Tentang Desain, Kreativitas, dan Produktivitas

Menggali Ide dengan Focus Group Discussion

Saatnya melebur dan berbaur!

Kamila Okta Saarah
Published in
7 min readMar 6, 2020

--

Bayangkan, lagi-lagi kamu dihadapkan dengan kondisi di mana kamu sangat butuh ‘bahan dasar’ untuk memulai project baru atau ingin memvalidasi sesuatu. Sebelumnya, kamu telah membaca sedikit tips and trick dalam melakukan desk research dan usability test.

Dalam artikel kali ini, mari kita intip sedikit mengenai focus group discussion, yuk!

Ikuti instagram kami di @belajardesain.io untuk mendapatkan update #BelajarDesain terbaru dan bagaimana agar menjadi lebih baik — bagi diri sendiri, pekerjaan, ataupun orang lain.

Apa itu Focus Group Discussion (FGD)?

Photo by MD Duran on Unsplash

Menurut Jakob Nielsen dalam website NN (Nielsen Norman) Group, focus group bisa diartikan sebagai salah satu teknik untuk menggali kebutuhan dan emosi user dalam penggunaan sebuah produk; baik sebelum produk tersebut dibuat ataupun beberapa saat setelah dipublikasikan.

Jumlah responden yang diundang dalam focus group ini biasanya berkisar di angka 6 hingga 9 orang. Durasi yang dibutuhkan untuk satu kali sesi biasanya kurang lebih 2 jam dan dipimpin oleh seorang moderator. Moderator inilah yang akan menjadi pelaku utama keberlangsungan diskusi: menentukan arah obrolan, menggali suatu fokus tertentu, serta penengah jika terjadi sebuah perbedaan pendapat di kala diskusi berlangsung.

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, focus group dapat menjadi alternatif pilihan untuk menggali insights sebelum memulai project-mu. Dalam satu kali waktu, kamu bisa mendapat banyak ide dengan mengobservasi perkataan, reaksi, emosi, serta gestur responden yang kamu undang dalam sesi tersebut.

Kelebihan dan Kekurangan Focus Group Discussion

Untuk metode focus group discussion, ada beberapa kelebihan yang bisa kamu dapatkan, lho. Kelebihan-kelebihan itu adalah seperti berikut ini.

Photo by Priscilla Du Preez on Unsplash

1. Pembicaraan Berlangsung Dinamis ✨

Yup! Kelebihan metode ini adalah alur diskusi yang cenderung akan mengalir dan meluas. Karena bentuk dari focus group ini adalah diskusi terbuka, maka segala macam perspektif dapat kamu temukan secara terus menerus di sini.

Jika perlu, si moderator juga dibebaskan untuk menambah atau mengacak urutan pertanyaan sesuai kebutuhan. Dari satu topik yang difokuskan, biasanya akan beranak-pinak sehingga banyak ide yang bisa kamu dapatkan: bahkan sampai ke hal yang mungkin tidak terbayangkan olehmu!

💡Tips: Rekam Obrolan & Situasi
Karena obrolan yang terjadi mungkin saja terlalu luas, jangan lupa untuk rekam diskusi yang ada dengan sound recorder (bisa dari handphone-mu, kok) atau bahkan dengan video recorder. Jika tidak, kamu bisa saja kelimpungan dan sebagian besar ide yang muncul akan terlupa begitu saja.

Sebelum merekam, jangan lupa untuk meminta izin kepada respondenmu, ya! Kenyamanan mereka adalah yang utama. Pastikan bahwa yang kamu rekam itu bersifat confidential (tidak akan disebar) dan hanya untuk kebutuhan project-mu saja.

2. Mengenal dan Mempererat Hubungan dengan User ❤️

Betul banget! Sesi focus group ini adalah salah satu waktu terbaik untuk kita mengenal lebih jauh user-user kita: umur, hobi, karakter, kemauan, atau apapun itu. Di sesi ini juga kamu akan banyak mendengar keluh-kesah, amarah (eits! Ini mungkin saja, lho), atau bahkan hal-hal unik lainnya yang mungkin biasa mereka alami.

Kebayang, kan, betapa menariknya berada di tengah-tengah user produkmu sendiri?

Photo by Antenna on Unsplash

Selain kelebihan-kelebihan di atas, focus group juga memiliki beberapa kekurangan. Apa saja kekurangan itu?

1. Tidak Semua Responden Memiliki Karakter yang Sama 🧐

Ada saja, lho, responden yang cuma ikut-ikut doang alias tidak mengeluarkan pendapatnya sama sekali. Dia hanya mengangguk-anggukkan kepala tanda setuju; atau mungkin, dia malas berbicara dan menganggap ini semua merepotkan?

Di satu sisi, ada juga responden yang terkadang mengambil alih topik pembicaraan. Dia terkesan dominan, sehingga bisa saja membuat orang lain enggan untuk mengeluarkan ide lain. Akibatnya adalah besar kemungkinan insights yang kamu dapat kurang begitu luas dan dalam.

💡Tips: Bangun Kepercayaan, Kenali Respondenmu!
Bersikaplah terbuka dari awal: berikan kejelasan mengenai tujuan sesi focus group yang akan dilakukan, topik yang akan dibahas, dan yang pasti, yakinkan responden bahwa tidak ada yang benar maupun salah!

Kemudian pelajari pula latar belakang orang-orang yang kamu undang. Profesi mereka, lingkungan mereka tinggal, atau mungkin mengetahui pula kegiatan harian mereka. Jika kamu merasa stuck di tengah diskusi, kamu bisa memancing ketertarikan mereka kembali dengan hal-hal yang telah kamu pelajari sebelumnya.

