Menjajaki diri pada waktu yang tak berujung. Ya, memang aku sedang menghitung waktu yang tak pernah berhenti itu.
Sang Putih datangSenyum lugu sumringahMengindahkan kesahEmpati bertandang kasih
12.50 AM hati teraduk.
Entah kesal, lelah atau apapun itu, menguji banyak hal untuk normal. Beranjak dari tak ada janggalan, menjadi banyak batu perlahan. Lebih-lebih karena merasa ingin sendiri, bersama cermin diri.
Ada beberapa untaian perasaan yang alhasil harus dituangkan. Emosi ini akhirnya melonjak ingin dilahirkan.
Alkisah, sedikit membuka luka lama. Alasan kenapa Aku memutuskan untuk hengkang.
Pelacur, identik dengan perempuan tidak baik-baik yang menyambung hidupnya melalui jual raga. Diskriminasi…
Kepada yang tercinta, yang menyertaiku dengan tiap cercaannya. Merangkai perangai berbentuk kaca.
Cintaku padamu tulus sayang, setulus Mamak kepada Burlian, Amelia, Eliana, bahkan si nakal Pukat. Atau Kak Laisa kepada keempat…
Nak,Ingatkan Ibu untuk tidak memarahimu ketika Kamu tidak di rumah, atau sibuk dengan duniamu.Mungkin Ibu telah berpaling dengan kepentingan Ibu yang meretas jarak semu.
Pernah tidak kalian bertemu dengan bule tampan dari Prancis yang menatapmu seperti ingin memakanmu? Atau, bertemu dengan bule dari Belanda yang meminta izin ketika meminta untuk menciummu?
Inilah sedikit pengalamanku di Bali bersama bule.
