gedung Kantor Masih Positif

“Meskipun aktivitas sewa-menyewa mulai ada kegiatan, namun itu adalah kegiatan lanjutan dari sebelumnya. Sementara jika dibandingkan dengan volume persediaan yang masuk itu belum ada keseimbangan,” ucap Ferry.

“Perkiraan kami di kawasan CBD hingga akhir 2018 itu menjadi 80%. Dibilang (turun) drastis tidak juga karena sekarang 82%, akhir tahun 80%. Itu karena banyak pasokan baru yang masuk tadi,” katanya.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di laman kompas.com dengan judul “Dari 66 Persen Perkantoran di Jakarta, Hanya Sebagian yang Ditempati”.

--

--

accsoleh

http://ipapa.co.id/ adalah adalah agen persewaan ruang kantor profesional yang memiliki data base lengkap gedung perkantoran Jakarta. SEWA KANTOR, Hubungi 021–3