💡Tips: Setiap Orang Memiki Kesempatan yang Sama
Apabila menemui sesi di mana dominansi dimiliki oleh beberapa orang saja, ada baiknya kamu mulai membagi kesempatan bicara kepada responden lain. Kamu bisa mulai mengarahkan pertanyaan-pertanyaan selanjutnya pada mereka, dan secara perlahan menggali sudut pandangnya.

Photo by Zainul Yasni on Unsplash

2. Terkadang, Hasilnya Kurang ‘Natural’ 🔎

Nah, ini dia salah satu hal yang sulit. Kurang ‘natural’ di sini bisa berarti beberapa responden yang hanya mengikuti pendapat orang lain dan menyampaikan apa yang mereka mau saja (bukan apa yang mereka benar-benar butuhkan).

Belum lagi, jika kamu melakukan focus group di lingkungan yang bukan tempat mereka beraktivitas seperti biasanya, ada kemungkinan apa yang mereka sampaikan adalah bukan hal sebenarnya atau tidak sesuai realita.

💡Tips: Pastikan Kembali Pendapat Responden
Jika kamu menemui responden yang hanya berkata ‘ya’ atau ‘tidak’ saja, atau mungkin bahkan hanya menganggukkan kepala, tanya kembali maksud dari jawabannya. Jika perlu, lemparkan lagi pertanyaan serupa untuk memastikan jawaban mereka. Tapi ingat, jangan sampai respondenmu merasa terpojok atau terkesan dipaksa, ya!

Lalu, Apa yang Harus Dilakukan?

Setelah kamu mengetahui pengertian, kelebihan dan kekurangan, serta sedikit tips mengenai focus group discussion di atas, selanjutnya kira-kira apa yang harus dilakukan, ya?

Photo by Glenn Carstens-Peters on Unsplash

1. Buatlah Daftar Pertanyaan Inti 📋

Langkah pertama adalah buat list (daftar) pertanyaan yang akan menjadi topik pembicaraan focus group-mu nanti. Daftar ini akan berguna sebagai penjaga arah diskusi agar tujuan focus group ini tercapai. Seperti yang telah tertulis sebelumnya, obrolan yang terjadi kemungkinan akan berjalan dengan sangat dinamis; pada saat itulah daftar pertanyaan ini menjadi panduan yang penting bagi kita.

Photo by Romain V on Unsplash

2. Jadilah Sosok Moderator yang Netral 🧘🏻‍♂️

Kalau kamu berencana mengadakan sebuah sesi focus group dan menjadi moderator di dalamnya, pastikan bahwa kamu berada di posisi yang netral. Netral di sini bisa berarti kamu menempatkan diri sebagai orang yang tidak memihak perspektif manapun.

Jika kamu telah sebelumnya mendalami dan menguasai topik yang akan didiskusikan, jadilah moderator yang biasa-biasa saja. Bahkan, kamu bisa saja, lho, cenderung bersikap tidak tahu apa-apa. Dengan bersikap seperti ini, kamu akan lebih mudah membuka pikiranmu dan respondenmu juga akan lebih nyaman untuk mengutarakan pendapatnya.

💡Tips: Jangan Memaksakan Pendapat
Sebagai seorang manusia, normal, kok, kalau ada beberapa hal atau nilai yang kamu yakini. Namun di beberapa keadaan, ada baiknya untuk menekan sedikit egomu untuk memaksakan pemikiranmu terhadap orang lain. Hal ini juga berlaku pada saat melakukan focus group: jangan sampai pendapatmu justru ‘memadamkan’ pendapat responden yang kamu undang, ya!

Photo by Headway on Unsplash

3. Selalu Ajukan Open-ended Question 🤗

Secara sederhana, open-ended questions adalah jenis pertanyaan yang tidak bisa dijawab dengan kata ‘ya’ atau ‘tidak’ saja. Open-ended questions memerlukan jawaban berupa alasan, perbandingan, pengalaman, atau hal-hal lain yang nantinya akan menunjukkan sudut pandang seseorang. Dari sini, kamu mungkin akan menemukan banyak hal unik yang disampaikan oleh respondenmu.

Happy Meeting GIF By Eovi Mcd Mutuelle

4. Apresiasi Responden 🎊

Satu lagi yang penting adalah: jangan lupa untuk mengapresiasi dan berterima kasih atas kehadiran responden, ya! Apapun hasilnya nanti, mereka sudah bersedia, lho, meluangkan waktunya untuk membantumu di sesi focus group! Yakinkan mereka bahwa kontribusi mereka dalam sesi itu sangatlah berarti 🙂

Dalam melakukan sesi focus group, memang banyak hal dari responden yang harus kita perhatikan: perkataan, intonasi suara, gestur badan, serta raut muka mereka. Belum lagi jika menjadi moderator, sudah pasti kamu harus bisa menentukan dan menjaga arah obrolan serta ‘melebur’ di antara para responden.

Untuk pengalaman pertama, sudah hampir pasti akan sedikit terasa berat dan merepotkan. Tapi tidak apa-apa, namanya juga mencoba. Yang penting, kamu sudah berusaha sebaik mungkin, bukan?

Hari ini, kamu sudah #BelajarDesain dan menjadi lebih baik tentang Focus Group Discussion.

Ikuti instagram kami di @belajardesain.io untuk mendapatkan update #BelajarDesain terbaru dan bagaimana agar menjadi lebih baik — bagi diri sendiri, pekerjaan, ataupun orang lain.

--

--