MENJADI LEBIH BAIK #13
Motivasi, percaya, dan apresiasi diri
Cara untuk berdamai dengan diri sendiri saat demotivasi
Ikuti instagram kami di @belajardesain.io untuk mendapatkan update #BelajarDesain terbaru dan bagaimana agar menjadi lebih baik — bagi diri sendiri, pekerjaan, ataupun orang lain.
Baik dalam pekerjaan, maupun kehidupan sehari-hari, tidak sedikit kita berinteraksi dengan orang lain. Interaksi tersebut tidak selalu menghasilkan kesenangan. Pernah, saat kita sudah berniat baik, berusaha keras, mengorbankan banyak hal, tapi hasilnya mengecewakan.
Merasa selalu gagal, tidak ada kemajuan. Selalu menghindari konflik. Malas melakukan sesuatu karena berpikir tidak akan diapresiasi. Apatis dengan keadaan sekitar dan diri sendiri. Berlaku seperlunya saja tanpa ada tujuan.
Jika kamu sedang atau pernah mengalami hal tersebut, artinya kamu lagi demotivasi.
Kenapa aku begini? Kenapa aku begitu?
Demotivasi tidak hanya akan merugikan lingkungan sekitarmu, seperti tempat kamu bekerja, tapi juga dirimu sendiri. Rasanya seperti tidak tahu arah, tujuan, dan kesulitan mendapatkan inspirasi untuk berkarya atau melakukan hal lainnya.
Sebelum menentukan apa yang harus dilakukan, kenali dulu apa yang menjadi penyebabnya. Kenali dan pahami dirimu. Kembali ke bab 1, understand. hehe. Banyak hal yang menyebabkan demotivasi, bisa jadi ini salah satunya.
Desainer, tapi ide ku ditolak terus 😔
Hampir disetiap brainstorming, bertukar ide, opini yang kamu sampaikan seringnya tidak digubris oleh tim, ditolak, dan tidak menjadi bahan untuk dipertimbangkan.
Parahnya, mungkin sampai dititik kamu tidak mau mengutarakan ide lagi, tidak memiliki rasa penasaran, dan langsung mengeksekusi setiap pekerjaan yang diberikan. Stop. Jika kamu merasakan hal ini, berhentilah sejenak. Jika dilanjutkan, hal tersebut akan memperburuk keadaan.
Coba tengok, apakah kamu sudah memiliki banyak referensi? Berapa banyak waktu yang sudah kamu habiskan untuk bereksplorasi? atau kamu sebenarnya kamu hanya jenuh? Kenali diri kamu lebih baik lagi…
Jarang mendapatkan masukan yang membangun 😑
Risih memang jika selalu dikomentari oleh orang lain. Terutama komentar yang negatif dan menjatuhkan. Apapun yang dilakukan selalu terasa salah atau kurang.
Keaadaan tersebut bisa membuat pikiran menjadi buntu apabila tidak ada orang disekeliling yang mendukung, lingkungannya toxic katanya. Benarkah lingkungannya yang toxic?
Lagi, sebelum menyalahkan hal lain, pahami diri sendiri terlebih dahulu. Apakah kamu cukup open-minded, bisa dengan baik menerima komentar orang lain? Apakah kamu juga selalu mengkritik orang lain dengan cara yang salah? Apakah kamu sudah mengenali lawan bicaramu? Gali lebih dalam…
Aku masih junior, butuh bimbingan, tapi siapa? 🙁
Merasa tidak percaya diri terhadap keputusan yang diambil karena merasa masih anak bawang. Banyak orang terlihat hebat dilingkungan pekerjaan tapi ternyata tidak cocok saat bekerjasama.
Berusaha mendekatkan diri dengan banyak orang untuk mendapatkan ilmu atau solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi tapi tidak juga mendapatkan jawaban yang memuaskan hati.
Cek cek cek, apa ekspektasi kamu? Bimbingan jenis apa yang kamu cari? Jawaban seperti apa yang kamu butuhkan? Jangan-jangan kamu juga masih mencari-cari ekspektasinya, coba satu-satu dulu. Tidak semua orang memiliki kemampuan multitasking. Tentukan tujuan kamu dulu baru cari jawabannya.
Kerja sampe lembur, tapi tidak dapat apresiasi 😴
Terakhir dan paling sering terjadi. Banyak yang harus diselesaikan, hingga harus memakan jatah istirahat tapi mendapatkan ucapan terimakasih pun tidak. Merasa tidak adil melihat orang lain yang kelihatannya tidak memiliki beban pekerjaan yang sama tapi selalu dibangga-banggakan.
Pahami, ada hal-hal yang bisa kamu kontrol dan ada hal-hal yang tidak bisa kamu kontrol. Contohnya, kamu bisa mengontrol bagaimana kamu harus menyikapi sebuah apresiasi dan bagaimana cara kamu mendapatkan apresiasi. Tapi kamu tidak bisa mengontrol apresiasi apa yang orang lain akan dapatkan.
Aku bisa, aku bisa…
Memotivasi diri kedengarannya klasik, tapi hal tersebut penting dilakukan. Kita harus mengenali diri kita sendiri. Jangan menjadi desainer yang hanya bisa memahami dan mencari solusi untuk orang lain tapi tidak dengan dirinya sendiri.
Manfaatkan waktu senggangmu untuk me-time. Kabur dari masalah dan mencari pelarian sesaat. Supaya tidak terlena, tentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai kamu siap untuk berpikir serius lagi.
Saat sudah siap menghadapi realita kembali, susun strategi yang bisa kamu lakukan untuk mengembalikan keadaan.
Aku bisa menjadi desainer yang solutif dan kreatif👌🏻
Tidak apa-apa jika memang alasan idemu selalu ditolak karena kamu kurang referensi atau sedikit bereksplorasi. Kamu satu langkah lebih baik. Kamu jadi bisa memikirkan langkah apa yang bisa dilakukan. Itu adalah proses belajar. Tidak ada yang langsung jago.
Banyak cara untuk belajar. Kalau kamu tidak suka membaca buku, kamu bisa baca ringkasannya dalam artikel. Kamu juga mendengarkan podcast. Jika punya tabungan lebih kamu bisa mengikuti kelas atau workshop. Banyak juga seminar desain yang tidak dipungut biaya. Jika suka belajar bersama teman, coba sekali-kali nongkrong tapi produktif.
Aku bisa menjadi inspirasi orang lain dalam memberikan feedback ✨
Coba jadi inspirasi untuk mereka. Bisa mulai dari kamu dan ditularkan ke lingkunganmu. Bisa juga dengan sama sama belajar bersama tentang menerima dan memberikan masukan.
Orang yang selalu berkomentar terhadap dirimu bukan berarti mereka membenci mu. Pergi dari lingkungan orang-orang yang kamu katakan “toxic” ini juga tidak selalu jadi solusi terbaik. Kalau kabur terus kapan belajarnya? Kalau nanti bertemu lingkungan yang sama bagaimana? Komentar netizen itu tidak ada habisnya :”)
Aku bisa belajar dari siapapun, dimanapun 📚
Aku mau bisa menerapkan metode X untuk menyelesaikan projek Y. Aku mau bisa menjadi seorang pemimpin dan membantu orang lain berkembang. Aku mau bisa jadi pembicara atau fasilitator dalam sebuah workshop. Dan aku mau bisa lain-lainnya.
Belajar itu tidak harus selalu dari orang yang lebih tua. Bisa jadi anak magang di tim kamu tahu banyak metode dan implementasi desain. Bisa jadi teman yang selalu berdebat dengan mu punya pengalaman memimpin banyak organisasi. Bisa jadi teman disebelah mu sering menjadi mentor di beberapa event.
Tapi jika kamu sama sekali tidak menemukan apa yang kamu cari dilingkungan ini, kamu bisa mulai mencari di tempat lain. Tidak apa-apa, eksplor sebanyak mungkin sampai kamu mendapatkan yang kamu inginkan.
Aku bisa berterimakasih pada diri sendiri😇
Seperti yang sudah disampaikan dipoin sebelumnya, kamu bisa menentukan apa yang ingin kamu dapatkan dan menjalani prosesnya. Karena kamu sadar kamu mau melakukan hal tersebut untuk kepentinganmu, jadi apresiasilah dirimu apapun hasilnya, karena kamu sedang belajar.
Ketika orang lain terlihat tidak memiliki beban yang sama tapi mendapatkan lebih banyak apresiasi dari orang lain, apa yang bisa kamu lakukan? Sikapi dengan bijak, tanyakan orang yang memang berkepentingan karena kamu tidak bisa melihat apa yang sebenarnya orang tersebut perjuangkan. Sisanya? Terima.
Saat kamu paham bahwa tidak semua hal bisa kamu kontrol, kamu juga akan belajar artinya menerima. Apresiasi yang datangnya dari orang lain itu seperti bonus, tapi apresiasi yang datangnya dari diri sendiri hukumnya wajib :)
Desainer adalah pemecah masalah. Selain menjadi problem-solver untuk orang lain, kamu juga harus belajar mencari jalan keluar untuk diri sendiri.
Memotivasi diri saat mengalami kesulitan tidak mudah dan butuh waktu. Tapi kamu harus percaya kalau kamu bisa, karena setiap masalah pasti ada solusinya. Terakhir, jangan lupa berterimakasih kepada diri sendiri, karena kamu layak mendapatkannya :)
Hari ini, kamu sudah #BelajarDesain dan menjadi lebih baik tentang Motivasi, percaya, dan apresiasi diri.
Ikuti instagram kami di @belajardesain.io untuk mendapatkan update #BelajarDesain terbaru dan bagaimana agar menjadi lebih baik — pada diri sendiri, pekerjaan, ataupun orang lain.
